Saturday, September 08, 2007

Quadruple Accidents

Jumat sore, teman-teman sudah nggak sabar pengen pulang. Rapat evaluasi alias Contact Time Meeting dilewati tanpa antusiasme berarti. Lebih antusias untuk bisa pulang cepat. Mendung sudah menggantung rendah di langit, membuat bumi jadi gelap. Jam setengah 5-an, rapat usai, dan segera pula satu persatu teman-teman meninggalkan sekolah. Aku masih di sekolah beberapa waktu, tapi nggak lama-lama juga karena ada janji sama bu Tika.
Hujan deras sudah mengguyur Kota Baru pada saat aku meninggalkan area sekolah. Payungku yang memang sudah lama terlipat di dalam tas (terakhir kuingat, sudah berlubang dan copot satu kaitnya), kukeluarkan lagi untuk melindungi aku melintas selasar menuju tempat parkir, mengambil mobilku untuk mendekati jalan masuk ke sekolah, supaya notebook-ku tak terlalu kuyup. Payungku 'menyerah' diterpa angin kencang Padalarang. Pak Satpam meminjamkan payung besar yang... hm... rusak juga sih, sebetulnya. Tapi masih lebih baik daripada payung lipatku yang rapuh. Dan hujan sudah terlanjur deras. Apa boleh buat. Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, bagian dalam mobilku basah juga ketika aku membuka dan menutup pintu.
Aku dan Nova pulang bareng. Merintis jalan menuju gerbang tol sudah merupakan perjuangan yang mendebarkan, karena butiran hujan sebesar-besar jagung menimpa kaca mobilku dengan deras, membuat pandanganku buram. Embun menambah gelap visi ke depan, sedangkan aku tak bisa menyalakan AC. Kelihatannya rusak, perlu perbaikan. Bismillaahi majreeha wamursaaha innaRobbii laghofuururrahiim.
Menjelang gerbang tol Padalarang, antrian panjang sudah mengular. Setelah lolos dari gerbang tol, baru sekitar 1 atau 2 km berjalan, kendaraanku tertahan lagi oleh antrian panjang (lagi). 'Pasti ada kecelakaan', pikirku saat itu. Dan dugaanku tak salah. Sebuah mobil polisi nyelip-nyelip di bahu kiri jalan, disusul oleh mobil patroli Jasa Marga yang ber-halo-halo dengan megaphone meminta pengguna jalan untuk bersabar karena ada kecelakaan di depan. Sepanjang jalan, aku berdoa mohon keselamatan (mmh, kalo udah begini aja, ingin banget ya dekat sama Dia. Jadi malu hati nih...). Walaupun begitu, aku berusaha untuk tetap waspada konsentrasi ke jalan, tapi penasaran juga ingin tahu apa yang jadi penyebab kecelakaan.
Yang pertama, mungkin sekitar 3 atau empat mobil yang terlibat kecelakaan, tapi sudah menepi di bahu jalan. Salah satunya, sebuah kijang hitam yang hidungnya penyok. Lainnya, entah apa lagi. Aku kembali konsen ke lalu lintas di depanku, sementara Nova, hmm... tidur. :(
Jalan masih belum lancar. Beberapa ratus meter berikutnya, penyebab kemacetan berikutnya terlihat. Kecelakaan kedua. Entah mobil apa yang terlibat saat itu. Beberapa orang terlihat keluar dari mobilnya untuk melihat seberapa parah kerusakan yang terjadi.
Jalanan masih belum lancar, dan kutahu para pengemudi meningkatkan kewaspadaan ke level yang lebih tinggi dari biasanya. Berikutnya, sebuah kijang lainnya berhenti di tengah jalan, menabrak pembatas jalan. Jalanan masih padat. Kulihat seorang petugas P3K menyeberang ke ruas jalan yang berlawanan. Rupanya di seberang pun ada kecelakaan lain.
Di tikungan menuju gerbang Cimahi Pasteur, ada satu kecelakaan lain. Tidak parah sih... tapi tetap saja namanya kecelakaan. Innalillaahi wa inna ilaihi raaji'uun. 1 kilometer menjelang gerbang Pasteur, kembali antrian panjang menyambutku. Sampai di gerbang Pasteur, hujan sudah tak terlalu deras. Alhamdulillah. Tapi tetap harus waspada, karena malam sudah menjelang. Kemampuan pandanganku menurun juga.
Akhirnya... perjalanan Padalarang-Pasteur yang biasa kutempuh dalam waktu 15 menit saja, kali itu kuhabiskan dalam waktu 4 kali lipatnya, diseling dengan berbalasan sms dengan pak Amran yang juga terjebak macet di Cimahi usai mengunjungi tukang cukur. Gila aja, di jalan tol, SMS-an??? Lagian... Pak Amran mah lagi sakit tuh (beberapa hari ini demam) bukannya mengunjungi dokter, kok malah ke tukang cukur (dan katanya kondisinya sudah lebih baik. Hah, lain kali kalo aku demam, apa berkunjung ke tukang cukur juga ya? :P Hehe...)

No comments:

Tak Ada Apa-apanya Dibanding Mereka