Wednesday, July 30, 2008

Memperingati Hari Anak Nasional

Hari Minggu tanggal 27 Juli lalu, sekolah kami dapat undangan untuk berpartisipasi dalam event peringatan hari anak nasional, di area Kukuruyuk Market, Mohamad Toha area. Anak-anak perempuan kelas 2 & 3 akan menampilkan tari Badindin di panggung food court, sementara 3 anak lainnya diikutsertakan untuk ikut lomba mewarnai. Pada dasarnya, mereka sudah punya bakat memadukan warna dengan tingkat kerapihan yang cukup bagus, sementara aku hanya memberi sedikit pengarahan untuk memoles skill mereka.

Hari Minggu, aku langsung pergi dari rumah ke tempat lomba karena memang relatif lebih dekat, sementara teman-teman lain beserta para penari akan datang dari sekolah, diantar pak Deni dengan mobil putih besarnya.

Setelah terhadang pasar kaget di seputaran Bale Endah, lamma... dan tak terduga (soalnya aku ambil jalan memutar, dan tetap saja terjebak macet), aku sampai juga di kompleks Mekar Wangi, di mana Kukuruyuk Market berada. Sempat salah jalan dan tersasar ke kompleks dan tidak menemukan jalan masuk ke tempat parkir, akhirnya aku berputar dan memarkir mobilku tidak jauh dari food court tempat event itu berlangsung.

Turun dari mobil, terdengar sayup-sayup musik pengiring tari Badindin sudah mulai mengalun. Aku bergegas mendekati bunyi suara, dan tepat waktu menyaksikan murid-murid binaan bu Reni & bu Tri itu menunjukkan kebolehannya. Beberapa shoot foto sempat kuambil, tapi sayang hasilnya tak begitu bagus karena jarak yang relatif dekat, selain padatnya daerah depan panggung yang disesaki oleh para orangtua murid maupun pengunjung lain.

Usai tarian, panggung disingkirkan untuk memberi ruang bagi para peserta lomba gambar. 3 orang muridku mengambil tempat di karpet yang disediakan. Tak berapa lama kemudian, mereka sudah mulai asyik mewarnai gambar dengan tema Candy World. Kelihatannya rumit juga. Puteri dan Fina terlihat asyik mewarnai dengan konsep dan tahapan kerja yang tertata. Sementara Naufal yang sedang pilek keukeuh ingin pakai pensil warna atau pastel lilin. Dia memang nggak suka pakai crayon yang warnyanya justru lebih kuat. Kekuatannya ada di paduan warna yang tidak biasa. Satu peserta dadakan adalah Dekha, adik Fina yang ingin ikut serta ikut lomba, daftar di tempat. Dengan riang dan percaya diri, dia mewarnai gambar. Sesekali dia memanggil papanya, memperlihatkan gambar yang setahap demi setahap sudah diwarnainya.

1,5 jam waktu yang disediakan dimanfaatkan dengan baik oleh anak-anak itu. Gambar dikumpulkan. Lomba lain digelar. Indi dan Anggi ikut serta di lomba gratisan itu, merangkai beads bergambar lebah yang diselenggarakan oleh Hama-Craft. Serius sekali mereka berdua, beserta belasan peserta lainnya. Satu orang peserta yang jelas-jelas dibantu emak-nya, ternyata jadi juara. Tapi Indi tak mau kalah cepat. Dia berhasil mendapatkan hadiah sebagai juara ketiga. Alhamdulillah. Selepas jam 1, teman-teman lain dengan anak-anak sudah dijadwalkan untuk kembali ke sekolah, meninggalkan aku sendiri menanti pengumuman lomba. Ya... okelah.

Keliling-keliling di arena food court, mau tak mau, aku tergoda juga untuk menikmati apa yang tersedia di sana. Sambil membaca majalah yang kubawa, kunikmati teh dingin walaupun bukan teh favoritku. Cukup menyegarkan-lah sebagai pelepas dahaga. Sementara, makan siang seporsi sate-lontong traktiran dari mama Kayla sudah kunikmati sebelumnya. Terima kasih banyak.

Tunggu punya tunggu, bosan juga nih menanti jam 4 sore saat pengumuman lomba dilaksanakan. Merintang waktu, kunikmati segelas tinggi natural yoghurt-peach favoritku yang ternyata tersedia di sana. Ummm... yummy... Rupanya penantianku tak sia-sia. 3 muridku lolos mendapatkan gelar dari 6 yang tersedia. Semoga di kesempatan lain mereka dapat berprestasi lebih baik lagi. Amiin.

2 comments:

Diana said...

Barakallah ya mbak, siapa dulu gurunya?

Diah Utami said...

Haha... itu sih udah bakat mereka dari sononya, mbak... ;)

Tak Ada Apa-apanya Dibanding Mereka