Sunday, August 29, 2010

Ramadhanku Tanpa Ibu

Ramadhan kali ini kujalani (nyaris) sendiri. Ini adalah Ramadhan pertama yang kujalani tanpa kehadiran ibu. Sepi, pastinya. Walaupun ada kakak yang menemani, tapi tentu saja aura yang terasa sangat berbeda.
Ketika ibu masih ada, seringkali takjil disiapkan ibu, atau paling tidak, disiapkan atas instruksi beliau (hehe... kurang inisiatif banget sih, aku :p). Tapi sekarang ini tentu saja harus mandiri menyiapkan segala sesuatunya sendiri. Jika dulu ibu sering bertanya tentang menu untuk dimasak sehari-hari, kali ini aku harus putar otak sendiri, atau ngintip buku resep masakan lagi. Contek abiss!!!
Tapi kali ini, aku dengan senang hati menyiapkan menu takjilku sendiri, dan kuberi judul 'Green Sparkling Soda'. Ketika ibu masih ada, soda bukan pilihan untuk berbuka puasa. Menu berbuka kami, tak jauh dari beragam variasi kolak atau kelapa muda segar. Tapi kali ini, come to me, soda ;)
Aku sudah menyiapkan puding jelly di dalam lemari pendingin. Rasa apa saja, tak jadi soal tentunya. Tape singkong yang lembut pun masih tersedia. Keduanya kupotong kotak kecil-kecil. Tambahkan air soda hingga jelly dan tape singkong terendam. Terakhir, siram dengan susu kental manis. Gampang sekali, bukan? Nikmati selagi dingin, dan ummm... sedap sekali! Oya, tambahkan susu belakangan, karena jika soda yang dituang terakhir, dia akan berbuih banyak dan menurutku, kurang asyik ah. :p

Tuesday, August 17, 2010

KTP Seumur Hidup Untuk Negaraku

Umurnya sudah 65 tahun hari ini. Kalau penduduk Indonesia, sudah nggak perlu ganti-ganti KTP lagi. Sudah dapat yang seumur hidup. Kalau PNS, sudah masanya pensiun tuh, walaupun ada juga yang masih semangat untuk beraktivitas, hingga selalu bugar jiwa dan raganya. Indonesia negara tercinta kita, apa kabarnya ya...?

Hmm... hingga saat ini rupanya Indonesia masih selalu mengalah nih. Jaman penjajahan dulu, mengalah pada penjajah, dan berlama-lama di bawah kekuasaan bangsa lain. Ketika Indonesia menyatakan kemerdekaan, apakah bangsa penjajah itu berkenan memberikan pernyataan selamat atas kemerdekaan kita? Hm... rasanya aku belum pernah dengar. Walaupun saat ini banyak memberikan bantuan -terutama berbentuk beasiswa- kepada para putra bangsa, tapi hingga saat ini aku belum pernah mendengar pernyataan perwakilan mereka mengenai pengakuan mereka atas kemerdekaan kita. Dan Indonesia bersikap biasa-biasa saja. Low profile, kali ya... :p

Dan sekarang... Indonesia yang sudah mulai renta ini diminta untuk barter 3 pejabat perikanan Indonesia yang ditangkap di perairan kita sendiri!!! Dan mereka bertiga ditukar dengan 'dikembalikannya' 7 nelayan Malaysia yang melewati batas laut Indonesia untuk mencuri ikan!!! Sangat tidak berimbang.

Maklum... Indonesia sudah renta. Sudah 65 tahun usianya. KTP-nya juga sudah seumur hidup. Apa perlu dibawakan kursi roda? Atau cukup tongkat saja? Kita bantu doa saja deh. Semoga Indonesia masih bisa unjuk gigi di muka dunia, baik di bidang politik, olah raga, iptek, pada intinya mah, upayakan yang terbaik deh, untuk Indonesia Raya. Merdeka!!!

Monday, August 16, 2010

Training Guru di Barak Militer

10 hari kulewatkan di markas tentara Rinifdam III Siliwangi, Bandung, 4 hari di antaranya dijalani di bulan Ramadhan. Aku sih asyik-asyik aja... serasa nostalgia, karena dulu ketika masih SMA sempat juga menjalani masa asrama di tempat yang sama. Yang membedakan hanya teman-teman seangkatan. Ketika SMA, rata-rata teman asrama adalah anak-anak SMA atau kuliahan, sementara sekarang rata-rata adalah guru-guru yang sudah berpengalaman 20-30 tahun-an. Wow...!
Kami menjalani pelatihan guru sertifikasi angkatan III kali ini. Pesertanya hampir 400 orang, dan rata-rata adalah guru senior yang sudah banyak makan asam-garam pengalaman mengajar. Tapi di sesi pelatihan kali ini, kami sama-sama belajar lagi, mulai dari awal lagi. Senangnya sih senang... dapat ilmunya juga sangat menguntungkan tentunya.
Makanan? Aku sih nggak komplain apapun, walaupun aku dengar komentar sana-sini dari peserta diklat lainnya. Bapak tentara tuh yang masakkin buat kita. Aku sih masih selalu bersyukur dengan apa yang kudapat kali ini. Kusukai apa yang kupunya hari ini. Alhamdulillah. Jika memikirkan bahwa di belahan dunia lain masih banyak orang, saudara-saudara kita yang tak bisa makan apapun, aku tentu bisa makan tanpa menggerutu, bahkan mensyukuri apa yang bisa kudapat.
Sedikit masalah yang kutemui terletak di kamar mandi. Deretan kamar mandi cukup banyak tersedia, tapi gayung hampir tak ada :( Air cukup, bahkan di waktu-waktu tertentu bisa dibilang melimpah. Alhamdulillah. Tapi tiap kali mau menggunakan kamar mandi, aku harus keluar masuk kamar-kamar kecil itu untuk mencari gayung yang layak pakai. Tapi tak apa. Ini cuma sebuah perjuangan kecil... ;)
Sesi belajar di kelas, rasanya seperti kuliah saja. Para pemberi materi rata-rata berpendidikan master hingga profesor. Ilmu baru dan beragam kudapat lagi. Kami tambah pintar tentunya, insya Allah. Usai 6 hari belajar berbagai materi kependidikan, 4 hari sisanya kami jalani dengan ujian tulis dan sesi peer teaching. Seperti suasana micro-teaching untuk guru baru di Irsyad saja rasanya, atau lomba paikem di Salman. Tidak jauh dari itu deh. Semuanya menyenangkan. Aku menyampaikan pembelajaran IPS kelas 4 dengan materi ragam budaya di Indonesia. Kusisipkan beberapa lagu daerah untuk diingat dan ditebak oleh para 'muridku'. Di bagian awal juga kusampaikan tebak-tebakan bertema kesukuan. Bukan bermaksud menyinggung SARA, hanya mengajak murid-murid untuk memperhatikan ke-khas-an masing-masing daerah di Indonesia. Bisakah mengenali? Tebak-tebakan itu kutulis di blog-ku yang lain saja ya. Boleh klik di sini kok ;)

Tak Ada Apa-apanya Dibanding Mereka