Sabtu siang menjelang sore, aku sudah menjadwalkan waktu untuk bertemu dengan teman-teman ITB angkatan 90. Dari perbincangan di milis, sebetulnya tak banyak nama yang kukenal, tapi dengan sok PD, aku memutuskan untuk hadir di event itu. Mumpung di Bandung, mumpung ada waktu, mumpung lagi musim reuni... ;) Sudah berapa pekan ini, reunian melulu. Hehe...
Jadwal, pukul 14.00-16.00 registrasi. Aku agak nervous karena merasa datang telat. Gara-garanya... setelah acara ulang tahun-an Rasyad di seputaran Wastu Kencana, aku mampir dulu di Balubur mengurusi ini-itu. Mumpung mampir. Setelah itu, terjebak antrian panjang di Taman Sari karena wisudaan ITB (jadi ingat masa silam. ;)) Setelah itu, masih mampir di rumah mbak Indri di Bukit Dago. Menjemput dan 'menculik'nya untuk menemani ke acara pra-reuni 90. Membuatnya menjadi 'penyelundup' di acara 90-an itu. Hehe...
Menjelang jam 4 sore, aku sampai di Kafe Sierra. Aku jadi orang kedua yang mengisi buku tamu. Surprise...!!! Baru ada Mulya di sana. Kita kenalan lagi. Mukanya sih familiar, tapi jaman kuliah dulu, aku tidak akrab dengannya. (Emangnya, aku akrab sama siapa sih...? Cuma tahu Vera doang, juga. :p)
Satu persatu, teman-teman angkatan 90 mulai berdatangan. Akhirnya... ada juga wajah-wajah yang kukenal. Ervan yang sukses berjodoh dengan Ambar, Ima-Kimia, Ayi (mamanya Rifqi, salah satu muridku di Salman dulu), Chitra dan Puspa yang bolak-balik dari Bogor/Jakarta, hingga Dini yang bela-belain sedang sedikit demam juga bu Rai alias mama Hafizh yang datang selepas malam. Kenalan lagi dengan teman-teman se-angkatan lainnya. Lia yang baru wisuda doktoralnya dari Farmasi, Moris yang asyik-asyik aja pake sweater olahraga angkatan 90, Hari yang suaminya Chitra, Bambang AR yang ketemu di bandara ketika sama-sama berangkat ke Jepang tahun 2002 lalu. Waduh... Pokoknya wajah-wajah yang lama tak terlihat, saat ini berseliweran di depan mata, mengingatkan akan masa lalu.
Tentu tidak semua teman seangkatan bisa hadir. Hanya sekitar 60-an dari total 1600-an mahasiswa angkatan 90 ITB. Lulusan FSRD saja, ternyata cuma aku yang datang! Padahal mah bukan ketua angkatan, bukan aktivis himpunan, wah... awalnya sih sempat salting juga karena nyaris nggak kenal siapa-siapa, tapi kemudian muncul wajah-wajah yang kukenal dan bisa ngobrol seru sama mereka-mereka, membicarakan special interest yang akan ditindaklanjuti kemudian.
Mudah-mudahan di tahun 2010 nanti, di reuni akbar 20 tahun angkatan 90, bisa ketemu lebih banyak teman, dengan lebih banyak jejak terpateri, sebagai pionir perubahan untuk adik-adik angkatan. Semoga sudah bisa mewujudkan karya untuk diteladani oleh angkatan berikutnya.
Jadwal, pukul 14.00-16.00 registrasi. Aku agak nervous karena merasa datang telat. Gara-garanya... setelah acara ulang tahun-an Rasyad di seputaran Wastu Kencana, aku mampir dulu di Balubur mengurusi ini-itu. Mumpung mampir. Setelah itu, terjebak antrian panjang di Taman Sari karena wisudaan ITB (jadi ingat masa silam. ;)) Setelah itu, masih mampir di rumah mbak Indri di Bukit Dago. Menjemput dan 'menculik'nya untuk menemani ke acara pra-reuni 90. Membuatnya menjadi 'penyelundup' di acara 90-an itu. Hehe...
Menjelang jam 4 sore, aku sampai di Kafe Sierra. Aku jadi orang kedua yang mengisi buku tamu. Surprise...!!! Baru ada Mulya di sana. Kita kenalan lagi. Mukanya sih familiar, tapi jaman kuliah dulu, aku tidak akrab dengannya. (Emangnya, aku akrab sama siapa sih...? Cuma tahu Vera doang, juga. :p)
Satu persatu, teman-teman angkatan 90 mulai berdatangan. Akhirnya... ada juga wajah-wajah yang kukenal. Ervan yang sukses berjodoh dengan Ambar, Ima-Kimia, Ayi (mamanya Rifqi, salah satu muridku di Salman dulu), Chitra dan Puspa yang bolak-balik dari Bogor/Jakarta, hingga Dini yang bela-belain sedang sedikit demam juga bu Rai alias mama Hafizh yang datang selepas malam. Kenalan lagi dengan teman-teman se-angkatan lainnya. Lia yang baru wisuda doktoralnya dari Farmasi, Moris yang asyik-asyik aja pake sweater olahraga angkatan 90, Hari yang suaminya Chitra, Bambang AR yang ketemu di bandara ketika sama-sama berangkat ke Jepang tahun 2002 lalu. Waduh... Pokoknya wajah-wajah yang lama tak terlihat, saat ini berseliweran di depan mata, mengingatkan akan masa lalu.
Tentu tidak semua teman seangkatan bisa hadir. Hanya sekitar 60-an dari total 1600-an mahasiswa angkatan 90 ITB. Lulusan FSRD saja, ternyata cuma aku yang datang! Padahal mah bukan ketua angkatan, bukan aktivis himpunan, wah... awalnya sih sempat salting juga karena nyaris nggak kenal siapa-siapa, tapi kemudian muncul wajah-wajah yang kukenal dan bisa ngobrol seru sama mereka-mereka, membicarakan special interest yang akan ditindaklanjuti kemudian.
Mudah-mudahan di tahun 2010 nanti, di reuni akbar 20 tahun angkatan 90, bisa ketemu lebih banyak teman, dengan lebih banyak jejak terpateri, sebagai pionir perubahan untuk adik-adik angkatan. Semoga sudah bisa mewujudkan karya untuk diteladani oleh angkatan berikutnya.
Blogged with the Flock Browser