Sunday, December 30, 2007

About Friendship

from a friend's link. Soren's friend, Ana. Thank you for this beautiful poem about friendship.
Our friendship is an ocean
StretchingFar and wide
Never ending
Filled with memories
That last a lifetime
Our friendship is
Just like the stars
Both go beyond
Man's reach
So best friends it is
Now and forever.
That's the best feeling there is
Nothing could be better
Now and forever.

Quote of the Day

There is nothing on this earth more to be prized than true friendship.
Saint Thomas Aquinas

Seharian Bersama Teman

Ke sekolah sebentar. Nova minta ditemenin. Kabarnya pak Adhit akan datang dari Jakarta dan mungkin akan diskusi sedikit tentang brosur AIS yang Nova rancang. Aku cuma 'konsultan desain' yang diminta bantu bicara kalau ternyata perlu. Haha...! Sok gaya banget sih. Padahal modalnya cuma pengalaman presentasi jaman kuliah dulu. Udah berapa lama berselang tuh...?
Jam 11-an, sempat makan brunch bareng Nova dan Erlin. Mereka bikin omelet mi. Aku ikut nyicipin sambil menghabiskan nasi siram kambing kuah yang kubawa dari rumah. Ngobrol-ngobrol seru ke sana ke mari, senangnya menghabiskan waktu bersama teman. Semua lara lenyap, rasanya.
Hari itu masih berlanjut bersama teman. Berikutnya, punya janji dengan Beti. Late lunch di CiWalk. Makan bareng di food court sambil bincang-bincang tentang segalaaa macam. Selesai makan, jalan-jalan di seputaran CiWalk setelah shalat maghrib dulu. Sebetulnya masih betah jalan, tapi tas yang kubawa lumayan berat juga. Bikin capek. Akhirnya kita memutuskan untuk pindah tempat ngobrol ke PizzaHut di dekat tempat kos Beti. Langganan banget deh. ;)
Karena merasa masih kenyang, aku cuma pesan appetizer garlic bread dengan blueberry shake, sementara Beti pesan personal pan pizza yang dimakan separuhnya dengan jus semangka. Masih berbincang panjang sampai lewat jam 9. Hm... mentang-mentang masih lajang ya, dan relatif 'nggak ada siapa-siapa' di rumah, kita masih betah aja menghabiskan waktu berdua. Hey hey... jangan disangka kehidupan lajang selalu menyenangkan. Pastilah ada gejolaknya, riak kecil ataupun badai menggelegak. Enak-nggak enak, jalani sajalah hidup ini dengan banyak-banyak sabar dan syukur. Kalau nggak gitu, bisa gila. Beneran! Apalagi kalau nggak ada teman. Subhanallah... walhamdulillah, Allah masih memberi teman-teman yang begitu baik. Ada dalam suka-duka, jadi tempat berbagi. Terima kasih semua. Alhamdulillah.
Tapi tentu saja di atas semua itu, ada Allah Sang Pelindung yang masih selalu sayang, memberi nikmat yang begitu banyak, tak habis-habis untuk disyukuri. Allah juga yang jadi tempat curhat paling dekat. Tak akan ragu untuk mengadukan apapun pada-Nya. Tertawa lepas di hadapannya, menangis tergugu, tak perlu takut kelihatan jelek (hehe... kalau di depan teman kan malu untuk nangis-nangis, soalnya mukaku pasti jelek banget selesai nangis. ;)) Tapi dengan DIA dan nikmat-Nya yang begitu banyak, keluarga dan teman yang baik, hidup ini... apalah artinya. Yang kita tuju adalah ridho-Nya bukan? Bukan di dunia ini pula. Jadi, apapun yang terjadi di dunia fana ini, 'santai' sajalah... selama Dia ridha dengan apa yang kita jalani, dan yakin bahwa Dia menunggu kita di kenikmatan abadi di akhirat nanti, mari jalani hidup sebaik yang kita bisa. よっし!がんばってま...す!

