Tuesday, February 07, 2006

Story Telling Competition

Hari Minggu lalu aku jadi juga ikutan Story Telling Competition di Pameran Buku Bandung di Landmark Convention Center. Persiapanku… selain menghafal garis besar cerita yang akan kukembangkan di atas panggung (dan aku nggak pernah sukses latihan serius), sesaat sebelum berangkat aku selesaikan gambar Hachi si lebah madu dari Jepang ;) yang kutempel di sebatang sedotan bening untuk menemaniku bercerita di atas panggung nanti. Finishing touch-nya kuselesaikan di dalam mobil, sesaat sebelum melangkah ke gedung Landmark (Aku parkir di jalan Braga).
Aku hadir di arena lomba hanya beberapa menit sebelum lomba dimulai, jadi nggak sempat keliling areal pameran untuk lihat-lihat (apalagi beli) buku di sana. Masih keringetan rasanya, gara-gara kepanasan sepanjang perjalanan dari rumah di tengah hari begitu. Tentu aku perlu waktu untuk cooling down dulu sebelum naik panggung. Untungnya, aku nggak kebagian nomor urut pertama. Aku kebagian nomor 8, walaupun pada prakteknya aku naik panggung di urutan ke-4 atau ke-5, gitu. Tapi… ready or not, here I go…! Bismillaah. Sempat ‘nyontek’ gaya beberapa peserta sebelum aku, dan belajar dari kesalahan atau kekurangan mereka, I think I did my best (though I’m sure I should’ve done better if I did more practices). I forgot one part of the story, but I believe it doesn’t really matter. It’s not a big thing anyway. Setelah itu, barulah aku merasa … lappaarr… Tadi sebelum berangkat, aku memang belum makan siang, sedangkan rasanya sayang juga untuk meninggalkan depan panggung untuk mencari makan. Aku ingin belajar dari kompetitorku, dan menghitung peluang keberhasilanku. Hm… how well would I be? How’s my chance? Ada sih harapan dalam hati untuk meraih salah satu posisi di lomba itu. Jadi juara tigaa….. aja. Nggak muluk-muluk deh. Tapi memang peserta yang lain bagus-bagus juga. Ada yang melengkapi cerita dengan berbagai gambar pendukung, boneka lebah, nyanyian, kaset ilustrasi musik yang tepat! (dan terbukti dia jadi salah satu juara terbaik), juga berbagai gambar plus gitar (yang ternyata malah bikin ribet. Haha…!)
Ketika pengumuman kejuaraan diumumkan, harap-harap cemas. Pemenang dibagi jadi 2 kategori. Akan ada 3 juara pertama (atau utama?), dan 3 juara harapan. Namaku disebut di urutan kedua. Alhamdulillah, aku berhasil mendapatkan voucher buku senilai Rp.150.000,- dari Mizan karena berhasil lolos sebagai salah satu dari tiga juara harapan. My hard (or not?) work worthed. Kubelanjakan voucher buku itu segera, karena perutku sudah menabuh genderang perang! Aku harus segera pulang, makan, dan menceritakan ini kepada ibu, yang berkat doa dan restunya juga aku bisa menang. Tapi tentu saja, di atas segalanya, izin Allah jua yang membuatku bisa menggerakkan segala daya yang kubisa untuk kemudian meraih gelar (dan hadiah…!!) ini. Alhamdulilah.

No comments:

Tak Ada Apa-apanya Dibanding Mereka