Thursday, December 15, 2005

Tutup Tahun... ngapain ya...?

Sekitar akhir tahun lalu, kumulai blog ini. Waktu itu kayaknya banyak banget masalah pribadi, yang akhirnya nggak bisa 'curhat' di blogger. Lebih banyak menahan diri. Sekarang rasanya adalah saat yang tepat untuk re-evaluasi diri. Apa yang sudah aku jalani, aku capai, seberapa jauh aku berubah ke arah yang lebih baik, to become a better me.

Satu pemikiran yang just popped up in my mind this morning, on my way to the office: Banyak-banyaklah bersyukur dengan keadaanku saat ini. Bandingkan dengan satu-dua orang, tiga, empat, dan seterusnya. Sesungguhnya aku masih sangat beruntung. Maka banyak-banyaklah bersyukur. Bersainglah dengan diri sendiri, dan berusahalah untuk menang! Raih banyak-banyak kesempatan, bahkan di saat sempit sekalipun!! Wuah... ambisius banget ya? Iie, ganbariyasan ni naritai dake de...

Saturday, November 19, 2005

Batik Workshop

Mbaca iklan tentang workshop mbatik yang diselenggarakan Intisari kerjasama dengan museum tekstil Indonesia, wah... menarik nih. Aku pengen ikutan...! Prinsipnya sih aku tahu, tapi ngerjain langsung proses mbatik (yang bener), aku belum bisa.
Ketika kuajakin, mbak Yayu dan Tasya ternyata mau ikutan juga. Jadilah kita bertiga ke museum tekstil Jakarta. Sebelumnya, aku nginap di rumah mereka-lah. Sempat keliling-keliling areal museum, dan tentu saja menemukan hal-hal yang menarik tentang tekstil tradisional. Sayang aja waktu itu aku nggak nemuin tenun kerawang (yang sebetulnya dari Sulut) di antara koleksi yang dipamerkan di sana.
Pendek kata, proses mbatik itu asyik, sebetulnya. Panas sih, ya lilin cairnya, ya proses nglorot*), apalagi di Jakarta. Hehe... Kita mbatik di atas kaos. Aku nggambar sendiri (nyontek sih...), nggambarin di kaos pake canting sendiri, tapi nggak bisa ngasih warna dan nglorot sendiri. Nggak gampang soalnya, dan membahayakan. Lama juga nih proses ini dijalani. Tapi kita maksa mbawa kaos hasil batik-an kita, padahal masih basah kuyup. Akhirnya rencanaku untuk hadir ke nikahannya Ferdi batal deh. Abis, ngapain juga kondangan mbawa-bawa batik basah?

*)Nglorot: proses meluruhkan lapisan lilin dari kain dengan cara merebus kain yang sudah dibatik di atas belanga atau panci besar berisi air mendidih, diaduk berulang-ulang sampai seluruh lapisan lilin luruh.

Tuesday, April 05, 2005

Kecewa... tapi nyata

Dalam beberapa hari ini aku dapat kabar yang mengecewakan.
Pertama, keikutsertaanku dalam lomba rancang busana muslim majalah Noor hanya berakhir sampai tahap nominasi 40 besar. Bukan sesuatu yang membanggakan, karena hanya sekitar 75 partisipan yang ikut serta dalam lomba ini. Sebetulnya aku berharap, paling tidak bisa lolos sampai semifinal-lah. Tapi rupanya Allah punya pilihan yang lebih baik buatku. Yah... setidaknya aku bisa menghemat biaya yang sangat mungkin akan mengalir deras keluar dompetku bila aku lolos bahkan hanya sampai tahap semifinal sekalipun. Yah... disyukuri saja-lah...
Kedua, kuterima kartupos dari Femina, yang ternyata hanya berisikan pernyataan bahwa artikel yang kukirimkan untuk rubrik 'gado-gado' ternyata tidak memenuhi syarat layak muat redaksi. Wuah, kecewa.....! Dan ini bukan yang pertama kalinya. Sudah beberapa kali aku mendapat kartupos serupa. Femina maunya yang gimana sih? 'Dendam' deh. Terus terang, aku belum menyerah. Tunggu saja.
Yah... apapun kekecewaan yang kudapat, kalau sudah diendapkan, dipikirkan dengan kepala dingin, insya Allah ada hikmah yang bisa diambil di balik itu. Untuk saat ini, terima takdir dulu aja deh, dan berarti, harus berusaha lebih baik! Strive for the best!! Don't give up (just yet)!!!

Tuesday, March 29, 2005

Sakit...

