Thursday, December 20, 2007

Idul Adha Tahun ini

Idul Adha. Seperti tradisi yang berlaku di mana-mana, kita punya jadwal untuk datang ke sekolah. Pagi-pagi, setelah mampir di rumah kakakku sebentar, aku bersegera menuju sekolah.
Sampai di sekolah, ternyata area sekolah sudah ramai. Setelah mondar-mandir sana-sini, aku akhirnya ‘ngetem' di pos pencacahan daging. Berbekal celemek lengan panjang dan pisau sendiri, ‘senjata’ yang kubawa dari rumah, aku bergabung dengan ibu-ibu yang bersemangat sekali memotong-motong daging kurban jadi potongan-potongan kecil. Awalnya kita diberi instruksi agar memotong daging dalam ukuran kecil-kecil. Tapi tentu saja perlu waktu lama, sedangkan pisau-pisau kami harus diasah berulang kali. Instruksi berikutnya kami diminta memotong daging dalam potongan yang tidak terlalu kecil, salah satu tujuannya tentu saja supaya kami tak perlu waktu yang terlalu lama agar potongan daging itu bisa segera berpindah ke pos berikutnya, penimbangan dan pembungkusan paket qurban. Ditimpali canda-tawa rekan-rekan AIS dan KBP, capek rasanya tak terasa. Aroma kuat daging yang menguar di sekitar kita juga sudah tak lagi diprotes indra penciuman. Kebas, hidung kita rasanya.

Lepas tengah hari, aku di-tek Pury untuk berkendaraan bersamanya, mengambil jatah makan siang kita yang dipesan dari katering langganan kita. Hm... Paket makanan itu berupa nasi dan lauk-pauknya, termasuk kuah sate dan gulai dalam panci yang tak henti berguncang sepanjang perjalanan singkat menuju sekolah. Perjuangan mengemudi kendaraan kali ini rasanya jadi ujian kesabaran buatku. Hehe... Yang biasanya memacu kendaraan di jalanan lengang Kota Baru Parahyangan, kali ini harus puas dengan kecepatan rendah untuk menjaga kuah gulai tetap di dalam panci. Alhamdulillah... sukses.
Tak lama selepas tengah hari, seluruh rangkaian kegiatan Idul Adha tahun ini usai. Mulai dari penyembelihan, pengulitan, potong daging, cacah tulang, olah jeroan, menimbang, membungkus dan mendistribusikan, selesai sudah. Makan siang sudah tersedia dengan menu beragam. Alhamdulillah. Lelah hari ini terbayar rasanya. Tinggal menyisakan bau kambing yang lekat tak mau meninggalkan badan. :) Semoga semua waktu dan tenaga teman-teman, pengorbanan para pekurban, juga pengorbanan semua kambing yang (sukarela atau terpaksa) mengakhiri hidupnya hari ini, diganjar dengan pahala berlipat oleh Allah SWT. Amiin. Selamat Hari Raya Qurban 1428 H. Sampai berjumpa di kesempatan mendatang. Insya Allah.

No comments:

Tak Ada Apa-apanya Dibanding Mereka