Monday, December 24, 2007

Quote of the Day

If you obey all the rules you miss all the fun.
Katharine Hepburn

Laskar Pelangi

Sudah lama aku dengar tentang novel “Laskar Pelangi”, bagian pertama dari Tetralogi karangan Andrea Hirata. Resensi tentang novel itu juga sudah kubaca di mana-mana, semua bilang novel itu bagus. Tulisan dan hasil wawancara dengan Andrea Hirata juga sudah kubaca dari beberapa sumber, rasanya tidak ada yang negatif. Semua memuji-muji dia dan hasil karyanya. Jadi penasaran juga nih... Sempat mau pinjam novel itu dari seorang teman, tapi akhirnya memutuskan beli ketika ada book-fair beberapa waktu lalu. Biasa kan, kalau di ajang pameran buku seperti itu, biasanya dapat diskon dong... ;) (Ya beli-lah.. untuk menghargai karya intelektual yang orisinil. Beli yang asli, jangan yang bajakan. Ingat copyright...)
Setelah kumiliki, buku itu sempat ‘kutelantarkan’ beberapa saat, tak terbaca. Ketika akhirnya kumulai membaca, aku tak mau memulainya dari beberapa komentar orang terkenal yang sudah membaca buku itu. Aku tak mau ‘terlenakan’ oleh pendapat mereka, dan takut kecewa bila ternyata buku itu tak sebaik yang kusangka. Maka aku mulai membaca dengan ‘pikiran kosong’, hanya tahu bahwa orang-orang bilang itu buku bagus. Tapi seberapa bagus? Itu yang aku ingin tahu.

Belum lagi separuh jalan kubaca, baru sampai bab 14 dari keseluruhan 34 bab, atau tepatnya sampai halaman 159 dari total 494 halaman (ditambah dengan uraian penjelasan yang cukup mendetail alias glosarium dari berbagai istilah ilmiah yang dipakai dalam buku itu), wow... aku setuju dengan pendapat orang-orang. Ini buku bagus. Pilihan kata-katanya tepat, berpadu serasi bahkan dengan istilah-istilah asing yang terasa ‘meninggi’ (tapi kemudian dijelaskan dalam glosarium di akhir buku ini). Konflik di dalamnya sangat alami dan membumi, walaupun kita tahu bahwa itu terjadi di ‘dunia lain’, tapi nyata terjadi, bukan fiksi yang dikarang asal-asalan tanpa logika yang masuk akal.
Sebagai orang yang juga suka menulis, aku merasa bahwa kualitas tulisan-tulisanku (bahkan yang sudah dipublikasikan sekalipun) masih terasa sangat dangkal jika dibandingkan dengan isi buku itu. Tulisan-tulisanku masih berupa curahan hati yang mungkin tak berguna untuk orang lain, hanya sebagai sarana menumpahkan unek-unek buah pikiranku, agar tidak mumet sendiri. Tulisan-tulisan yang ‘kusisipi muatan pesan’ masih belum bisa menembus seleksi redaksi media cetak. Mungkin caraku mengemasnya yang masih terlalu biasa. Tentu saja... aku masih harus banyak belajar. Salah satunya, dengan banyak membaca, tentu saja (dan menulis juga. Jangan putus asa...!)
Lebih jauh lagi, aku makin kagum ketika kuketahui bahwa sebagian besar kisah yang diceritakan dalam buku ini merupakan kisah nyata perjuangan mendapatkan pendidikan yang berharga, dan perjuangan menghargai pendidikan, dari orang-orang kampong di belahan Belitong sana. Subhanallah... Membuatku merasa kecil sebagai ‘orang kota’ yang mungkin agak terlenakan oleh sarana pendidikan yang relatif serba ada. Perjuangan mereka mengobarkan kembali semangatku untuk juga ikut berjuang menorehkan sejarah pendidikan di Indonesia ini. Mungkin hanya sedikit yang kuberikan, tapi semoga kontribusi kecil ini dicatat sebagai amal shalih oleh Allah SWT. Amiin.

Saturday, December 22, 2007

Quote of the Day

Thank God for your mother.
David O. Selznick

Lestari


Cinta di mana… kan kucari ke ujung dunia
Kasih serupa kasih ibunda
Tulusnya, belainya, kan selalu sepanjang masa
Cinta di mana… kan kutanya nuraniku saja
Jawabnya tiada yang setara kasih bunda

Ibunda, lagu sederhana tercipta
dari hati tanda kasih ananda
Bunda, doa bahagia selalu bersamamu
lestari bagai kasihmu

Sorga di mana… kan kucari ke ujung usia
Takkan henti sampai kubersua
Nirwana bertahta di telapak kaki ibunda
Sorga di mana… kan kutanya nuraniku saja
Jawabnya berada dalam rela bakti nanda

