Monday, December 19, 2011

Dari Ajang Blogshop Kompasiana

Pagi…! Ahad, 19 Desember kemarin adalah hari penting, soalnya ada event Blogshop Kompasiana yang sudah dijadwalkan untuk kuikuti. Sudah daftar jauh-jauh hari, 'berjuang' dapat kursi gratisan, mesti kuperjuangkan juga untuk berangkat dan ikut berpartisipasi. Mari...! 
Sok santai dulu ah di rumah, bikin puding roti panas, sambil nunggu jam 9 sebelum aku berangkat. Sambil nunggu panggangan di oven berangsur matang, kusempatkan juga untuk menulis satu posting-an baru untuk Kompasiana. Update di dunia maya sebelum setor muka di dunia nyata (penting banget ya? :p)
Bertabrakan dengan satu jadwal lain, acaranya big OOM d'BC Network yang digelar di Gedung Wahana Bakti Pos, kudahulukan acara blogshop ini. Ketemuan dengan teman-teman yang biasa ketemuan di dunia maya, bakalan seru kali. Tapi yang terjadi ternyata nggak seperti yang kubayangkan. Setelah kumpul bareng di Green Cafe, ternyata kita asyik sendiri di depan komputer masing-masing. Bikin tulisan terbaru untuk di-posting di Kompasiana, atau sekedar update status di facebook atau twitter. Ah... itu juga yang terjadi denganku :p Ramai saling berkomentar untuk tulisan yang kita posting di Kompasiana, rasanya kok ya lebih seru dilakukan di dunia maya. 
Kupandang sekitar, rasanya ada-lah beberapa wajah yang kukenal, duduk di seberang meja, berseberangan, jauh dan dekat. Jeprat-jepret flash kamera juga tak lagi kupedulikan. Wah, mestinya sadar kamera dan pasang pose terbaik. Siapa tahu ada yang mengunggah foto itu ke dalam blog-nya. Eh, ada lho, satu-dua ;) Cek dulu, fotoku di situ, bagus nggak tuh...? ;)
Memangnya seberapa penting sih sebuah foto? Bukan cuma ajang narsis kan ya? Apalagi kalau yang mempublikasikannya bukan diri sendiri. Foto mestinya jadi pelengkap sebuah cerita atau berita. Hey… yang ini rasanya tidak diulas di paparan pembicara pertama ataupun kedua di acara Blogshop Kompasiana hari ini. Salah satu admin Kompasiana yang mengisi materi di sesi kedua, mas Iskandarjet, mengulas lebih banyak serba-serbi mengatasi hambatan menulis, nggak mengulas tentang foto sebagai pelengkap tulisan. Nah, di sini kusertakan sesi foto bersama usai event tersebut. Bukan foto narsis, karena aku nggak ada di foto ini. Kan aku fotografernya ;)

Tuesday, September 20, 2011

Hujan Rintik... Peureus...

Bertahun lalu, hujan deras serupa badai memporak-porandakan hati. Tahun ini, tinggal hujan rintik-rintik bersisa pasca Ramadhan kali ini. Butirannya yang kecil tajam tak lagi terasa menyakiti, walaupun tetap membuat kuyup hati. 
Masalah (yang kurasa besar) kali ini membuatku kembali menghadapkan wajahku kepada Ilahi (tuh ya… kalau lagi ada masalah, Allah didekati, di-curhat-i. Malu hati atuh, tapi… kepada siapa lagi aku menyembah, dan kepada siapa lagi aku memohon pertolongan, jika tidak kepada-Nya?). Kuadukan masalahku kepada-Nya saja, dalam sujud panjang di penghujung malam sunyi atau subuh dini hari, atau bahkan sesekali dari belakang kemudi dalam kendaraan yang sepi. 
Tak bisa cerita pada siapa-siapa lagi. Maka ya Allah… hanya kepada-Mu sajalah hamba berserah diri. Semoga aku masih kuat saja menjalani. Amiin. Update status Mak Aty, tanteku, di dinding facebook-nya membuatku kuat lagi. Diingatkan lagi, bahwa selalu ada Allah tempat berserah diri. 
Jika SENDIRI janganlah merasa sepi, ada ALLAH yang sedang mengawasi. Jika SEDIH janganlah dipendam di hati, ada ALLAH tempat berbagi. Jika SUSAH janganlah merasa pilu, ada ALLAH tempat mengadu. Jika GAGAL jangan berputus asa, ada ALLAH tempat meminta. Jika BAHAGIA janganlah menjadi lupa, ada ALLAH tempat memuja
Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Aku yakini itu. Aku tegar. Aku kuat. Aku sanggup menjalani semua ini. Seberapapun beratnya, karena Allah akan selalu ada untuk memberi dukungan. Insya Allah.

