Wednesday, March 03, 2010

Rindu Ibu

Beberapa hari yang lalu kami baru menyelenggarakan pengajian untuk mendoakan mendiang ibu. Telah lewat 100 hari sejak berpulangnya. Rindu... Sungguh.
Begitu banyak kenangan tentang beliau, tersebar di seluruh penjuru rumah yang kami tinggali. Tertanam dalam setiap batang tanaman di taman depan maupun samping hingga atas. Ibu begitu cinta tanaman. Kaktus, Suplir, Anggrek, Mawar, Melati, Wijayakusuma, Euphorbia, Begonia, Sanseviera, Musacea, Adenium hingga Anthurium. Tidak hanya tanaman hias, di halaman rumah juga ada Jambu Klutuk, Murbei, Delima hingga Mangga. Cabai merah dan berbagai rimpang seperti jahe dan kunyit pun ada di halaman samping-belakang. Ibu memang bertangan dingin. Apapun yang ditanamnya, dirawatnya, biasanya berakhir bahagia (maksudnya tanaman itu akan tumbuh subur, berbunga atau bahkan berbuah).
Aku sendiri, ingin sekali mengikuti jejak langkah almarhumah. Saat ini suka bunga juga sih, terutama yang nggak ada ulatnya. Anggrek jadi favoritku. Beberapa kali aku menyempatkan untuk datang ke pameran bulanan Anggrek di Bandung, dan tentunya aku bisa beli beberapa pokok tanaman Anggrek yang cantik-cantik dengan harga relatif murah, yang kemudian akan aku serahkan perawatannya kepada ibu. Tergambar kebahagiaan ibu saat beliau menerima 'kado' berupa tanaman bunga yang baru lagi untuk menambah koleksinya.
Untuk Anggrek-anggrek mahal, lumayanlah bisa sekedar lihat. Kadang-kadang minta izin pada penjualnya untuk memotret, mengabadikan keindahannya. Aku ingin menggambar ulang bunga-bunga itu, lalu kujadikan buku untuk ibu. Belum tercapai keinginan itu, ibu sudah 'terlanjur' berpulang. Tapi tunggu aku, ibu. Suatu saat, buku itu akan terbit. Persembahanku untuk ibu, yang sangat kurindu.
Saat ini, beberapa Anggrek mulai bermekaran juga. Sungguh-sungguh membuatku rindu pada ibu, yang pastinya begitu telaten mengurusi bunga-bunga itu satu persatu. Setiap aku berkeliling di taman ibu untuk memotreti bunga-bunganya, ibu mengikuti dan ikut berkomentar. Kali ini, aku memotret sendiri. Ibu... ini bunga-bungamu. Mereka sampaikan rinduku untukmu.

2 comments:

I R N A M E L A N I said...

miss... dee...
i'm so sorry to hear about your mom,
innalillahiwainnailaihirojiun,
duh.. saya kok ketinggalan berita banget, dan langsung terkage-kaget pas baca blog kesayangan mbak dee ini :(

semoga beliau ditempatkan di sisi terbaik Nya, duh, jadi kangen beliau.. padahal baru sekali bertemu :('

Diah Utami said...

Amiin. Terima kasih ya, Irna. :)

Tak Ada Apa-apanya Dibanding Mereka