Tuesday, April 28, 2009

Pintar vs Bodoh versi Bob Sadino

Setiap orang punya perjalanan hidup yang berbeda-beda dan menerjemahkan perjalanan hidupnya pun tak akan sama ke dalam petuah-petuah kata yang bermakna.
Demikian pula dengan sosok Bob Sadino yang ber-azzam untuk tidak membawa ilmu yang dimilikinya ke liang kubur sebelum diajarkan kepada anak bangsa ini.
Berikut konsep dan ide beliau yang dituliskan, kukutip di sini untuk dibagi. Semoga bermanfaat.
1. Terlalu Banyak Ide - Orang “pintar” biasanya banyak ide, bahkan mungkin telalu banyak ide, sehingga tidak satupun yang menjadi kenyataan. Sedangkan orang “bodoh” mungkin hanya punya satu ide dan satu itulah yang menjadi pilihan usahanya
2. Miskin Keberanian untuk memulai - Orang “bodoh” biasanya lebih berani dibanding orang “pintar”, kenapa ? Karena orang “bodoh” sering tidak berpikir panjang atau banyak pertimbangan. Dia berprinsip nothing to lose. Sebaliknya, orang “pintar” telalu banyak pertimbangan.
3. Telalu Pandai Menganalisis - Sebagian besar orang “pintar” sangat pintar menganalisis. Setiap satu ide bisnis, dianalisis dengan sangat lengkap, mulai dari modal, untung rugi sampai break event point. Orang “bodoh” tidak pandai menganalisis, sehingga lebih cepat memulai usaha.
4. Ingin Cepat Sukses - Orang “Pintar” merasa mampu melakukan berbagai hal dengan kepintarannya termasuk mendapatkan hasil dengan cepat. Sebaliknya, orang “bodoh” merasa dia harus melalui jalan panjang dan berliku sebelum mendapatkan hasil.
5. Tidak Berani Mimpi Besar - Orang “Pintar” berlogika sehingga bermimpi sesuatu yang secara logika bisa dicapai. Orang “bodoh” tidak perduli dengan logika, yang penting dia bermimpi sesuatu, sangat besar, bahkan sesuatu yang tidak mungkin dicapai menurut orang lain.
6. Bisnis Butuh Pendidikan Tinggi - Orang “Pintar” menganggap, untuk berbisnis perlu tingkat pendidikan tertentu. Orang “Bodoh” berpikir, dia pun bisa berbisnis.
7. Berpikir Negatif Sebelum Memulai - Orang “Pintar” yang hebat dalam analisis, sangat mungkin berpikir negatif tentang sebuah bisnis, karena informasi yang berhasil dikumpulkannya sangat banyak. Sedangkan orang “bodoh” tidak sempat berpikir negatif karena harus segera berbisnis.
8. Maunya Dikerjakan Sendiri - Orang “Pintar” berpikir “aku pasti bisa mengerjakan semuanya”, sedangkan orang “bodoh” menganggap dirinya punya banyak keterbatasan, sehingga harus dibantu orang lain.
9. Miskin Pengetahuan Pemasaran dan Penjualan - Orang “Pintar” menganggap sudah mengetahui banyak hal, tapi seringkali melupakan penjualan. Orang “bodoh” berpikir simple, “yang penting produknya terjual”.
10. Tidak Fokus - Orang “Pintar” sering menganggap remeh kata Fokus. Buat dia, melakukan banyak hal lebih mengasyikkan. Sementara orang “bodoh” tidak punya kegiatan lain kecuali fokus pada bisnisnya.
11. Tidak Peduli Konsumen - Orang “Pintar” sering terlalu pede dengan kehebatannya. Dia merasa semuanya sudah OK berkat kepintarannya sehingga mengabaikan suara konsumen. Orang “bodoh” ? Dia tahu konsumen seringkali lebih pintar darinya.
12. Abaikan Kualitas -Orang “bodoh” kadang-kadang saja mengabaikan kualitas karena memang tidak tahu, maka tinggal diberi tahu bahwa mengabaikan kualitas keliru. Sedangkan orang “pintar” sering mengabaikan kualitas, karena sok tahu.
13. Tidak Tuntas - Orang “Pintar” dengan mudah beralih dari satu bisnis ke bisnis yang lain karena punya banyak kemampuan dan peluang. Orang “bodoh” mau tidak mau harus menuntaskan satu bisnisnya saja.
14. Tidak Tahu Pioritas - Orang “Pintar” sering sok tahu dengan mengerjakan dan memutuskan banyak hal dalam waktu sekaligus, sehingga prioritas terabaikan. Orang “Bodoh” ? Yang paling mengancam bisnisnyalah yang akan dijadikan pioritas
15. Kurang Kerja Keras dan Kerja Cerdas - Banyak orang “Bodoh” yang hanya mengandalkan semangat dan kerja keras plus sedikit kerja cerdas, menjadikannya sukses dalam berbisnis. Di lain sisi kebanyakan orang “Pintar” malas untuk berkerja keras dan sok cerdas.
16. Mencampuradukkan Keuangan - Seorang “pintar” sekalipun tetap berperilaku bodoh dengan dengan mencampuradukan keuangan pribadi dan perusahaan.
17. Mudah Menyerah - Orang “Pintar” merasa gengsi ketika gagal di satu bidang sehingga langsung beralih ke bidang lain, ketika menghadapi hambatan. Orang “Bodoh” seringkali tidak punya pilihan kecuali mengalahkan hambatan tersebut.
18. Melupakan Tuhan - Kebanyakan orang merasa sukses itu adalah hasil jerih payah diri sendiri, tanpa campur tangan “TUHAN”. Mengingat TUHAN adalah sebagai ibadah vertikal dan menolong sesama sebagai ibadah horizontal.
19. Melupakan Keluarga - Jadikanlah keluarga sebagai motivator dan supporter pada saat baru memulai menjalankan bisnis maupun ketika bisnis semakin meguras waktu dan tenaga
20. Berperilaku Buruk - Setelah menjadi pengusaha sukses, maka seseorang akan menganggap dirinya sebagai seorang yang mandiri. Dia tidak lagi membutuhkan orang lain, karena sudah mampu berdiri di atas kakinya sendiri.
Sumber : Bob Sadino