Saturday, September 10, 2011

Waspada Dengan Polanya

Berulang dua tahun sekali.
Jelang Ramadhan atau pada saat Ramadhan.
Tersedia dalam paket berisi empat.
Berarti harus siap-siap di 2013.
Yosh...!
Tapi dengan catatan: kalau masih ada umur :)

Wednesday, August 31, 2011

Idul Fitri Tahun Ini

Berkumpul dengan ketiga kakak dan lima keponakan. Ramadhan tahun ini tetap berkesan. Diwarnai dengan insiden 1 Syawal yang berlainan tanggal masehi, kita tergagap-gagap di pagi fitri. Tapi lumayan, jadi ada bahan tulisan buat diposting di kompasiana (lagi keranjingan nulis di sana ;))
Teh Trini datang jelang siang. Ngobrol sebentaran, foto-foto, lalu pergi lagi. Dan inilah foto memori moment idul fitri tahun ini. Idul fitri kedua setelah ibu tiada. Beda, pastinya...
ki-ka (depan): Panji, tante Dee, bude, bunda Trini, adik Rizki, mbak Layla, kakak Tasya. Belakang: tante Rani, Adam,  dan ayah Lulu sebagai fotografer.

Monday, August 29, 2011

Sambut Syawal Fitri

Di penghujung Ramadhan, jelang Syawal... Kusadari betapa masih banyak amalan yang belum dijalani dengan sempurna, walaupun kutahu betul, bahwa sempurna itu hanya milik-Nya saja.
Sambut Syawal yang menjanjikan fitri... Merenung kupertanyakan kelayakan diri untuk kembali suci, rasanya masih jauh panggang dari api.
Mohon maafkan lahir dan batin, atas semua salah dan khilaf. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah shaum kita, dan mempertemukan kita kembali dengan Ramadhan tahun depan, untuk melakukan yang terbaik dalam upaya meraih ridho-Nya. Amiin.

