Sunday, December 30, 2007

Seharian Bersama Teman

Ke sekolah sebentar. Nova minta ditemenin. Kabarnya pak Adhit akan datang dari Jakarta dan mungkin akan diskusi sedikit tentang brosur AIS yang Nova rancang. Aku cuma 'konsultan desain' yang diminta bantu bicara kalau ternyata perlu. Haha...! Sok gaya banget sih. Padahal modalnya cuma pengalaman presentasi jaman kuliah dulu. Udah berapa lama berselang tuh...?
Jam 11-an, sempat makan brunch bareng Nova dan Erlin. Mereka bikin omelet mi. Aku ikut nyicipin sambil menghabiskan nasi siram kambing kuah yang kubawa dari rumah. Ngobrol-ngobrol seru ke sana ke mari, senangnya menghabiskan waktu bersama teman. Semua lara lenyap, rasanya.
Hari itu masih berlanjut bersama teman. Berikutnya, punya janji dengan Beti. Late lunch di CiWalk. Makan bareng di food court sambil bincang-bincang tentang segalaaa macam. Selesai makan, jalan-jalan di seputaran CiWalk setelah shalat maghrib dulu. Sebetulnya masih betah jalan, tapi tas yang kubawa lumayan berat juga. Bikin capek. Akhirnya kita memutuskan untuk pindah tempat ngobrol ke PizzaHut di dekat tempat kos Beti. Langganan banget deh. ;)
Karena merasa masih kenyang, aku cuma pesan appetizer garlic bread dengan blueberry shake, sementara Beti pesan personal pan pizza yang dimakan separuhnya dengan jus semangka. Masih berbincang panjang sampai lewat jam 9. Hm... mentang-mentang masih lajang ya, dan relatif 'nggak ada siapa-siapa' di rumah, kita masih betah aja menghabiskan waktu berdua. Hey hey... jangan disangka kehidupan lajang selalu menyenangkan. Pastilah ada gejolaknya, riak kecil ataupun badai menggelegak. Enak-nggak enak, jalani sajalah hidup ini dengan banyak-banyak sabar dan syukur. Kalau nggak gitu, bisa gila. Beneran! Apalagi kalau nggak ada teman. Subhanallah... walhamdulillah, Allah masih memberi teman-teman yang begitu baik. Ada dalam suka-duka, jadi tempat berbagi. Terima kasih semua. Alhamdulillah.
Tapi tentu saja di atas semua itu, ada Allah Sang Pelindung yang masih selalu sayang, memberi nikmat yang begitu banyak, tak habis-habis untuk disyukuri. Allah juga yang jadi tempat curhat paling dekat. Tak akan ragu untuk mengadukan apapun pada-Nya. Tertawa lepas di hadapannya, menangis tergugu, tak perlu takut kelihatan jelek (hehe... kalau di depan teman kan malu untuk nangis-nangis, soalnya mukaku pasti jelek banget selesai nangis. ;)) Tapi dengan DIA dan nikmat-Nya yang begitu banyak, keluarga dan teman yang baik, hidup ini... apalah artinya. Yang kita tuju adalah ridho-Nya bukan? Bukan di dunia ini pula. Jadi, apapun yang terjadi di dunia fana ini, 'santai' sajalah... selama Dia ridha dengan apa yang kita jalani, dan yakin bahwa Dia menunggu kita di kenikmatan abadi di akhirat nanti, mari jalani hidup sebaik yang kita bisa. よっし!がんばってま...す!

No comments:

Tak Ada Apa-apanya Dibanding Mereka