Monday, June 09, 2014

Optimasi Ruang di Rumah Kecilku

Pengalaman tinggal di Jepang meninggalkan kesan yang mendalam. Minimnya ruang di rumah atau apartemen di sana disiasati dengan sangat cerdas oleh orang Jepang. Ragam perabot maupun pernik dirancang sedemikian rupa sehingga fit di rumah-rumah mungil mereka. 
Sementara itu, sebuah tautan di media sosial menyebar dengan cepat, tentang ide sepasang suami istri yang merancang konsep hunian nyaman dalam rancangan yang teramat imut tapi fungsional, efektif dan efisien. Terinspirasi dari itu pula, saya berusaha menerapkannya sedikit demi sedikit dalam hunian mungil saya.
Ketika pindah dari rumah keluarga dengan 6 kamar ke rumah mungil dengan 2 kamar saja, whoaa... ‘masalah’ muncul. Bagaimana memindahkan barang kebutuhan yang terkumpul selama bertahun-tahun di rumah keluarga itu ke rumah sendiri? 
Tak terpikir untuk membeli perabot baru, tapi memang harus mengupayakan untuk memanfaatkan apa yang ada dengan seoptimal mungkin. Konsep stacking yang memanfaatkan setiap ruang seoptimal mungkin, sangat aplikatif untuk rumah mungil.
Beberapa kotak berbagai ukuran dimanfaatkan sebagai storage. Susunannya bisa dibongkar-pasang sesuai keinginan atau kebutuhan. Dua di antaranya dimanfaatkan sebagai tempat duduk dengan bagian bawahnya dimanfaatkan sebagai rak buku. Dengan rak buku terbuka dan begitu dekat dengan jangkauan, semoga buku-buku itu bisa segera khatam dibaca.

Sebuah meja makan pemberian kakak sangat bermanfaat di rumah mungil saya. Meja ini berkonsep folded table dengan storage yang bisa menampung cukup banyak barang. Sebagian koleksi mug saya, piring besar peninggalan ibu, hingga beberapa peralatan masak berupa sendok-garpu-sumpit dan sebagainya bisa masuk di sisi depan. Sedangkan beberapa botol bisa masuk dari sisi belakang yang saat ini kebetulan diposisikan menghadap dinding. Sayap kanan dan kiri bisa dilipat sehingga sangat menghemat tempat saat sedang tidak difungsikan. Tapi saat ada jamuan, tentu daun meja bisa dibuka sehingga bisa memuat berbagai hidangan. 
Area dapur merupakan area yang berhubungan langsung dengan ‘dunia luar’. Cahaya pagi menerobos dari sebelah kiri. Di tempat ini, optimasi tak kalah penting, supaya tak sering bolak balik ke sana ke mari untuk efektivitas dan efisiensi kerja. Bagian bawah sink bisa dimanfaatkan sebagai penyimpanan barang yang cukup besar tapi relatif sering digunakan. Ada oven, ceret, rice cooker, hingga tabung gas di situ. Masih muat untuk wadah beras dan wadah lainnya. 
Di pinggiran bak cuci piring, bisa ditambahkan kait dan gantungan lap. Sementara di bagian meja, aplikasikan konsep rak susun untuk wadah bumbu dan bahan masakan. Kait tambahan dipasang di sepanjang dinding depan bak cuci, supaya mudah menggantungkan kembali peralatan yang baru dicuci. Di ujung kiri, bisa dipasang kotak tissue terbalik yang disisipkan di bagian dalam tepian lemari dapur. Semua benda berada dalam jangkauan. Dapur jadi tempat yang nyaman. Hmm... alamat bisa berlama-lama nih di bagian belakang rumah ini. Yuk ah, mari kita pindah ke ruang makan lagi. Meja makan dianggurin tuh... ;)

No comments:

Tak Ada Apa-apanya Dibanding Mereka