Sunday, August 21, 2011

Renungan Ramadhan

Nyontek dari kiriman e-mail seorang teman, yang mengutip tulisan ini dari blog-nya mas yuliarso di multiply. Jadi pengingat untuk kita agar dapat menjalani hari-hari Ramadhan ini dengan amal terbaik. Insya Allah. Menangis jika perlu, karena telah menjalani lebih dari separuh Ramadhan tahun ini.
Menangislah,
Jika itu bisa melapangkan gundah yang mengganjal sanubarimu. Bahwa Ramadhan sudah bergegas di akhir hitungan. Dan tadarus quranpun tak juga beranjak pada Khatam. Jika itu adalah ungkapan penyesalanmu. jika itu merupakan awal tekadmu untuk menyempurnakan tarawih dan qiyamul lailmu yang centang perenang (ah, pasti kamu masih ingat obrolan tadi siang ketika dengan senyum manisnya teman ruanganmu berucap, "alhamdulillah tarawihku belum bolong." dan kamu merasa ada malaikat yang menjauh darimu dan pindah padanya. Kamu merasa sendiri, terasing.)
Menangislah,
Biar butir bening itu jadi saksi di yaumil akhir. Bahwa ada satu hamba Allah yang bodoh, lalai, sombong lagi terlena. Yang katanya berdoa sejak dua bulan sebelum ramadhan, yang katanya berlatih puasa semenjak rajab, yang katanya rajin mengikuti taklim tarhib ramadhan, tapi..., tapi .... sampai puasa hari ini masih juga menggunjingkan kekhilafan teman ruanganmu, masih juga tak bisa menahan ucapan dari kesia-siaan, tak juga menambah ibadah sunnah... Bahkan hampir terlewat menunaikan yang wajib.
Menangislah, lebih keras...
Allah tak menjanjikan apa-apa untuk Ramadhan tahun depan, apakah kamu masih disertakan, sedangkan Ramadhan sekarang cuma tersisa beberapa hari. Tak ada yang dapat menjamin usiamu sampai untuk Ramadhan besok, sedang Ramadhan ini tersia-siakan. Menangislah untuk Ramadhan yang kan hilang, bersama nostalgia yang terus tumbuh bersama usiamu. Setengah sadar menatap hidangan saat sahur, kolak-es buah yang tersaji saat berbuka, menyusuri gang sempit saat tadarus keliling, petasan dan kembang api yang disulut usai subuh. Ramadhan yang selalu membuka ingatan masa kecilmu dan terus terulang mengisi tahun-tahun kedewasaan...
Menangislah,
Untuk dosa-dosa yang belum juga diampuni, tapi kamu masih juga menambahi dengan dosa baru. Berapa kali kamu sholat taubat, tetapi tak lama kemudian ada saja kelalaian yang kamu buat? Kamu bilang tak sengaja? Tapi mengapa berulang dan tak juga kamu mengambil pelajaran? Syarat taubatan nasuha adalah bertekad tidak mengulanginya lagi dan bukannya bertobat sambil berucap 'kalau kejadian lagi, yaa taubat lagi'...
Menangislah.
Dan tuntaskan semuanya di sini, malam ini. Karena besok waktu akan bergerak makin cepat, Ramadhan semakin berlari. Tahu-tahu sudah sepuluh hari terakhir dan kamu belum bersiap untuk itikaf. Dan lembar-lembar quran menunggu untuk dikhatamkan. Dan keping-lembar mata uang menunggu disalurkan. Dan malam menunggu dihiasi sholat tambahan.
Sekarang, atau (mungkin) tidak (ada lagi) sama sekali..

Saturday, August 20, 2011

Silaturahim Ramadhan

Setelah mengunjungi keponakanku, Adam, di pesantren, aku sempatkan untuk mampir bersilaturahim ke rumah seorang teman. Karib yang lama tak bersua. Kangen rasanya, bu Tika...
Karena aku datang ke sana setelah berbuka, diajak makanlah oleh mereka. Jadi nggak enak hati rasanya. Niat bertandang kok kesannya jadi numpang makan. Sebetulnya hari itu aku nggak puasa. Tapi karena tuan rumah mau makan, dan terkesan nggak akan makan kalau aku nggak ikut, ya akhirnya hayulah. Permisi... numpang makan. :) 
Berbincang panjang, dengan ibu dan putri kecilnya, sementara sang suami pergi ke masjid untuk shalat tarawih. Si kecil neng Tami cantik yang awalnya malu-malu (bukan takut kan ya...?) belakangan jadi akrab dan mau main bersama. Sebelum pulang, foto-foto dulu yuk...! Untuk mengabadikan momen indah silaturahim Ramadhan kali ini.

Tuesday, August 16, 2011

Selada Singapur

Ketika masih kecil dulu, ibu sering nyiapin menu ini. Kata ibu, namanya Selada Singapur (hmm... Singapore Salad?) Nyiapin Selada Singapur buat sahur? Gampang banget karena bahan-bahannya nggak perlu dimasak. Siapin sayuran mentah (sawi putih, ketimun, tomat, atau apapun sesuai selera), tambah irisan telur rebus. Salad dressingnya dibuat dari campuran selai kacang, kuning telur, dan cuka atau perasan air jeruk. Icip punya icip, rasanya kok ya jadi seperti gado-gado. Haha... :D

