Sunday, November 24, 2013

Segera Tayang: 99 Cahaya di Langit Eropa

November sudah berada di ujungnya, siap menyambut Desember yang menjanjikan banyak momen indah. Salah satu yang kunanti adalah rilisnya film 99 Cahaya di Langit Eropa. Terinspirasi dengan novelnya, aku sudah ikut partisipasi di beberapa event lomba*) terkait novel itu, dan bersiap untuk menonton filmnya di bioskop, mulai tayang tanggal 5 Desember nanti.
Trailernya, menarik. Banyak momen yang ditangkap dengan baik oleh kamera hingga disajikan kepada penikmat 99Cahaya. Bintang-bintang bertaburan menghiasi layar lebar. Mulai dari Acha Septriasa yang memerankan Hanum Rais, Abimana Ariasatya sebagai Rangga Almahendra, Raline Shah sebagai Fatma, Nino Fernandez sebagai Stefan, teman Rangga yang menyebalkan, sampai Dewi Sandra yang memerankan Marion Latimer, seorang peneliti sejarah Islam yang bekerja sebagai ilmuwan di Arab World Institute Paris.
Soundtract-nya, dinyanyikan dengan apik oleh Fatin Shidqia. Kusempatkan melihat video klip lengkap lagu itu.
Aku pun kembali 'melirik' video yang kuunggah di situs YouTube, yang tempo hari kuikutsertakan dalam lomba resensi buku 99 Cahaya di Langit Eropa.  Lomba ini diselenggarakan oleh Hanum Rais, ketika pembuatan film adaptasi dari novel ini masih dalam tahap perencanaan.
Ketika kubuka lagi link lagu ini, niatnya sih hanya sekedar nostalgia, menikmati sedikit rasa narsis saat mendengarkan rekaman suaraku menyanyikan lagu karanganku sendiri. Tapi terkejut dan sama sekali tak menyangka ketika kulihat laporan statistik video ini yang sudah mencapai angka 5.500 saja. Sungguh tak kuduga. Video yang kuunggah di awal Agustus lalu, belum lagi 4 bulan beredar di jagad maya, sudah menjaring viewer lebih dari 5.000???
Jika boleh dibandingkan, dari 11 video yang kuunggah di YouTube, -6 di antaranya adalah lagu gubahanku- rata-rata viewernya bahkan nggak sampai 200-an. Itu pun setelah bertengger di dunia maya cukup lama, sekitar setahun-an. Jadi, ketika video yang satu ini tiba-tiba jumlah viewernya melesat hingga menembus angka 5.000, itu WOW sekali. Wondering... siapa aja ya kira-kira yang mantengin video ini? Ada yang mau ngaku...? ;)
Well... biarkan pengunjung dan penyuka video/laguku terus bertambah, sementara itu aku sih santai aja, menunggu tayang perdananya film 99 Cahaya di Langit Eropa ini. Berharap sih, dapat satu tiket gratis nonton bareng Hanum Rais, tapi di Bandung aja yaa. Tunggu tanggal mainnya, sambil ngecek film ini tayang perdana di bioskop mana. Ayo, kita siap-siap nonton bareng. ;)
*) event lomba terkait novel ini:
Sweepstakes untuk dapetin tiket gala premier film ini;
selain weekly quiz di twitter dan facebook 
Niat bener sih...? Ngarep salah satu ada yang nyangkut ;)