Ibunda, maafkan diriku yang selalu
Menyusahkanmu hingga dewasa
Bunda, doa bahagia selalu bersamamu
lestari bagai kasihmu
(sebuah lagu gubahanku,
persembahan istimewa sebagai tanda kasih di hari ibu
)

Thursday, December 20, 2007

Quote of the Day

The only thing we know about the future is that it will be different.
Peter Drucker

Idul Adha Tahun ini

Idul Adha. Seperti tradisi yang berlaku di mana-mana, kita punya jadwal untuk datang ke sekolah. Pagi-pagi, setelah mampir di rumah kakakku sebentar, aku bersegera menuju sekolah.
Sampai di sekolah, ternyata area sekolah sudah ramai. Setelah mondar-mandir sana-sini, aku akhirnya ‘ngetem' di pos pencacahan daging. Berbekal celemek lengan panjang dan pisau sendiri, ‘senjata’ yang kubawa dari rumah, aku bergabung dengan ibu-ibu yang bersemangat sekali memotong-motong daging kurban jadi potongan-potongan kecil. Awalnya kita diberi instruksi agar memotong daging dalam ukuran kecil-kecil. Tapi tentu saja perlu waktu lama, sedangkan pisau-pisau kami harus diasah berulang kali. Instruksi berikutnya kami diminta memotong daging dalam potongan yang tidak terlalu kecil, salah satu tujuannya tentu saja supaya kami tak perlu waktu yang terlalu lama agar potongan daging itu bisa segera berpindah ke pos berikutnya, penimbangan dan pembungkusan paket qurban. Ditimpali canda-tawa rekan-rekan AIS dan KBP, capek rasanya tak terasa. Aroma kuat daging yang menguar di sekitar kita juga sudah tak lagi diprotes indra penciuman. Kebas, hidung kita rasanya.

Lepas tengah hari, aku di-tek Pury untuk berkendaraan bersamanya, mengambil jatah makan siang kita yang dipesan dari katering langganan kita. Hm... Paket makanan itu berupa nasi dan lauk-pauknya, termasuk kuah sate dan gulai dalam panci yang tak henti berguncang sepanjang perjalanan singkat menuju sekolah. Perjuangan mengemudi kendaraan kali ini rasanya jadi ujian kesabaran buatku. Hehe... Yang biasanya memacu kendaraan di jalanan lengang Kota Baru Parahyangan, kali ini harus puas dengan kecepatan rendah untuk menjaga kuah gulai tetap di dalam panci. Alhamdulillah... sukses.
Tak lama selepas tengah hari, seluruh rangkaian kegiatan Idul Adha tahun ini usai. Mulai dari penyembelihan, pengulitan, potong daging, cacah tulang, olah jeroan, menimbang, membungkus dan mendistribusikan, selesai sudah. Makan siang sudah tersedia dengan menu beragam. Alhamdulillah. Lelah hari ini terbayar rasanya. Tinggal menyisakan bau kambing yang lekat tak mau meninggalkan badan. :) Semoga semua waktu dan tenaga teman-teman, pengorbanan para pekurban, juga pengorbanan semua kambing yang (sukarela atau terpaksa) mengakhiri hidupnya hari ini, diganjar dengan pahala berlipat oleh Allah SWT. Amiin. Selamat Hari Raya Qurban 1428 H. Sampai berjumpa di kesempatan mendatang. Insya Allah.

Wednesday, December 19, 2007

Quote of the Day

The truth is that many people set rules to keep from making decisions.
Mike Krzyzewski

Liburan? Ngapain ya...? (2)

Di masa liburan begini, ingin sekali berkarya lagi. Setelah ‘sok sibuk’ dengan segala aktivitas sekolah, sok nggak punya waktu untuk serius menekuni hobi gambar yang sempat kutelantarkan. Kayaknya harus diseriusi lagi.
Bikin desain busana lagi, bikin ilustrasi cerpen, bikin cerpennya sekalian juga dong, bikin lagu juga. Ah... aku baru sadar bahwa aku meninggalkan gitarku di sekolah. Hari ini akan kubawa pulang, supaya aku bisa menyanyi dengan iringan gitar lagi, dan siapa tahu... menggubah lagu baru lagi untuk ‘themesong’ hari-hariku belakangan ini. Tentu saja tak ada lagu ciptaan siapapun yang tepat benar dengan kisahku untuk dijadikan ‘themesong’, makanya... harus bikin sendiri. Hehe...

