Friday, June 26, 2009

Michael Jackson-Man In THe Mirror

Good thing to remember Michael Jackson. Some of his songs lyrics  are telling us to be better. Made us reflecting to our inner self. So if you find the world seems not "good enough", just start looking at the mirror and change yourself to make a better look. Jacko, a lot of people remembers you in good ways. Rest in Peace ya...

Embedded Video

Blogged with the Flock Browser

Thursday, June 25, 2009

Cuplikan Hadits

“Tidak kecewa orang yang istikharah (minta pilihan kepada Allah), tidak menyesal orang yang bermusyawarah, dan tidak melarat orang yang hemat.”
(Diriwayatkan oleh Ath-Thabarani dalam Ash-Shaghir dan Al-Ausath)

Tuesday, June 23, 2009

Cubicle Etiquette

Nyontek dari majalah Chic no. 39, terbitan akhir Juni 2009. Bagus nih, buat diterapkan dikantor, bahkan di ruang guru sekolah kami. Bercermin dari itu, ya... mari baca saja tulisan dari salah satu Jurnalis majalah Chic, mbak Erika Paula.
Ruang kerja masa kini dirancang seefisien mungkin. Bahkan kadang tak menyisakan ruang privasi. Pahami etikanya agar kenyamanan kerja tak terganggu.
1. Silence Please
Gunakan nada suara seakan Anda berada di ruang perpustakaan. Tidak semua orang bisa mendengar suara keras. Banyak pula yang suka suasana tenang, dan tidak bisa berkonsentrasi kerja dalam kondisi bising.
2. Hampiri Teman
Kalau mau mengajak bicara teman, hampiri dia baru ajak ngobrol. Bila dari jauh Anda sudah teriak, teman yang lain pasti akan terganggu. Anda toh bukan berada di hutan.
3. No Speaker Phone
Masih berkaitan dengan audio things, jangan gunakan speaker kalau menelepon atau menerima telepon. Baik itu untuk telepon kantor maupun ponsel pribadi. Selain bising, Anda tentu tak ingin pembicaraan jadi konsumsi publik, kan?
4. Setting Ringtone
Tidak salah kalau Anda suka pada ringtone telepon seluler Anda. Pasti Anda akan memilih lagu atau suara favorit. Jadi masalah, kalau disetel sangat keras sehingga bisa kedengaran sampai ke seantero kantor bila ada telepon masuk. Apalagi kalau lagu yang Anda pilih tidak disukai rekan kerja. Jangan salahkan dia kalau khilaf dan mengamankan telepon ke tempat lain.
5. Jangan Tinggalkan Handphone
Jangan pernah meninggalkan handphone dalam waktu lama, sebut saja makan siang. Tidak mungkin makan siang hanya 10 menit, minimal 30 menit. Jadi jangan tinggalkan telepon seluler Anda di kantor dengan volume suara maksimal. Kalau Anda berada pada posisi teman, pasti bete mendengar telepon terus berdering sementara pemilik telepon sedang pergi. Kalaupun ditinggal ya di-silence, supaya tidak ada yang terganggu. Lebih sip lagi, masukkan ke dalam laci.
6. Gunakan Earphone
Musik bagi sebagian besar orang seperti penyemangat hidup. Mendengarkan musik di saat sedang stress memang disarankan para ahli. Namun bukan berarti selera musik Anda disukai teman kerja yang lain. Jadi, kalau pasang musik, ya jangan keras-keras. Hidup rekan kerja Anda akan nyaman kalau Anda menggunakan earphone. Dan satu lagi: orang suka tidak sadar ikut menyanyikan lagu yang didengar lewat earphone dengan suara keras. Ini juga bisa mengganggu tetangga sebelah. Ingat, kantor bukan tempat konser lho.
7. Di-Mute Aja
Suara berisik juga berasal dari komputer. Entah Anda sedang menonton film, men-download lagu, melihat widget dari berbagai situs. Please, gunakan earphone saja. Jadi tidak mengganggu teman sebelah Anda. Satu lagi, gunakan srceen saver yang tidak berisik. Atau saat membukanya, volumenya diperkecil atau bahkan di-mute.
8. "Psst, Ini Rahasia Lho"
Perempuan senang curhat pada teman sekerja. Dan kalau lagi semangat bercerita, suka lupa kalau suaranya semakin keras. Mau tak mau akan terdengar oleh yang lain. Kalau sangat pribadi, lakukan di tempat yang lebih privasi, ruang meeting misalnya. Tapi kalau Anda mau semua orang mendengar cerita Anda, dan mereka tidak keberatan, sah-sah saja Anda melakukannya di ruang kerja. Lihat situasi jugalah, kalau semua orang sibuk, Anda enggan juga kan bercurhatria?
9. Antibau
Karena terbuka tidak ada pembatas, tidak hanya suara yang akan terdengar, juga bau-bauan akan cepat tercium. Jadi jangan gunakan wewangian yang sangat kuat di ruang kerja. Bisa-bisa teman sebelah Anda pingsan :-) Juga jaga agar badan Anda tidak berbau kurang sedap. Kalau sering keluar, seringkali baju pun jadi berbau tidak sedap, karena itu sebaiknya bawa baju ganti, minimal atasan.
10. Bersih Dari Makanan
Masih berkaitan dengan bebauan, jaga kebersihan meja kerja Anda dari makanan yang berbau tidak sedap. Menurut Anda sedap, belum tentu teman Anda setuju. Jangan pula menyimpan makanan di dalam laci meja, baunya akan menyebar dengan cepat.
11. Dilarang Menguping
Kalau ada yang sedang bicara pribadi di dekat Anda, pura-pura aja tak mendengarnya. Sangat disarankan, jangan ikut nimbrung kecuali Anda diajak bicara. Sangat tidak sopan, meski bukan salah Anda ada yang berbicara masalah pribadi di tempat terbuka.
12. Minta Izin
Meski ruangnya terbuka, anggap saja ada pintu antara area kerja Anda dan teman Anda. Jadi kalau mengambil sesuatu jangan lupa minta izin, dan segera mengembalikannya. Dan jangan pula melihat-lihat meja kerja teman tanpa izin. Anda juga tak mau meja kerja Anda dimasuki tanpa izin kan?
13 Jaga Kebersihan Keja Kerja
Meja kerja mencerminkan kepribadian pemiliknya. Dan Anda membawa imej agar reputasi Anda dan kantor terlihat baik di mata klien. Karena terbuka, setiap tamu yang datang bisa melihat langsung meja kerja Anda. Kalau meja karyawannya saja berantakan, klien bisa meragukan kinerja perusahaan Anda.
14. Gunakan Messenger
Bila ingin berkomunikasi dengan rekan tanpa suara, gunakan saja messenger, seperti YM atau Yahoo Messenger. Lebih jelas dan tidak mengganggu. Asal, jangan kebablasan jadi ajang ngobrol ya.