Sunday, August 14, 2011

Buka Bersama, Bareng Umi dan Ita Aja

Kamis, 11 Agustus 2011. Janji yang tertunda-tunda, akhirnya terlaksana juga. Buka bersama bertiga saja, di rumah Umi. Biar cuma bertiga, tetap seru dong pastinya. Cerita segala macam, mulai dari yang lucu-lucu sampai yang (hampir) serius dan berat. Ah, ogah deh ngomongin yang berat-berat di saat penat. Kisah masa lalu dan masa kini, cerita itu dan ini, nggak habis-habis rasanya. Dan setelah berkali-kali kopi darat tanpa dokumentasi foto, kali ini harus ada!
Tapi meni niat teu niat difoto teh. :p Mau pose atau candid nih...? Saling mempersilakan, siapa mau makan duluan. Ayo, silakan tuan rumah memberikan teladan ;) Saya mau jadi fotografer dulu. Umi dan Ita, terima kasih  ya atas moment manis buka bersama-nya. 

Sunday, July 31, 2011

Sambut Ramadhan Kariim

Di seluruh belahan dunia
alhamdulillah...
semua menyambut gembira
datangnya bulan mulia
Ramadhan bulan puasa
Masuki Ramadhan dengan kebersihan diri
dan kesucian hati
mohon maafkan segala salah dan khilaf
yang pernah diperbuat sengaja ataupun tidak
yang membuat hati terluka karenanya
jalin lagi silaturahmi
karena itu menambah rezeki
semoga berkah Ramadhan melimpahi kita
jadikan kita manusia takwa
di Syawal mendatang dan sesudahnya
Amiin ya Rabbal 'aalamiin

Tuesday, July 12, 2011

Tetesan Warna

Satu dua tetes saja. Sekedar menumpahkan isi hati yang pepat, membuang galau. Berbagi cerita. Lega rasanya...
Satu dua tetes saja. Bening hati beriak warna. 
Gelombang membias gambaran abstrak.
Cantik, sebetulnya. Tak berbahaya.
Tapi bening tak lagi kembali.

Thursday, July 07, 2011

Serdadu Kumbang

Liburan sekolah. Kusempatkan nonton film produksi Alenia Pictures ini. Serdadu Kumbang, kisah seorang anak lelaki berbibir sumbing yang bercita-cita menjadi penyiar televisi seperti Najwa Shihab. Amek, nama tokohnya, diperankan dengan baik oleh Yudi Miftahudin, seorang bocah sumbing dari Jakarta. Aktingnya natural, begitu yang kudengar dari wawancara di Kick Andy beberapa waktu lalu. Sengaja kusiapkan tissue, karena aku yakin aku bakalan nangis berderai-derai menontong satu-dua scene sedih di film ini.
Janjian nonton dengan Ita, juga Yetti, partnerku di sekolah yang juga datang bersama temannya yang lain. Jadilah kita berempat nonton di dalam bioskop yang isinya nggak sampai setengahnya. Orang-orang lain sudah nonton sejak kapan tauk, kalau lihat poster filmnya yang menyatakan bahwa dia sudah tayang sejak pertengahan Juni lalu. Lha kita baru nonton di awal Juli. Telat, kali... :p
Berpisah dari Yetti dan temannya, aku sama Ita jalan-jalan bareng lihat-lihat berbagai pernik unik di AnimeBlitz dan beli satu-dua barang di toko Gunung Agung. Setelah itu, makan bareng di... Pizza Hut (lagi??? :p) Lagi-lagi order paket delight. Aku sendiri nambahin lemon squash yang super segerr. Alhamdulillah. Nikmat! 

Thursday, June 02, 2011

Masak Sayur Labu Lagi...!

pic: courtesy of Sedap Sekejap
Gara-gara pengennya praktis, masak sebentar, nggak pake banyak bahan makanan, sayur labu ini jadi favoritku. Gampang sih... Cuma menyiapkan labu dan telur, tambahin bumbu sederhana, orak-arik, jadi deh. Tapi lama-lama, bosen juga sih... :p Kayaknya besok-besok ganti jenis sayur lain ah. ;)

Monday, May 09, 2011

Mengenang Lily

Innalillaahi wa inna ilayhi Raaji'uun
Mengenang Lily
Teman semasa TPB
Menjalani hari-hari kuliah bersama, di kampus Ganesha
Senyum dan tawa, senantiasa menghias wajahnya
Kerja keras sangat terasa di setiap geraknya
Saat dia menjalani kuliah ganda di kampus yang berbeda
Luar biasa