Tuesday, December 18, 2007

Quote of the Day

Think wrongly, if you please, but in all cases think for yourself.
Doris Lessing

Liburan? Ngapain ya...?

Baru kali ini aku liburan sekolah dan hampir nggak punya rencana. Pastinya sih akan ada hari-hari yang kulewatkan di bengkel (lagi... meni nggak bosen-bosennya ke bengkel mobil) Bukan karena kangen sama montirnya... tapi emang mobil tuaku itu perlu perawatan. Perlu dimanja, supaya mau diajak ngebut di jalan tol membawaku pulang-pergi ke sekolah. Hehe...
Pengennya sih, ketemu temen-temen lama dan bincang-bincang seru. Sayangnya, rata-rata sekolah lain justru belum masa liburan. sms-an sama teman, mereka masih pada sibuk mengolah nilai. Mereka belum lagi bagi rapor. Mau bertandang ke tempat mereka kok rasanya nggak sopan ya, dan pastinya mengganggu ritme kerja mereka. Jadi Be-Te aja, serasa libur sendiri. Nggak seru banget deh. Baru kali ini liburan nggak seru. :(

Wednesday, December 12, 2007

Quote of the Day

Mastering others is strength. Mastering yourself is true power.

Lembayung Senja Hari

Sebuah fenomena alam yang ‘biasa...’ banget, sebetulnya, tapi seringkali tidak kita syukuri.
Beberapa waktu yang lalu, ketika kulewatkan sore menjelang malam di sekolah, kulayangkan pandang sekilas ke luar jendela, menatap langit di kejauhan. Terpaku mataku memandang langit sejauh mata memandang. Subhanallah... ketika langit berubah warna, berhias jingga, merah dan hitam. Duhai... indahnya ciptaan Allah.
Warna-warni dunia. Maha Suci Sang Pencipta. Segala puji bagi-Nya yang telah memberi kenikmatan. Mata untuk menikmati warna-warni dunia yang begitu indah... kulit untuk menikmati sejuknya udara menjelang malam ini... organ tubuh yang alhamdulillah masih optimal untuk menikmati oksigen. Gratis, pula. Dan masih begitu banyak nikmat-Nya yang tercurah bagi kita, makhluknya, yang kadang bahkan tidak kita 'sadari' keberadaannya. Ampuni kami ya Allah...

Tuesday, December 11, 2007

Quote of the Day

When love and skill work together, expect a masterpiece.
John Ruskin

Wisata Kidzania

Pagi, aku nyetir mobilku segera sesudah shalat subuh. Cuma 40 menit-an ke Padalarang, lewat tol Mohamad Toha (biasanya kan lewat Bubat untuk menghindari macet). Jalanan masih lengang karena masih pagi banget. Rencananya, kita mau ke Kidzania Jakarta. Wisata akhir tahun dengan anak-anak Primary & Secondary.
Mulailah kehebohan pagi itu di koridor sekolah. Aku yang sedang ngatur2 anak, ngecek kelengkapan dan sebagainya, beradu sibuk dengan teman-teman guru yang lain. Lewat sedikit dari jadwal keberangkatan yang dijadwalkan, akhirnya kita berangkat juga. Ke Kidzania, kita...!
Perjalanan kita sempat terhambat karena ada 2 kecelakaan (!!!) di jalan tol. Truk yang berguling dan melintang di jalan membuat arus lalu lintas terhambat, merayap pelan bahkan sempat terhenti. Untungnya, ada hiburan 'radio amatir' dengan penyiar tunggal Mr. Insan, yang membawakan dongeng tentang binatang-binatang, wawancara dengan anak-anak peserta wisata, diseling dengan 'iklan' yang dibawakan Ms. Tri, juga lomba nyanyi 'Sedang Apa' yang dipandu Ms. Dee. Perjalanan jadi terasa seru dan tidak membosankan.
Sampai di area Kidzania, sudah agak siangan, sekitar jam setengah 11-an deh kalo nggak salah. Sempat ‘gamang’ juga sesampainya di sana. Ngapain dulu ya, baiknya? Sebetulnya asyik juga tuh main-main di Kidzania, walaupun orang dewasa sih nggak bisa menikmati semua wahana di sana. Cuma ngelihatin, motret-motret sana-sini, nganter anak-anak, ikutan ngantri, dan ya... kebagian capeknya. Haha...!
Kidzania tuh sebuah kompleks bermain sambil belajar yang... sebetulnya tidak terlalu luas, tapi seru dong kalau bisa ikut berpartisipasi di sana. Sayangnya, karena keterbatasan waktu (sesi awal dibatasi sampai jam 2 siang), nggak banyak juga yang bisa diikuti anak-anak. Di awal kedatangan, mereka menguangkan cek yang didapat dengan mata uang kidzos yang berlaku hanya di area Kidzania. Anak-anak yang berada di bawah pengawasanku sempat jadi ‘kuli bangunan’ dulu, ‘digaji’, lalu mencari tempat lain untuk membelanjakan uang mereka. Konsep berusaha dulu baru bersenang-senang betul-betul diterapkan di sini. Mereka tidak hanya membelanjakan uang, tapi juga berusaha mendapatkannya. Selain ‘jadi kuli bangunan’, lokasi lain yang sempat kita tengok adalah pabrik permen, coklat, wafer, dan mi instan. Tentu saja mereka dapat kompensasi berupa produk buatan tangan mereka sendiri. Wah... senangnya... gurunya juga mau lho. Hihi... Jadi kepikiran untuk mbawa ponakan-ponakanku ke sana. Kapan-kapan kali ya.

