Saturday, August 02, 2008

Adam Air lagi. Allaahu Akbar.

Tadi malam, kudengar wawancara di salah satu stasiun TV tentang analisis jatuhnya pesawat Adam Air di Majene 1 Januari 2008 lalu (boleh lihat lagi posting-an bulan Januari 2008 lalu). Berawal dari berita beredarnya rekaman pembicaraan antara pilot dan co-pilot dalam kokpit yang berasal dari Black Box secara luas di ruang publik alias internet. Bisa didengar via youtube maupun rapidshare.
Dalam wawancara antara anchor dengan seorang pilot senior, terbukalah analisis tentang kronologis jatuhnya pesawat. Sedih lagi mendengar-mengetahui data lain tentang jatuhnya pesawat itu, yang membawa paman ibuku beserta menantunya ke Manado namun tak juga tiba mereka di tujuan.
Terlepas dari data yang terdengar maupun analisis pakar dan komentator tentang peristiwa itu, apakah kesalahan teknis, faktor cuaca buruk, human error, atau apapun itu, tentu kejadian itu sudah ada dalam rencana Allah. Sudah ditentukan jauh sebelum mereka lahir ke dunia, takdir yang ditetapkan Allah atas setiap manusia pada saat mereka berada dalam kandungan ibunda mereka.
Kepanikan pilot dan co-pilot terasa dari rekaman yang sempat kudengar lagi. Tak terbayangkan bagaimana kepanikan yang terjadi di dalam kabin pesawat. Allahu akbar. Allah... kata itu yang terakhir terdengar dalam rekaman itu.
Pilot dan co-pilot, insya Allah mereka insan beriman, yang selalu mengingat Allah hingga di penghujung nafas mereka. Menyadari bahwa Allah Maha Besar, tiada daya dan kuasa selain karena-Nya. Semoga Allah merahmati mereka, juga semua penumpang di dalam pesawat itu. Semoga Allah SWT memberi tempat terbaik di sisi-Nya. Amiin.

4 comments:

Diana said...

Maut, maut, sungguh rahasia Allah... Aku kok ya suka tercenung mbak kalau ada yg bicara soal kematian, bahwa kematian bisa begitu dekat, pun dengan diri kita, dengan diriku...

Diah Utami said...

Ya. Semakin menyadarkan kita, bahwa maut itu sebuah keniscayaan. Bahwa maut itu adalah jalan menuju pertemuan dengan Sang Khalik. Semoga kita kembali pada-Nya dalam keadaan husnul khatimah. Amiin.

Unknown said...

Smoga selamat

Unknown said...

Semoga selamat..mbak didi

Tak Ada Apa-apanya Dibanding Mereka