Ke Mana Perginya Mereka Semua...?

Ke mana perginya orang-orang baik itu...?
Ketika kuinginkan kehadirannya, mereka tampak seolah menghindar.
Sebaliknya, wajah datar tak bersahabat datang menghampiri.
Ke mana perginya orang-orang baik itu...?
Ketika kuinginkan kedatangannya, mereka tampak seolah menjauh.
Sebaliknya, wajah garang tak berperasaan datang mendekati.

Ke mana perginya wajah ramahku?
Mungkin tertinggal di sebuah persimpangan,
Menanti untuk dijemput sang bahagia.
Ke mana hilangnya senyum manisku?
Mungkin tersesat dalam peristiwa masa lalu,
menunggu untuk ditemukan sang waktu.
Ke mana rimbanya sapa ramahku?
Mungkin terkubur dalam lelah, letih dan putus asa.
Tinggal senyum palsu dan basa-basi belaka.
Rindukan semua kebaikan, keramahan dan kebahagiaan.
Tunggu aku. Kan kujemput engkau, hingga ujung usia...
Blogged with the Flock Browser

Monday, June 15, 2009

HRD Intip Facebook

'Nyontek' dari majalah Chic no. 35 edisi akhir April-awal Mei 2009, info ini bagus juga nih disimak.
Bagi Anda penggemar Facebook, terutama jika sedang melamar pekerjaan, hati-hati memasang foto dan komentar. Berdasarkan survey yang dilakukan Yasni.co,uk terhadap 961 manajer dan eksekutif sumber daya manusia di seluruh dunia, sepertiga dari mereka gemar memanfaatkan Facebook atau MySpace untuk mencari tahu seperti apa para pelamarnya itu. Sekitar 20 persen menyatakan mereka menolak karyawan berdasarkan apa yang terlihat dari kedua situs itu. Sebagian besar yang ditolak ini biasanya melihat adegan foto calon karyawan sedang mabuk atau komentar yang kasar.
Hmm... jangan hanya calon karyawan deh. Karyawan pun tampaknya harus hati-hati nih. Jangan terlalu sering ganti status Facebook, walaupun niatnya update kegiatan dari saat ke saat. Kita kerja kan nggak mesti selalu memberi tahu kepada seluruh dunia tentang apa yang sedang kita lakukan saat ini.