Sunday, December 09, 2007

Quote of the Day

Every charitable act is a stepping stone toward heaven.
Henry Ward Beecher

Sedap malam

Beberapa hari ini, setiap aku pulang kerja (yang biasanya lepas maghrib atau bahkan lepas isya), aku 'disambut' oleh sesuatu yang indah. Setelah 'mengandangkan' Kijangku, mengunci garasi dan sedikit melintas teras menuju pintu depan, semilir wangi sedap malam menyambutku. Subhanallah... Salah satu pokok Sedap Malam yang kudapat beberapa waktu lau, ditanam ibu di halaman depan, sekarang sudah berbunga, seuntai bunga putih yang cantik dan wangi. Terima kasih ya telah menyambutku di depan rumah, memberi kesegaran menjelang kututup hariku.
Kumulai hari dengan basmalah, berharap berkah dari Sang Pemurah
Kumulai langkah dengan basmalah, semoga Dia rela, beriku mudah
Serahkan urusanmu, pasrahkan masalahmu
Pada Tuhan Yang Kuasa, agar tenang hatimu
Kuakhiri hari dengan hamdalah, semoga esok lebih indah.
(sebuah lagu yang kugubah)

Tuesday, December 04, 2007

Kecelakaan di Jalan Tol

Tadi malam, hujan turun semalaman. Sebetulnya sudah bisa diprediksi bahwa pagi ini akan sedikit kena 'imbasnya'. Sempat khawatir akan kebanjiran, terutama melihat permukaan air Citarum yang meninggi cukup jauh. Sempat sih... agak lambat sedikit karena terpaksa 'berjalan' di belakang bus karyawan yang jalannya alon-alon asal kelakon.
Ah... akhirnya aku bisa menyalip bus lambat itu dan memacu kijangku sedikit lebih cepat sampai masuk gerbang tol Bubat. Setelah mengambil tiket tol, segera kupacu Kijang-ku secepat mungkin. Tapi apa daya... 2 km sebelum gerbang tol Pasir Koja, sebuah kecelakaan nampak di depan mata.
Baru terjadi, rupanya, walaupun tak kulihat pengemudi ataupun penumpangnya ada di mana. Sebuah sedan hitam kecil menerobos pembatas jalan dan tersuruk ke rimbunnya pohonan di sana. Agak menghalangi lintasan jalan. Hidungnya agak penyok, kelihatannya. Sedangkan di kiri jalan, sebuah truk dengan ekor penyok sedang dipandangi oleh... mungkin pengemudinya. Sebuah mobil patroli JasaMarga memacu kendaraannya dari arah berlawanan menuju lokasi kecelakaan. Laju kendaraan agak melambat di ruas jalan itu, membuatku jadi terlambat juga sampai di sekolah.
Sempat melamunkan hal-hal lain sih, misalnya mau memotret lokasi kejadian (sok banget ya? lagi nyetir, gitu lho... hehe...) Tapi ya sempat takut juga, gimana kalau aku... ih... na'udzubillaahi min dzalik. Segera kukembali berkonsentrasi ke jalanan di depanku. Semoga Allah melindungi perjalananku. Amiin.
Bismillaahi majreeha wamursaaha innaRabbi laGhofuururRahiim.