Mengingat Lily, 
Yang kuliah di studio sebelah
Mulai asyik dengan dunia sendiri
Merajut, menenun dan membatik
Jungkir balik menjalani kesibukannya sehari-hari
Tapi senyum dan semangat masih selalu nampak di wajahnya yang cantik
Menginspirasi

Mendoakan Lily, 
Yang kembali menghadap-Nya di saat berjuang sebagai bunda
Melahirkan putra kedua, hingga menyerahkan nyawa

Duhai....
Tuhan Yang Maha Kuasa
Sesungguhnya Engkau telah tetapkan waktu untuk kami semua
Hingga satu persatu kembali ke hadapan-Mu
Sesungguhnya kami semua hanya menanti
Saat giliran itu tiba pada kami

Doa kami untuk Lily,
Semoga Allah SWT menerima amal ibadahnya
Mengampuni segala dosanya
Menempatkannya di tempat terbaik
Di sisi-Nya yang kekal selamanya
Semoga Surga untuknya
Amiin...

Sunday, April 24, 2011

Bikin Kue enak...!!!

Dua malam Ita menginap di rumah. Kita sempatkan untuk praktik bikin kue yang pernah dia dapat di cooking class ketika masih di Jepang tempo hari (salah satu sesinya pas lagi gempa hebat di Jepang, 11 Maret lalu). Judul kuenya kali ini: Mont Blanc
Bermula dari cake simpel yang ditumpuk dengan selai strawberry, lalu dihias dengan creme asam-manis yang terbuat dari campuran cream cheese, whipping cream dan sedikit selai strawberry. Bikinnya relatif mudah, tapi Ita merasa hasilnya kali ini kurang sukses. Lapisan creme-nya nggak bisa kaku, malah jadi lembek dan meleleh. Hehe... kayaknya gara-gara kena efek pemanasan global juga nih. Hihi... Ya udah, proyek bikin kue kali ini terbilang gagal (tapi soal rasa meh tetep enak, da ;)), berarti jadi utang untuk proyek berikutnya, dan harus sukses! ;)

Friday, March 25, 2011

Setup Nanas

Nanas yang tempo hari tertinggal di kulkas, akhirnya kuolah juga, kujadikan setup nanas. Segar. Nikmati sendiri, maaf-maaf, nggak bagi-bagi. Soalnya ternyata jadinya cuma sedikit (untuk kapasitas mulutku yang selalu suka yang manis-manis ;))

Tuesday, March 22, 2011

Cerita Jumat Malam

Jumat sore, hari tersibuk sepanjang sejarah. Halah... melebih-lebihkan nih. Setelah beberapa hari ini berkutat dengan mengolah data nilai anak-anak, kumpul sana-sini, mengejar anak-anak yang belum usai test dsb. Hari sebelumnya, Kamis, juga sempat 'diinterupsi' dengan jadwal training internal untuk segenap karyawan KBPa. Menarik sih... tapi pikiranku sempat melayang ke kelas. Nggak konsen. :p Murid-muridku, apa kabar...?
Jumat sore, saat-saat terakhir untuk menyelesaikan printing buku raport. Aku menunggu helai-helai raport murid-muridku di-print ketika tiba-tiba semua gelap! Mati lampu. Tidak ada aliran listrik. Black out. My God!!! Apa kabar nih raport murid-muridku? Tak ada yang bisa kita lakukan, akhirnya satu-satu kami meninggalkan sekolah. Tim printing akan mulai bekerja lagi pagi-pagi sekali esok harinya. Semoga lancar.
Jumat sore jelang malam, bulan nyaris purnama, dengan fenomena fullmoon yang begitu dekat ke bumi alias supermoon*). Kami cuma cukup memandangi dan mengagumi. What next? Baru jam 7 malam, dan kami belum makan. Ide untuk makan malam bersama pun tercetus. 4 lajangsters yang sama-sama 'nggak punya kerjaan' lantas siap-siap untuk pergi dan makan bareng. Aku sendiri, kalau makan bareng, biasanya jadi alasan untuk penuhi target makan malam tiap harinya. Kalau sendirian di rumah, hm... males :p Maka disepakatilah pertemuan di sebuah rumah makan Padang, tak jauh dari sekolah.
Rumah makan Padang tak pernah jadi favoritku sih, tapi karena barengan, ya... hayulah. Lagipula, tempat kos teman yang tinggal di seputaran sana juga sedang mati lampu juga. Dia bilang, bakalan mati gaya kalo di rumah sendirian. Hehe... bener juga. Akhirnya kita ya makan bareng. Seru-serunya cerita, sempat juga... pet!!! Mati lampu juga. Kayaknya, ke mana pun kita pergi, mati lampu selalu menghampiri :p Nggak betah... aja lihat orang senang :p Tapi untungnya, nggak lama, lampu nyala lagi. Kita makan-makan, ketawa-ketawa, sementara aku kepedesan. Makan bareng, bayar masing-masing. Ngantri, dan sempat-sempatnya... foto-foto. Narsis, teteup dong. :p
Supermoon: saat ketika jarak bulan ke bumi teramat dekat, terjadi satu kali dalam 18 tahun. Bulan berada dalam jarak terdekat dalam orbitnya ke bumi, berada dalam radius 356,577 kilometer.