Sunday, November 10, 2013

Birthday Wish for My Sis

Dear Mbak Rani,
pic: courtesy of hdwallpaper2013.com
Setahun lagi hilang dalam agenda hidup. Secara angka terlihat bertambah, tapi sejatinya jatah umur kita berkurang. Bukan kue ulang tahun atau macam-macam hadiah yang diberikan, tapi sebuah tulisan sebagai bahan renungan atas berkah usia yang dijalani saat ini. 
Di momen pertambahan usia ini, jadikan ini momen yang menjadi sejarah. Saatnya untuk bercermin ke masa lalu, dan merencanakan kembali langkah berikutnya menuju masa depan.
Orang bilang "Menjadi tua itu pasti, menjadi dewasa adalah sebuah pilihan". 
Nah, usia kita terus bertambah. Semoga meningkat beriringan dengan kedewasaan dan kebijaksanaan kita. Apapun cobaan hidup yang kita hadapi, sikap kita yang akan menentukan nilai diri kita. Naik-turun jalan kehidupan, sudah mbak alami. Saat naik, saya yakin, mbak tak lupa bersyukur. Sedangkan saat turun dan terpuruk, yakinlah bahwa hidup ini layaknya roda. Ada masanya di atas, dan terkadang ada di bawah. Tapi di saat itu, ketika hidup dirasa ada pada level terendah, maka sebuah pesan bijak layak untuk direnungkan.
"Bersyukurlah jika engkau sudah berada di level terendah dalam hidupmu, karena tidak ada pilihan lain selain untuk naik."
Di saat itulah, arah tujuan hidup hanya bisa diarahkan dan dipasrahkan kepada Sang Pemilik hidup. Ketika mbak merasa manusia berpaling dari mbak, maka inilah saatnya mbak berpaling dan menuju hanya pada Sang Pencipta, Sang Penguasa Jiwa. Ketika kehidupan memberikan ujian, sesungguhnya tidak lain itu menjadi sarana untuk meluluskan kita agar naik ke tingkat yang lebih tinggi. Saat kita belum lulus, tentu kita harus belajar lagi, mbak, supaya kelak bisa naik tingkat.

Sesungguhnya hitungan nafas telah ditetapkan, hitungan detik telah diperhitungkan.
Adalah manusia bodoh jika diberi modal tapi tidak digunakannya,
Adalah manusia bodoh jika diberi nafas tapi disia siakannya,
Adalah manusia bodoh jika diberi waktu tapi disia siakannya.
 
Semoga Allah melindungi kita, menjauhkan kita dari kebodohan dan kesia-siaan. Sesungguhnya, orang yang paling baik di sisi Allah adalah yang paling banyak manfaatnya untuk sesama. Semoga di momen ilang tahun Mbak Rani tahun ini, semakin banyak juga kebaikan yang ditabur, dan manfaat yang ditebar bagi sesama. Aamiin.
Doa serupa saya sampaikan untuk Empiee yang juga punya momen ilang tahun di bulan ini juga. Perjalanan empie.net yang masih muda, baru setahun, selayaknya dijadikan momen untuk banyak belajar. Masih teramat banyak hal yang bisa dijelajahi. Saatnya membuat kesalahan dan belajar dari kesalahan itu agar bisa menjadi lebih baik di masa mendatang. Semoga bisa menebar lebih banyak manfaat bagi lebih banyak orang.
http://www.empieee.net/2013/11/giveaway-my-november.html

Sunday, November 03, 2013

Melalui Pagi

Memanggang ubi Cilembu di oven, sambil menyelesaikan proses 'editing' dari rangkaian foto untuk mengiringi lagu "Aku Anak Muslim" untuk diunggah di YouTube. Buat bahan belajar murid-mjuridku. Pekan depan mau dites. Nyanyi satu-satu dong, nyanyiin lagu ini.
Nyari-nyari sumber lagu ini, ternyata nggak ketemu-ketemu. Padahal setahuku, ini adalah lagunya anak-anak Bimbo. Rasanya beberapa tahun yang lalu aku pernah punya kasetnya, tapi sekarang entah ke mana, dan yang jelas kalaupun ada kasetnya aku juga nggak akan bisa mengubahnya jadi file digital. Jadi ya... ngerekam sendiri aja deh. Ambil foto anak-anak, edit sedikit, dan... siap unggah ke YouTube.
Tunggu punya tunggu, ternyata lama betul ya nunggu satu video kelar diunggah ke YouTube. Jadi? Untuk merintang waktu, hmm... aku sarapan dulu lagi aja deh. Kali ini makan ubi Cilembu yang baru diangkat dari oven. Masih anget, dan wuiiih, dia beneran bermadu lho. Gulanya bahkan sampai berkaramel, nembus kulit ubinya. Enak banget! Nyam...nyam... Makan satu lagi aaah, sambil nungguin YouTube yuuuk! Atuh da dari tadi rasanya masih belum nyampe 10% aja. Keburu lapar lagi nih. Hehe...

Tak Ada Apa-apanya Dibanding Mereka