Monday, April 27, 2009

Wanita Shalihah itu...

Pandai MENJAGA LISANNYA;
Menjauhi GHIBAH dan DUSTA;
Pandai Menyimpan RAHASIA;
Dia pandai MENGATUR HARTA;
Tidak suka BERFOYA-FOYA, HEMAT dan CERMAT dalam BERBELANJA;
Dia MENYEJUKKAN…. DI MATA suaminya;
Selalu Riang… dan PENUH CINTA;
SANTUN dan SOPAN dalam BERTUTUR KATA;
Hatimu tentram ketika MELIHATNYA;
Jiwamu senang ketika MEMANDANGNYA;
Masalahmu terpecahkan dg mendengar PENDAPATNYA;
Wanita Sholihah itu, Dialah PERHIASAN TERINDAH di dunia;
Penghias KEHIDUPAN suaminya.
“Tiada kekayaan yg diambil seorang mukmin setelah takwa kepada Allah yang lebih baik dari istri sholihah.” [Hadits Riwayat Ibn Majah]
Betapa inginnya aku menjadi seorang muslimah seperti gambaran hadits tersebut. Namun saat bercermin, kurasa bayanganku masih jauh dan teramat samar. Perjalanan, perjuangan, masih panjang bagiku untuk menjadi seorang muslimah sejati. Bismillaahirrahmaanirrahiim. Laa hawlaa walaa quwwata illaa billaah.

Saturday, April 25, 2009

Quote of the Day

We are here, on earth. Not one of us has any right to the earth.
Benjamin Tucker

Event Besar di Al Irsyad Satya

Sabtu ini, i-Fest 2009, digelar di halaman dalam Al Irsyad Satya. Dimulai dari acara pembukaan (standar...), dilanjut dengan sesi menanam pohon yang juga berkait dengan tema hari bumi tanggal 22 April lalu. Beberapa pohon ditanam di 'pekarangan' sekolah Al Irsyad Satya. Semoga kelak akan jadi penyumbang oksigen untuk dunia (jie... idealnya...)
Acara dilanjut lagi dengan pementasan kecil anak-anak dari ekskul musik, juga pencak silat. Di lantai bawah, anak-anak TK dan SD menjalani berbagai mata lomba. Di panggung utama, bergantian anak-anak SD dan SMP beradu jago berbahasa Inggris di event Story Telling contest. Sementara aku dan teman-teman beradu sigap mengurusi keperluan parenting workshop yang bekerjasama dengan yayasan Kita dan Buah Hati dari Jakarta.
Maaf... kendala teknis membuat beberapa video yang sudah disiapkan dari Jakarta tak bisa diputar untuk peserta parenting workshop yang terdiri dari guru maupun orangtua murid. Beberapa datang dari jauh, dan akhirnya 'maksa-maksa' untuk bisa ikut serta dalam kegiatan dan akhirnya dapat sertifikat juga, padahal kita sudah cukup tegas membatasi jumlah peserta hanya mencapai 100 orang saja. Kemarin siang sudah 101 orang lho. Tapi akhirnya mereka-mereka itu diperbolehkan masuk ruangan juga. Ini dikarenakan beberapa orangtua murid yang sudah terdaftar, ternyata memilih menemani anak-anaknya di arena lomba atau di panggung pertunjukkan. 100 kursi yang disediakan, ternyata masih kosong-kosong juga tuh.
Usai kegiatan, wah... sampah bertebaran dan bertaburan di mana-mana. Kerangka hari bumi hanya tinggal kata-kata semata. Orang-orang masih belum sadar juga, bahwa mencintai bumi tuh bisa dimulai dengan membuang sampah pada tempatnya. Jika tempat sampah belum tersedia atau jumlahnya terbatas, ya ayolah menumpuknya dulu di tempat tertentu, jangan seenak sendiri meninggalkan sampah sembarangan. Waduh... kalo ngomel tentang ini mah, bisa panjang banget deh. Tapi capek juga ah ngebahasnya. Hhhh... Mendingan berfoto bersama aja yukks! Tuh, sebagian panitia berpose dengan muka lelah. Hehe...