Quote of the Day

Sooner or later, those who win are those who think they can.
Paul Tournier

Monday, December 03, 2007

Murid-muridku...

Beberapa waktu lalu, Rahma, mantan muridku, berkirim sms. Berbalasan dengan dia beberapa kali hingga sekitar pukul 10 malam. Dia murid pertamaku, boleh kubilang begitu. Sekarang kuliah di Farmasi-Unair. Dia bilang, jenuh. Ah... Itu sih biasa... namanya juga mahasiswa. Nikmati saja kejenuhan itu. ;)
Kita juga saling bertukar cerita tentang beberapa hal. Teman-teman seangkatannya, entah ada di mana sekarang ya. Iqbal, kabar terakhir si abang ini, dia terpilih jadi salah satu finalis pemuda ASEAN. Entah sejenis pemilihan apa juga sih, persisnya. Tapi itu kupikir sebuah pencapaian yang positif. Wahyu, kuliah di ITB, Da-a juga kabarnya begitu. Luthfi juga, jadi seniman (atau desainer?), kuliah di FSRD. Wah... jadi adik kelasku, nih. ;) Sashi dan Hanum, kabarnya juga kuliah di ITB, di sekolah manajemen bisnis, padahal Hanum sempat kuliah sastra Jepang, tapi putar haluan ke bisnis. Rahma bilang, dia pernah ‘ketemu’ Sandhy di komunitas friendster, dia sekarang kuliah di Undip atau ITS, nggak begitu pasti. Vivin, yang sempat ikutan program AFS ke Amrik sono, sekarang kuliah di mana ya? Hanan, asyik-asyik berkegiatan senat sampai sempat jadi kandidat ketua. Siapa lagi? Arki, si juara bidang IPA ini, apa kabar nih...? Firdhan, Safir, Prima, Luqman, Revi, Sari, wah... tak terabsen semuanya. 35 murid di angkatan mereka ini, sudah entah di mana mereka sekarang. Kalau ada reuni, undang bu Didi ya? ;) Ditungu lho...!
Beberapa waktu sebelumnya, Iqbal Ariefandi yang sekarang juga kuliah di ITB tahun pertama sempat mengontakku via pesan pendek. Dia diundang SD Salman dalam rangka pembekalan murid kelas 6 yang akan menghadapi ujian. Tak didapatinya aku di sana membuatnya bertanya-tanya. Tapi pertanyaannya dong... “Ibu sudah nggak di Salman lagi ya? Wah, makin sedikit aja nih guru sepuh di Salman.” Haa??? Guru sepuh? Aku? Hm... Kenapa nggak bilang guru senior aja sih? Guru sepuh tuh kesannya sudah uzur deh... Hehe...
Tadi malam, satu panggilan telfon tak terjawab. Kukirim pesan pendek untuk meminta si penelfon ‘mengenalkan diri’ dan menyampaikan maksudnya. Terbalas. Ternyata Gita, murid kelas 6 Salman sekarang. Hanya bertanya apa kabar, dan berbalasan sebentar. Ah... kangen sekali pada mereka. Ingin kembali rasanya. :) Titip salam saja untuk semua teman-teman seangkatanmu. Selamat menempuh ujian akhir semester. Insya Allah akan dimulai hari ini. Selamat belajar, semoga sukses ya! Doakan bu Diah juga...!
Senang sekali bahwa mereka masih mengingat aku, setelah sekian lama ‘berpisah’. Senang juga bahwa aku pernah ikut ambil bagian dalam proses perkembangan mereka menuju dewasa, menjadi manusia yang berguna. Insya Allah.

Sunday, December 02, 2007

Quote of the Day

Don't fight the problem, decide it.
George C. Marshall

The Decision

I went to a book fair yesterday and found (and bought) an interesting book, a book that helped me made up my mind, helped me made an important decision in my life. May Allah SWT lead me at the time I made this decision. May He blesses me in every step I make, in every word I say, in every breath I take. Amiin. Don't leave me Allah, because without you, I have no power.
Laa hawla wa laa quwwata illaa bilLaah.
Ihdinashshiraatal mustaqiim.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Tak Ada Apa-apanya Dibanding Mereka