Showing posts with label berita keluarga. Show all posts
Showing posts with label berita keluarga. Show all posts

Saturday, March 22, 2008

Adik Sakit

Kamis pagi, kudengar kabar adik Rizki agak demam. Kamis siang, ternyata adik Rizki dibawa ke rumah sakit. Panasnya tinggi sekali, sampai akhirnya tidak boleh pulang dan malah harus menjalani rawat inap di RS Borromeus. Sediih deh ketika nengok ke sana. Mata bulat yang biasa berbinar itu sekarang sayu. Lengan kecil montoknya ditusuk jarum infus yang digoyang-goyangkannya ke sana ke mari. Mungkin sudah tak terasa sakitnya, hanya terganggu dengan keberadaan selang itu.
Karena dirawat di rumah sakit, adik Rizki tak bisa lepas dari bundanya, walaupun perawat di sana baik dan ramah. Kasihan juga sang bunda, yang sulit mencari kesempatan untuk makan, shalat, bahkan sekedar ke kamar kecil. Sang ayah harus turun tangan pula ikut berjaga di rumah sakit. Untunglah, kebetulan bude dan kakak-kakak sepupunya dari Depok sedang berkunjung ke Bandung, yang langsung saja dikerahkan untuk menjaga kedua kakaknya di rumah, bersama eyang putri, dan akhirnya, tante Diah ikutan juga....
'Gara-gara' menginap di sana, tante Diah bisa pinjam motor deh buat ke sekolah hari Sabtu ini. Kebetulan... si Kijang kesayangan kan sudah 'tiada'. Mudah-mudahan segera dapat penggantinya. Amiin. Doa buat adik Rizki juga, semoga cepat sembuh dan lincah kembali. Menjelang setahun usiamu, semoga segera tumbuh gigi, dan percaya diri untuk berjalan sendiri. ;)

Wednesday, March 12, 2008

Hikmah di Balik Sebuah Kejadian

Kakak Panji, keponakanku yang nomer 3, dijadwalkan ikut bertanding Tae Kwon Do di Tasikmalaya. Menjelang hari-H, dia berlatih intensif di sekolahnya. Sudah semangat sekali dia. Ayah-bundanya juga sangat supportif. Ayahnya bahkan sudah berencana untuk mengantar dia dan anggota tim lainnya ke Tasik.
Hanya beberapa hari menjelang hari-H, si kakak keasyikan main ayunan, kencang-kencang...! Entah sok gaya atau murni musibah, dia 'meloncat' dari ayunan, jatuh tersungkur. Sebetulnya sih tidak apa-apa... dia justru baru mau bangkit berdiri, namun batal karena papan ayunan masih berayun kencang, menghantam bagian belakang kepalanya, lalu berbalik menampar pipinya membuahkan lebam dan sariawan.
Dia masih merasa 'tidak apa-apa'. Mungkin hanya akan benjol, begitu pikirnya. Ketika dia usap kepalanya, ternyata cairan kental darah merembes dari luka di kepalanya. Wah... bocor nih. Untungnya, ada seorang orang tua murid yang sigap membawanya ke UGD rumah sakit terdekat. Ayah-bundanya segera dikontak, dan alhamdulillah, ayahnya berkesempatan mendampingi kakak di UGD ketika dokter jaga 'menambal' bocor di kepalanya dengan 5 jahitan. Wadduh...! Dia mengikut jejak sang ayah, rupanya, yang juga punya bekas jahitan di kepalanya, 'jejak' masa kecilnya juga.
Alhamdulillah, kakak tidak gegar otak, cuma cukup istirahat beberapa waktu di rumah. Buntut dari kejadian itu, kakak tak bisa ikut bertanding ke Tasik deh. Allah memang belum mengizinkan. Alhamdulillah, kakak bisa 'bersyukur' lho dengan adanya kejadian ini. Dia bilang, kalau dia jadi bertanding, mungkin musibah yang lebih besar 'menunggunya' di sana. Entah cedera saat bertanding, atau musibah bentuk lainnya. Naudzubillaah... Bagaimanapun, kejadian ini, pasti ada hikmahnya.