Sunday, March 13, 2011

Puding Roti (Lagi)

Lagi-lagi, masak puding roti. Proyek daur ulang kali ini, memalukan sekali. Karena kusimpan roti berhari-hari tanpa kukonsumsi. Hingga jamur mulai menjalari sebagian permukaan roti. Memalukan! Memalukan!!!
Setelah kusisihkan bagian-bagian berjamur, kurendam di dalam campuran susu, telur dan gula, tambahkan apel potong kotak, bubuhi bubuk kayu manis, lalu dibakar dalam oven panas, hm... hasilnya tidak mengecewakan ah. Biarpun gosong sedikit. Hihi... Tapi rasanya sih, ennak!!!

Saturday, March 12, 2011

Gempa dan Tsunami Dahsyat di Jepang

Jalanan yang biasa dipenuhi kendaraan lalu lalang menjadi laut baru akibat derasnya gulungan ombak tsunami.
Hak Cipta: ©AFP/dka (kapanlagi.com)

Jumat sore, dengar kabar gempa hebat berkekuatan 8,9SR menghantam Jepang. Dengan tsunami lebih tinggi dari 7 meter-an, bagian utara Jepang luluh lantak. Sendai jadi tempat yang paling parah dihantam bencana itu. Langsung aku cari-cari kabar tentang beberapa teman yang ada di sana. 
Ita di seputaran Tokyo, segera menanggapi wall post yang kupasang di wall FB-nya. Alhamdulillah, insya Allah dia baik-baik saja, walaupun apartemen berantakan, tanpa listrik semalaman, tapi bisa mengungsi ke tempat yang lebih baik. Pagi ini, Sabtu, kelihatannya Tokyo sudah mulai kembali normal. 
Nining yang sedang mempersiapkan kepulangan ke Indonesia akhir bulan ini, di Nagoya juga mengalami guncangan gempa. Tapi lagi-lagi, situasi di sana relatif normal. Dia sudah menjadwalkan untuk menghadiri 2-3 pertemuan, farewell party, mungkin. Pagi tadi, kulihat dia sudah meng-upload video "Gone too soon"-nya Michael Jackson dari YouTube ke wall facebook-nya. Kelihatannya, kehidupan sudah normal kembali di sana ;) Alhamdulillah.
Vera ada di bagian utara Jepang, Sendai tepatnya. Masya Allah... kota yang mungkin paling parah dilanda gempa dan tsunami. Dan ini masih penghujung musim dingin, sementara Vera punya atsma. Kabarnya, mereka bisa mengungsi ke tempat pengungsian umum, tapi persediaan makanan tipis, sementara listrik belum mengalir. Ya Allah... lindungilah mereka, saudara-saudara kami di sana. 
Beberapa teman lain di Maebashi juga menanggapi wall post yang kupasang di halaman facebook mereka, mengabari bahwa kondisi mereka baik-baik saja. Begitu juga dengan satu-dua orang teman maya yang kujumpai di blog mereka. Tanya bahkan masih juga menulis secara reguler (untungnya listrik dan koneksi internet nggak terputus di tempatnya), dan puluhan komentar masuk di blognya, menyuarakan dukungan dan doa.
Ya, doaku dan doa kami semua, semoga Jepang segera pulih dari derita bencana besar ini. Semoga teman-teman dan keluarga di sana baik-baik saja, dan dapat berkumpul kembali bersama keluarga dalam kondisi terbaik. Amiin.