Quote of the Day

We do not remember days, we remember moments.
Cesare Pavese

Kunjungan Ke Salman

Hari Jumat kemarin, menyempatkan mampir ke SD Salman Al Farisi. Ada sedikit keperluan dengan bu Sri. Langsung menuju kelas 5C, tempat bu Sri jadu wali kelas di situ, eh... ternyata anak-anak masih banyak berkumpul di sana. Ramailah mereka menyapa, terutama anak-anak yang dulu sempat kuajar ketika di kelas 4. Sekarang mereka sudah kelas 6, siap untuk ujian akhir (eh, siap nggak...?). Pada minta didoain deh, semoga lancar menjalani ujian, jujur berusaha, dan dapat hasil terbaik. Amiin.
Ada siapa saja di sana? Ada Ajay yang nyaris tidak berubah (cuma tambah tinggi aja. Tetep kasep, cenah. Jiee....) Ada Ovi yang sekarang pake kawat gigi, ada Ira, Icha, Dede, Diyyah, Rosa, belum lagi titip-titip salam dari ini dan itu. Mereka betul-betul bertumbuh ya. Tambah tinggi. Kurus-kurus dan tinggi. Cantik (iya... kecuali Ajay anu kasep) dan (semoga) shalihat. Amiin. Bu Diah kangen kalian semua.

Friday, April 24, 2009

Wednesday, April 22, 2009

NgeBLOG Bareng Generasi Kartini

Sabtu lalu, aku ikut berpartisipasi di acara NgeBLOG Bareng Generasi Kartini. Diselenggarakan blogdetik.com bersama beberapa sponsor lain. Dengan syarat dan ketentuan tertentu, aku bertekad ikutan! Sudah menyiapkan laptop sendiri, berjuang mencari tempat parkir (dan nggak kebagian di BEC), cari lokasi dan... rada gentar juga nih melihat banyak peserta lain sudah stand by di kursinya masih-masing, dengan posisi wuenak mereka, dengan kumpulan teman-teman mereka, sementara aku sendirian.... :(
Tapi ketemu dan kenalan dengan teman baru, sesama peserta nge-blog. Nggak berapa lama kemudian juga Intan datang dan ikut bergabung. Nemenin. Dia bilang, sambil belajar nge-blog juga. Hayu atuh...
Sayangnya, koneksi internet di foor court BEC tuh hilang-timbul nggak karuan. Aku yang sudah semangat-semangat nulis beberapa posting ber-tag "superwoman", jadi Be-Te deh karena gagal meng-update. Masalahnya... blogdetik itu tidak bekerja sama dengan blogger yang sudah sangat familiar denganku, kurasa friendly-user juga. Tapi setidaknya, belajar dengan sistem blogging yang baru deh. Tambah pinter jadinya kan? ;) Lumayan, dapat kaos dan jatah food court gratis seharga 10.000, plus voucher spa, plus apa lagi... plus apa lagi... Asyik-lah.
Tapi mungkin lebih asyik kalo lomba blog itu... kita nulisnya bisa kapan aja, posting dari mana aja, dan ketika pengumuman, nah... baru disatuin di satu tempat. Seperti lomba blog bahasa dari balai bahasa bandung. Aku 'terpaksa' bikin blog baru deh untuk diikutsertakan dalam lomba itu (meni maksa nya? ;)). Ayo, silakan kunjungi di bahasamania.blogspot.com

Sunday, April 19, 2009

Kakak dan Keponakanku...

