Friday, December 31, 2004

Renungan Akhir Tahun

Selamat Ilang Tahun. Itu mungkin kata yang tepat untuk mengiringi berlalunya hari terakhir di tahun ini. Eh, apa betul 'selamat'? Belum tentu...
Di akhir tahun ini sebuah bencana nasional bahkan regional melanda sebagian Asia bahkan Afrika. Aceh berduka, tapi itu juga duka Indonesia. Sebuah pertanyaan terlontar,"Ada saudara di sana?" Secara darah, rasanya tidak ada. Tapi sebagai saudara seiman, banyak sekali di sana. Semua warga Aceh (seharusnya) adalah saudaraku, saudara kamu juga. Lalu apa yang bisa, sedang, dan akan kita lakukan untuk menolong saudara kita di sana? ... Tak perlu dijawab di sini-lah. Sudah saatnya pulang dan berbincang dengan hati, untuk melakukan yang terbaik, tidak hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk orang lain. Katanya, sebaik-baik muslim adalah yang paling banyak memberi manfaat untuk orang lain. Kalau barometernya 0-10, aku ada di skala mana ya...? Semoga tahun depan barometerku bisa bergerak naik. So help me God, karena laa hawla walaa quwwata illaa bilLaah.

Kuawali 'langkah' dengan Bismillah

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Dapat undangan (atau tantangan?) dari Ita untuk bikin 'ciber-diary'. Kebetulan, sudah lama juga nggak nulis diari. Kangen, dan sekalian bisa dimanfaatkan jadi ajang latihan nulis lagi. Mudah-mudahan ada manfaatnya.
Selalu mengawali langkah dengan basmalah, semoga berkah. Insya Allah.

Tak Ada Apa-apanya Dibanding Mereka