Saturday, February 05, 2011

Jalan-jalan Seharian

Imlek. Aku di-tek salah satu konsultan pendidikan di sekolah kita,. miss Maria untuk nemenin dia jalan-jalan keliling Bandung. Hm... not literallly keliling Bandung, sih... Salah satu sopir sekolah sudah diminta untuk mengantar kita. Oke deh.
begini nih ramainya tangkuban perahu di tahun baru cina
Destinasi pertama ke Tangkuban Perahu. Hayu... Asyik juga ternyata di sana. Ramai juga hari libur begitu, banyak pengunjung. Dibuntuti pula oleh seorang 'guide' bayangan. Aku nggak suka deh. Ujung-ujungnya ya dia maksa-maksa kita untuk beli suvenir dari dia. Sedikit merasa bersalah juga karena kita sempat minta bantuan dia untuk motretin kita dsb dsb. Tapi kan aku sudah minta dia untuk nggak ngikutin kita lagi. Jangan terlalu merasa bersalah kali ya, Dee :p
Dari Tangkuban Perahu, lanjut ke PVJ. Miss Maria nyari kado buat ponakannya. Nemu di satu tempat, borong. Lanjut dengan makan siang. Biar cepat, aku beranikan diri untuk ngajak makan sushi di salah satu sushi kafe di sana (dia nggak mau western sih, padahal aku udah kebayang-bayang pizza hut dengan blueberry shake-nya). Kupikir, bayar sendiri untuk satu lunch package, bolehlah. Eh ternyata dia yang bayarin. Aduh... jadi nggak enak hati nih ngajakin dia ke situ. Bukan maksud hati minta ditraktir lho. Tapi kalau jadinya dapat makan siang gratis, terima kasih... Alhamdulillah, kenyang!
Setelah itu, dilanjut ke tempat favoritku, Saung Angklung Udjo. Kita telat hampir sejam gara-gara kehalang di tempat parkir PVJ gara-gara ada satu mobil yang parkir sembarangan, nghalangin jalan kita yang mau keluar. Telat deh ke Saung Angklung.
Nyampe Saung Angklung, pertunjukan sudah mulai dari tadi tuh. Kita telat hampir sejam! Kuminta miss Maria untuk cepat-cepat masuk sementara aku mberesin pembayaran. Selain itu, biar nggak ketahuan dia turis asing. Hehe.... Enjoyed the show, both of us. I always do.
Pulang dari sana, aku nginap di mess semalam. Nggak sempat ngobrol banyak, karena dia sibuk ngobrol di telepon. Maklum... Chinese new year, gitu. Dia yang punya darah Cina (kelihatan dari matanya), mesti beramah-tamah-lah dengan keluarga besarnya, telfon sana-sini untuk ngucapin new year greeting. Sementara aku internetan sebentaran, tapi ngantuk berat, sementara koneksi lemot. Akhirnya tidur aja. Mari...!

Sunday, January 30, 2011

Brassidiumku Hilang... :(

Kemarin sore, pulang dari sekolah, nggak mampir ke mana-mana. Langsung pulang dan inspeksi sekitar rumah sebentaran. Ngambil beberapa foto dari bunga-bunga yang bermekaran di halaman. HE??? Satu pokok bunga anggrekku -kayaknya brassidium putih tuh-, hilang!!! Sori sori... aku jadi su'udzon sama si emak yang kadang bantu bersihin halaman. Paginya dia memang datang dan mbersihin teras. Sudah beberapa kali kejadian, dia nyenggol bunga-bungaku. Vanda ungu sempat patah. Yang putih juga jatuh dari penyangganya (untung nggak sampai patah), dan sekarang kejadian bungaku hilang. Mungkin dia nggak sengaja nyenggol sampai patah, dan akhirnya patahannya dibuang atau diambil. Tapi itu kan bagian yang ada bunganya...!!! Dan bunga-bunga itu sudah hampir mekar....!!!! I am really really upset. That flower should be returned!!!