Tuesday, June 09, 2009

Dukung Pembebasan bu Prita!!!

Beberapa pekan belakangan ini, media ramai dengan kabar mengenai ibu Prita Mulyasari, seorang ibu dari dua balita yang dikenai tuduhan pencemaran nama baik sebuah rumah sakit (yang katanya) berstandar internasional. Dia menulis e-mail curhat mengenai kekecewaannya atas pelayanan rumah sakit tersebut, lalu e-mail itu menyebar berantai, lalu tiba-tiba masuk ke surat pembaca suatu surat kabar nasional, berlanjut dengan diperkarakannya dia oleh rumah sakit itu dengan tuduhan mencemarkan nama baik. Lebih jauh lagi, dia dipanggil kejaksaan. Bukannya untuk mengklarifikasi, tapi justru langsung dijadikan terdakwa dan dijebloskan ke lapas wanita tanpa diberi kesempatan untuk (setidaknya) pamitan kepada kedua buah hati dan suaminya.
20 hari dia mendekam di penjara, sementara itu sang suami melakukan berbagai upaya untuk membebaskannya (dan alhamdulillah, saat tulisan ini dibuat, setidaknya ibu Prita sudah dijadikan tahanan kota saja, sudah dapat bergabung kembali bersama keluarga). Mendengar kasus ibu Prita, banyak hati tergerak, banyak tangan juga tergerak untuk membantu, hingga terangkatlah kasus ini ke media yang lebih besar lagi. Tidak hanya dalam bentuk kata dan doa, juga dana dan tindakan nyata. Beberapa grup pendukung muncul di dunia maya, yang pada intinya ingin memberi kontribusi positif untuk kebebasan ibu Prita. Semoga ibu Prita segera meraih kebebasan, kembali bergabung bersama keluarga tercinta tanpa dibayangi kekhawatiran mengenai banyak hal lain di luar sana.
Pengacara terkenal ikut turun tangan untuk menangani kasus ini, membela ibu Prita, memperjuangkan haknya, untuk mendapatkan pelayanan terbaik dari sebuah layanan publik yang disediakan rumah sakit (namapun, sebetulnya), juga kebebasan untuk berpendapat, juga untuk mendapatkan kedamaian di tengah-tengah keluarganya. Bukankah Anda semua ingin merasakan damai dan bahagia bersama keluarga? Ayo, mari kita bersatu tangan untuk mengupayakan kebahagiaan itu. Bahagia untuk semua.