Masya Allah... sudah seminggu ini sakit batuk-pilek nggak sembuh-sembuh. (Salahnya sendiri, nggak bener juga minum obatnya!) Pasti ada hikmahnya nih 'dikasih' sakit seperti ini. Mungkin aku terlalu sering 'mengumbar' suara, teriak, bicara yang nggak perlu, dsb-dsb, makanya dikasih penyakit supaya bisa nge-rem kebiasaan jelek. Bisa jadi kan...?
Sementara itu, kerjaan di sekolah juga jadi terbengkalai, nggak terorganisir dengan rapi! Jadi malu nih sama semua orang. Siang tadi sempat bicara dengan seorang rekan yang juga sedang ngalami penurunan semangat. Hehe... kalo nyemangatin orang sih paling bisa deh! Tapi dengan begitu, aku juga jadi terpacu untuk ikut bersemangat, supaya nggak omong doang. Yok ah, mata gambarimasu...!

Friday, February 18, 2005

gundah

Sedang gundah. Nggak bisa nulis panjang-panjang. Kangen sebetulnya, untuk nulis panjang-panjang. Tapi khawatir akan terlalu 'curhat'. Jadi mungkin disimpan untuk sendiri saja dulu.
Sulit ternyata untuk menyatukan dua keinginan. Bagai makan buah simalakama. Kedua konsekuensi berakibat 'fatal'. Malah konsekuensi ketiga berakibat bunuh diri. haha...! Makanya gundah banget. Ingin segera bisa memutuskan. Tapi itulah manusia, seringkali tidak sabar ya. Harus banyak-banyak shalat nih, supaya bisa sabar juga.
Nah... itu aja deh sementara ini. I really got to go.

Monday, January 24, 2005

Dunia ini kecil ya...?

Sebenarnya, sudah disadari sejak beberapa waktu yang lalu bahwa dunia ini terasa keciii...l, terutama sejak kemajuan teknologi semakin pesat. Jarak tak terasa, waktu tak lagi jadi kendala, dan rasanya kawan kita ada di mana-mana. Kawanmu, kawanku juga. Di sini, di sana, eh... ketemu si itu-itu lagi. Katanya, antara satu orang dan lainnya hanya terhubung oleh paling banyak 6 jaring. Benarkah? Beberapa hari ini, dengan 'perfect stranger' sekalipun, cukup terhubung dengan dua jaring tuh. Haha... Dunia ini memang keeciil ya?

Wednesday, January 12, 2005

Themesong

Selalu ada themesong untuk setiap peristiwa yang kujalani. Hari ini themesong-nya dari Kahitna. Sebaris lagu yang aku pun tak hapal judulnya.
"Menunggu itu kesal juga... Resah menanti jawabannya... naanana nana nana nana..." dst.
Pada intinya ya begitu deh. Saat ini sedang menanti email dari beberapa kawan, tapi ternyata tak kunjung datang (padahal udah nyempat-nyempatin ke warnet.) Kalau ditungguin malah nggak datang, yang nggak ditunggu malah menghampiri. Tapi ya sudahlah. Sikap terbaik untuk menyikapinya mungkin ya dengan bersabar. Ada yang bisa ngasih saran lain? Ditunggu. (Nah, themesong-nya nyambung lagi kan? ;))

Monday, January 10, 2005

Are you my reason, season, or lifetime?

Pay attention to what you read. After you read this, you will know the reason it was sent to you! People come into your life for a reason, a season or a lifetime. When you figure out which one it is, you will know what to do for each person. When someone is in your life for a REASON . . .
It is usually to meet a need you have expressed. They have come to assist you through a difficulty, to provide you with guidance and support, to aid you physically, emotionally, or spiritually. They may seem like a godsend, and they are! They are there for the reason you need them to be. Then, without any wrongdoing on your part, or at an inconvenient time, this person will say or do something to bring the relationship to an end. Sometimes they die. Sometimes they walk away. Sometimes they act up and force you to take a stand. What we must realize is that our need has been met, our desire fulfilled, their work is done. The prayer you sent up has been answered. And now it is time to move on.
Then people come into your life for a SEASON. Because your turn has come to share, grow, or learn. They bring you an experience of peace, or make you laugh. They may teach you something you have never done. They usually give you an unbelievable amount of joy. Believe it! It is real! But, only for a season.
LIFETIME relationships teach you lifetime lessons: Things you must build upon in order to have a solid emotional foundation. Your job is to accept the lesson, love the person, and put what you have learned to use in all other relationships and areas of your life. It is said that love is blind but friendship is clairvoyant. Thank you for being a part of my life.
And I'm wondering for some people in my life, whether they are my reason, my season, or my lifetime. And who you are? And who I am? The question that I can only answer.

Tak Ada Apa-apanya Dibanding Mereka