Monday, January 17, 2011

Ada Yang Berminat Nih...

Kemarin ada tetangga yang datang untuk melihat-lihat rumah. Ya. Rumah ibu di Sukasari Indah sudah ditawarkan untuk dijual. Berani dilepas dengan harga Rp 275 juta. Si ibu yang berminat membeli rumah itu datang pagi-pagi, sekitar jam setengah 8-an, di saat aku belum selesai bebenah rumah, dan jelas-jelas belum mandi :p Bareng Lina dan anak bungsunya, mereka berkeliling melihat-lihat rumah dengan 6 kamar ini. Hm...  prospective to be sold, I guess. Sok-lah, apapun yang terjadi. kalau memang harus terjual cepat, bismillah... insya Allah ada jalannya.
Pagi itu aku baru aja keliling taman, nyiramin bunga-bunga dan motretin beberapa bunga yang sudah mekar. Satu anggrek paphiopedillum menunggu mekar sempurna. Waktu aku naik ke lantai atas, ternyata dua bunga kaktus mekar bersamaan tadi malam. Indah, tentunya, Nggak buang-buang waktu lagi, segera kuambil kamera untuk mengabadikan bunga yang hampir layu ini. Bunga ini sebetulnya mekar di malam hari, tapi di cahaya pagi ternyata bunga yang menjelang layu ini malah terlihat makin cantik. Siap-siap ku-publish di halaman facebook nih ;) Oya, ketika si ibu yang lihat-lihat rumah lihat bunga ini, dia bilang bahwa bunga ini bawa keberuntungan. Haha... a little superstition, I guess, tapi mudah-mudahan jadi doa ;) 

Thursday, January 06, 2011

Kebakaran...!

Telat berat. Antrian panjang sudah mulai sejak pertigaan Bojong Soang. Padahal aku sudah berangkat lebih pagi, berharap tidak terlambat pagi ini. Rencana gagal total. Antrian kendaraan makin panjang, bergerak amat perlahan. Aku tak berdaya, akhirnya menyempatkan membaca Reader's Digest edisi Januari yang kubawa. 
Empat unit mobil pemadam kebakaran melaju dari arah yang berlawanan. Aku curiga, jangan-jangan ada kebakaran di depan. Mendekati sumber kemacetan, kulihat banyak orang di kanan-kiri jalan, membawa berbagai barang. Motor-motor banyak parkir di tepi jalan. Genangan air kulihat juga belum mengering. Aku semakin yakin dengan kemungkinan adanya kebakaran. Hingga aku tiba di lokasi kejadian.
foto: courtesy of e-paper.pikiran-rakyat.com
Belakangan kuketahui bahwa kebakaran terjadi di lokasi depot penjualan gas dan air mineral. Api diketahui mulai membesar sejak Rabu pagi, sekitar pukul 6.30 (wah... aku baru berangkat dari rumah tuh). Tentu saja ruas jalan sempat ditutup beberapa waktu untuk memudahkan tim pemadam kebakaran melaksanakan tugasnya. Kabarnya, dalam waktu 30 menit saja api sudah bisa dikuasai, walaupun sebelumnya sempat menimbulkan suasana mencekam akibat meledaknya beberapa tabung gas 3 kg di lokasi kejadian, hingga beterbangan sesekali. Hii... ngeri. Pukul 9-an, lalu lintas berangsur normal dan aku bisa melanjutkan perjalananku ke sekolah. 
Aku terlambat berat sampai sekolah. Musibah... yang tak terhindarkan. Berita dari pikiran-rakyat.com mengabarkan ada seorang meninggal dunia dalam kejadian itu, dengan seorang lainnya mengalami luka bakar. 4 rumah di sekitarnya ikut terbakar. Innalillaahi wa inna ilayhi raaji'uun.

Tak Ada Apa-apanya Dibanding Mereka