Thursday, June 04, 2009

Tiket Jakarta-Kuala Lumpur-Jakarta

Event ARTISTICS, Art to Win Some Tickets yang digelar radio Rase berakhir di Rabu malam kemarin. Aku dan 4 orang finalis lainnya 'nampang' di radio, dalam siaran live on-air. Wah... grogi-grogi-enggak sih. Setelah hari sebelumnya 'racing' di jalanan Bandung untuk mendapatkan pin Malaysia Air dan kembali ke studio Rase, hari ini kita diam di studio untuk bersaing ikut 3 sesi games dengan soal-soal yang sudah disiapkan tim Rase. Yoosssh, ganbaruzo!
Sesi pertama, tebak judul lagu. Ah... I'm not ready for this. Nyanyi sih hayu, tapi nebak judul lagu? Di awalnya memang sudah pesimis, aku nggak dapat satu poin pun di sesi ini. Sesi kedua, tebak lokasi di seputar Bandung. Wah, Rase Bandung-isme nih. Di sini aku optimis. Hasilnya, aku berhasil menebak 2 soal dari 3 yang ditawarkan, sebelum semua petunjuk disampaikan. Nah, aku cukup kenal Bandung kan...? ;) Sesi ketiga, tentang Malaysia Airlines. Alah... ieu mah teu ngapalkeun euy... :( Nggak belajar tentang ini. Pake kiat tebak-tebak dan feeling, aku bisa menebak beberapa soal dengan tepat. Hasilnya, aku langsung dinobatkan sebagai pemenang 2 tiket Jakarta-Kuala Lumpur-Jakarta.
Waduh... Aku mulai kalkulasi sendiri. Ketika 4 finalis lain akan pulang dengan membawa handphone sebagai souvenir, aku akan pulang dengan membawa janji untuk mendapatkan tiket pesawat. Off-air, kita bahas lagi opsi-opsi yang tersedia. Tiketnya 'open' sih, bisa dipakai kapan saja, tapi justru nggak bisa dipake pada saat peak season alias musim liburan nanti. Lha, kapan aku bisa pergi dong? Sekarang-sekarang kan sibuk nge-rekap nilai ujian dan tugas anak-anak, lalu persiapan learning journey 'ngasuh' anak-anak ke desa Cinangneng, lalu bikin rapot, lalu acara kelulusan kelas 6, libur sebentar (tapi tiketnya nggak boleh dipake di masa itu), lalu berjibaku lagi dengan kerjaan sekolah. Persiapan hari pertama sekolah, mbimbing murid baru, entah pula 'dikasih' kelas mana untuk kugawangi dengan siapa pula. Wah... pokoknya setelah kesibukan satu, segera disusul dengan kesibukan lainnya. Nggak akan sempat deh memanfaatkan tiket gratis itu.
Selain itu... terus terang aja nih... aku nggak punya cukup tabungan untuk jalan-jalan di negeri orang. Ada sponsor lain yang mau nanggung akomodasi? Hm... Emangnya makan ditanggung siapa? Tidur bakalan di mana? Oleh-oleh pasti ditagih sama siapa-siapa. Itu semua pake duit kan? Sementara yang gratis cuma tiketnya kan...? Jadi sebuah quiz off-air kembali diselenggarakan untuk mengundi kembali si tiket itu, yang alhamdulillah... dimenangkan oleh teh Esta, bukan diriku. Dan aku beruntung bisa membawa pulang satu set handphone Smart beserta kartu perdananya. Daripada nombok sepulang dari negeri orang, mendingan untung dapat dapat HP sekarang. Hehe... ;)
Selain itu, nggak mau rugi dong, kita foto-foto di studio Rase, bukti bahwa kita pernah di sana. Berfoto bareng para penyiar, di depan studio, di dalam studio, dan kebetulan Rase kedatangan tamu untuk acara Rase Cinta Indonesia Tampil, Lia-AFI yang sedang promo album barunya. Foto bareng juga deh bareng dia. Sukses ya...! Mudah-mudahan di kesempatan mendatang, kita bisa ketemu lagi (kalo bisa sih, buat dapetin hadiah lagi. Hihi... Ngarep banget deh judulnya ;)

Wednesday, June 03, 2009

RASE ARTISTICS

Iseng tapi ngarep, judulnya. Ikutan event "ARTISTICS" di Rase 102,3 FM. Pakai 'gaya' yang sedang trend di masa kini, peserta event harus punya account di FB dan berteman dengan Rase FM. Setelah itu tulis status dengan 'bau-bau' Rase dan nanti akan di-cek oleh tim Rase. Kondisi status yang unik akan jadi salah satu pertimbangan untuk lolos ke babak berikutnya sebagai finalis. Cek punya cek... kelihatannya animo peserta tidak terlalu tinggi, maka dibukalah pula jalur sms yang disambut baik pendengar Rase. Dari kedua jalur itu (FB dan sms), dijaringlah 10 nama sebagai peserta semifinal hari Selasa kemarin.
Hanya 9 orang yang berkesempatan hadir di Selasa malam tadi, jam 7 malam di studio Rase, jl. Setiabudi 19. Setelah berkumpul semua, tahu-tahu kami diberi tugas untuk menjajal sebagian wilayah Bandung, mencari kantor perwakilan Malaysia Air sebagai sponsor utama, mengambil pin di sana, lalu berpacu kembali ke stasiun radio Rase. 5 orang tercepat akan lolos sebagai finalis. Alamak...! Aku kan nggak begitu tahu Bandung juga. Tahunya cuma rute antar-tol aja, Bubat-Padalarang. Hehe.... Kebetulan, ada seorang semifinalis lain yang juga berjilbab, melenggang sendiri. Kuajak aja dia untuk ikut naik mobilku, dan pergi bareng mencari kantor Malaysia Air itu. Simbiosis mutualisma kan. Dia dapat tebengan gratis, aku dapat navigator ;)
Berputar-putar nyari itu kantor Malaysia Air, ternyata terletak di sudut sebuah ruko di ITC Kosambi, di jalan Baranangsiang, belakang Yogya Jl. Sunda. Malam-malam begitu, tempat itu terlihat creepy. Scary. Nggak berlama-lama, setelah kami mengambil pin, kami langsung berpacu lagi kembali ke Setiabudi untuk melapor. Alhamdulillah, aku termasuk salah satu dari 5 finalis. Nanti malam, kita berlaga lagi. Bismillah...
Blogged with the Flock Browser

