Telat berat. Antrian panjang sudah mulai sejak pertigaan Bojong Soang. Padahal aku sudah berangkat lebih pagi, berharap tidak terlambat pagi ini. Rencana gagal total. Antrian kendaraan makin panjang, bergerak amat perlahan. Aku tak berdaya, akhirnya menyempatkan membaca Reader's Digest edisi Januari yang kubawa.
Empat unit mobil pemadam kebakaran melaju dari arah yang berlawanan. Aku curiga, jangan-jangan ada kebakaran di depan. Mendekati sumber kemacetan, kulihat banyak orang di kanan-kiri jalan, membawa berbagai barang. Motor-motor banyak parkir di tepi jalan. Genangan air kulihat juga belum mengering. Aku semakin yakin dengan kemungkinan adanya kebakaran. Hingga aku tiba di lokasi kejadian.
foto: courtesy of e-paper.pikiran-rakyat.com |
Belakangan kuketahui bahwa kebakaran terjadi di lokasi depot penjualan gas dan air mineral. Api diketahui mulai membesar sejak Rabu pagi, sekitar pukul 6.30 (wah... aku baru berangkat dari rumah tuh). Tentu saja ruas jalan sempat ditutup beberapa waktu untuk memudahkan tim pemadam kebakaran melaksanakan tugasnya. Kabarnya, dalam waktu 30 menit saja api sudah bisa dikuasai, walaupun sebelumnya sempat menimbulkan suasana mencekam akibat meledaknya beberapa tabung gas 3 kg di lokasi kejadian, hingga beterbangan sesekali. Hii... ngeri. Pukul 9-an, lalu lintas berangsur normal dan aku bisa melanjutkan perjalananku ke sekolah.
Aku terlambat berat sampai sekolah. Musibah... yang tak terhindarkan. Berita dari pikiran-rakyat.com mengabarkan ada seorang meninggal dunia dalam kejadian itu, dengan seorang lainnya mengalami luka bakar. 4 rumah di sekitarnya ikut terbakar. Innalillaahi wa inna ilayhi raaji'uun.
No comments:
Post a Comment