Sunday, June 12, 2016

Pengalaman Nebeng Nissan Grand Livina - Jadi Pengen ke #PameranMobil

Sudah beberapa bulan ini aku putus hubungan sama si Kukut, mobil yang sudah beberapa tahun kurepotkan untuk wara-wiri ke sana ke mari. Kangen dia... Awalnya sih asik asik aja, tapi dengan lokasi rumah saat ini yang berada agak melipir ke pinggiran kota, menyusup ke kedalaman, tak terjangkau arus transportasi kendaraan umum, rasanya merana juga ketika aku mesti berganti-ganti moda transportasi berkali-kali saat beraktivitas di keseharianku. Rasanya, sudah saatnya move on dan pindah ke lain hati eh...mobil. 
Lirik sana-sini, browsing beberapa web resmi kendaraan, dan tak jarang memanfaatkan kesempatan nebeng mobil sesiapa untuk mencoba mengenali tampilan dan kinerja mobil paling optimal, aku mulai menyusun list mobil yang kurasa layak untuk 'kupinang' sebagai pendampingku selanjutnya.
Dalam suatu kesempatan menghadiri acara pernikahan partner kerjaku di kelas, aku menumpang mobil salah satu orang tua murid ke wedding venue. Kebetulan dia pun mencari teman untuk berkendara bersama, dan aku mencari tumpangan, klop kan kita...? ;) Maka pagi itu, aku janjian untuk ketemuan di gerbang tol Buah Batu. Sebuah Grand Livina putih sudah menungguku, bersama dua muridku dan sang bunda di dalamnya. Yuk kita berangkat ke Garut. Bismillaah...
Perjalanan cukup panjang dijalani dengan nyetir santai walaupun tentu saja sempat digeber cepat di tol hingga gerbang Cileunyi. Keluar tol, kami disambut antrean panjang kendaraan yang menuju ke tujuannya masing-masing. Kendaraan masih bisa melaju perlahan di rentang jalan yang diramaikan oleh pengunjung pasar tumpah di Minggu pagi itu. Tidak terlalu lama setelah itu, kami pun bisa melaju kembali di jalanan lancar menuju lokasi. Jalan raya yang cukup berkelok dengan kondisi yang berlubang di sana-sini dapat ditaklukkan oleh Bunda Ninet dengan ringan, sambil ngobrol ringan ngalor-ngidul, diseling makan minum sepanjang perjalanan. Mengemudi Nissan Grand Livina itu mudah dan menyenangkan walaupun sistem kemudinya bukan matic.
Sementara itu, anak-anak di bangku belakang anteng sekali. Si kakak asyik mengunyah cemilan sambil sesekali terlibat dalam percakapan kami. Sementara adiknya segera tenggelam ke alam mimpi. Kombinasi yang tepat antara kenyamanan kursi berpadu dengan suhu AC yang diset sejuk plus sistem audio seolah jadi pengantar tidur yang pas. Dalam perjalanan pulang, mereka berdua sibuk mengomentari pemandangan yang tersaji di depan mata, juga kanan kiri jalan, tampak jelas dari jendela yang lebar. 
Bagasi belakang pun luas dengan kursi deret belakang yang bisa ‘disulap’ hingga seolah menghilang. Sistem ini didesain untuk memperluas ruang bagasi saat diperlukan. Bisa muat banyak barang nih di belakang, sampai gelar Kasur dan anak-anak bisa nyaman gegulingan selama di perjalanan. Ini mobil ideal juga ya untuk keluarga muda yang bakalan mudik di libur lebaran nanti. 
Aku sendiri? Hmm… sebagai pengguna kendaraan tunggal di rumah, aku masih perlu pilah-pilih mobil terbaik untuk pengganti ‘Si Kukut’. Mungkin aku harus menjadwalkan kunjungan ke pameran mobil dan langsung test drive sendiri supaya bisa menjajal performa Grand Livina dengan tangan dan kakiku sendiri. Siap-siap berkunjung ke ICE BSD-City untuk pasang mata di event Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) mendatang.

No comments:

Tak Ada Apa-apanya Dibanding Mereka