Tuesday, June 02, 2009

Orang-orang Baik di Sekitar Kita

Hwaduh... telat berat deh sampai ke sekolah. Hampir jam 10!!! Gara-gara insiden di jalan tol. Horror...
Hari Senin pagi yang lalu, seperti biasa aku berangkat pagi, dengan kalkulasi cukup waktu untuk ke sekolah. Tak disangka tak diduga, hanya sekitar 1,5 km dari gerbang tol Padalarang yang jadi tujuanku, mesin mobil tiba-tiba mati. HEY!!! Kukedipkan lampu sign kiri, menghadang sebuah sedan hitam yang hendak mendahuluiku. Alhamdulillah, dengan selamat aku menepi dan berhenti total. Kucoba menghidupkan mesin mobil, mesin cuma merengek-rengek saja, tidak mau hidup.
Kunyalakan lampu hazard, tik-tok tik-tok, menyala dengan baik. Berarti ACCU baik-baik saja kan? Kuingat, ini sudah saatnya untuk ganti oli, walaupun aku yakin, tak ada hubungan langsung antara oli dengan matinya mesin. Tapi aku berusaha juga. Kucoba membuka tutup oli, berkali-kali, tapi kok susah sekali. Tenagaku tidak cukup kuat. Beberapa kali mencoba, gagal terus. Menunggu patroli Jasa Marga lewat.
Tahu-tahu, seorang bapak penduduk sekitar menghampiriku dan menawarkan bantuan, yang tentu saja kusambut gembira. (Nggak boleh curiga, Dee.) Dia ketua RT setempat yang 'kebetulan' sedang off-duty, dan sibuk membersihkan mushala. Pak Dadang namanya. 'Kebetulan' juga, dia seorang sopir yang bekerja di sebuah perusahaan angkutan, jadi cukup familiar dengan urusan mesin.
Segera dia mulai mengecek kondisi mesin mobilku, mengecek beberapa komponen, perkabelan, hingga air. Kelihatannya semua OK, tapi mesin tak juga hidup. Seorang petugas Jasa Marga berhenti di seberang jalan dan menghampiri untuk mengecek keadaanku juga. Dia -yang kutahu namanya dari name tag-nya, Pak Unang- dan pak Dadang rupanya sudah saling mengenal. Mereka mengecek sesuatu dan ketahuanlah masalahnya berasal dari komponen platina yang... patah! HAA??? Kok bisa? Patah begitu saja, di tengah-tengah perjalanan di jalan tol??? Whatever deh. Solusinya, tak ada jalan lain selain menggantinya dengan yang baru.
Pak Unang menawarkan untuk menderek mobilku hingga keluar tol dan menuju bengkel terdekat, sedangkan pak Dadang punya solusi yang menurutku lebih applicable. Walaupun kutahu dompetku lagi 'kurus' karena belum ambil gaji. Isi dompetku adalah 'sisa-sisa perjuangan' bulan Mei. Recehan. Pak Dadang menawarkan opsi untuk membelikan elemen platina ke bengkel terdekat. Dia bahkan menawarkan untuk membelikannya dengan memakai uangnya lebih dulu. Subhanallah... baik sekali. Pastinya akan termasuk 'paket' membongkar platina patah dan memasangkan platina baru nantinya. Aku jadi terharu. Kusetujui opsi itu.
Ketika kubuka dompetku, rupanya masih ada Rp 50.000,- lebih di dalamnya, dalam bentuk pecahan Rp 1.000,- sampai 1 lembar 20.000-an. Kutitipkan uang pada Pak Dadang yang sigap berangkat ke bengkel terdekat, meninggalkanku menunggu di tepi jalan tol di sekitar km 123 itu.
Tak begitu lama, dia kembali dan kembali sigap mengganti spare part kecil itu, sementara aku hanya bisa memperhatikan. Setelah itu, mesin mobil menyala dengan 'benderang' seperti biasa. Kuserahkan seluruh sisa uang yang tak seberapa dalam dompetku untuk pak Dadang yang sudah sangat membantu. Dia menolak. Ketika akhirnya dia terima uang itu, dia katakan bahwa uang itu akan dipakainya untuk membeli cat untuk musahala. Subhanallah... Hanya Allah Yang Maha Kaya yang akan dapat membalas budi baik pak Dadang, dengan rezeki yang barakah, yang jauh lebih banyak dari itu. Sungguh, masih banyak orang baik di sekitar kita.
Blogged with the Flock Browser

Tak Ada Apa-apanya Dibanding Mereka