Hari Minggu pagi, pukul 3 dini hari, telefon berdering. Kupikir, pasti bukan kabar yang terlalu baik. Emergency, pasti.
Pada intinya, kesimpulannya, aku dan ibu akan segera berangkat ke rumah kakakku (sebetulnya tidak terlalu jauh dari rumah, hanya sekitar 20 menit-an). Kakak iparku demam tinggi dan akan dibawa ke rumah sakit, sementara dua dari tiga keponakanku juga masih sakit. Kakak Panji si sulung menderita gejala thypus, rawat jalan di rumah, sementara si nNeng Layla juga masih dalam masa pemulihan dari demam juga. Alhamdulillah, si bungsu adik Rizki kelihatannya sehat-sehat saja. Aku dan ibu menemani mereka bersama si teteh, helper di rumah kakakku yang alhamdulillah, cekatan sekali.
Pagi, satu-satu anak itu mulai bangun. Nneng memang agak heran ketika dia memanggil bundanya, yang muncul kok tantenya. Kubilang, bunda mengantar ayah ke rumah sakit, dan dia tidak banyak bicara lagi. Sementara adik Rizki juga tidak rewel mencari-cari mamanya, padahal dia baru satu-dua minggu disapih karena sudah memasuki usia dua tahun. Dia malah mau ikut menemani teteh beli bubur ayam untuk kedua kakaknya. Jadi customer pertama di pagi hari itu. Kakak Panji merasa masih pusing dan lemas, juga agak mencemaskan esok hari saat dia harus cek darah lagi (hmm... siapa yang tak gentar jika harus diambil darah lagi dengan jarum tajam yang ditusukkan ke lengan? Aku saja gentar kok. hehe...) Aku masih asyik-asyik sms-an dengan si bunda yang selalu meng-update kondisi anak-anak di rumah sementara dia mendampingi sang suami yang sedang ditangani di UGD lalu akan segera 'dikamarkan' di salah satu ruangan di Borromeus.
Tak berapa lama kemudian dia pulang untuk menyegarkan diri dan mengambil beberapa helai baju dan keperluan lain untuk A Lulu. Melihat kondisi anak-anaknya, lalu memasrahkannya di tangan kami, para 'pengasuh'nya, tapi di atas semua itu, menitipkan mereka dalam perlindungan Allah SWT. Sepanjang siang, anak-anak rasanya baik sekali. Ya... nNeng kadang-kadang manja nggak ketulungan (baca: cengeng dan ngambekan), tapi ya... dimaklum-lah, namanya juga sedang sakit. Tapi kakaknya juga sedang sakit kan, dan ulah Layla jadi terasa sangat mengganggu. Tapi untungnya kakak sabar, dan kurang bernafsu berkonfrontasi dengan Layla walaupun masih nggak bernafsu makan. Tapi lagi-lagi, dia cukup mudah menerima pengertian, argumen dan alasan dan kemudian memaksakan diri untuk menelas satu-dua suap makanan lunak.
Sementara itu, ternyata kakak iparku terkena DB nih. Trombositnya turun drastis, sementara suhu tubuhnya sudah mencapai 40 derajat celcius. Wow... Kakakku sempat khawatir (ya iyalah...) karena kondisinya di waktu sore terlihat menurun dibandingkan kondisinya di pagi hari. Untungnya, salah seorang rekan kerja (atau bawahan ya?) kakak iparku bisa menemani dia di malam hari di rumah sakit, sementara teh Trini pulang untuk menemani anak-anak. Tak berapa lama setelah dia kembali ke rumah, akupun pulang ke rumah. Besok aku harus ke sekolah lagi, dan saat ini aku tidak bawa seragam Seninku.
Allaahumma Robbannaasi mudzhibal ba'si, asyfi antasyaafi laa syifaa-uka syifaa-anlaa yughaadiru saqoman.
Ya Allah, Tuhan segala manusia, jauhkanlah kesukaran/penyakit itu dan sembuhkanlah ia (mereka). Engkaulah yang menyembuhkan, tak ada obat selain obatmu, obat yang tidak meninggalkan sakit lagi. Amiin ya Rabbal'aalamiin.

Wednesday, April 08, 2009

Quote of the Day

The world hates change, yet it is the only thing that has brought progress.
Charles Kettering

Akhir Pekan yang Panjang

9 April: Pemilu. Sekolah libur dong.
10 April: Jumat baik (emangnya ada Jumat nakal atau bahkan Jumat jahat ya? :p). Libur nasional juga.
11 April: Sabtu off di jadwal sekolah. Mestinya aku nggak perlu datang ke sekolah. Tapi entah ya... kayaknya sih harus siap-siap aja. Biasa... sebagai lajangster satu-satunya di departemenku, kayaknya aku yang diberi tugas piket di sekolah di akhir pekan panjang itu. Teman-teman lain yang sudah berkeluarga kan harus meluangkan waktu berkualitas dengan pasangan atau anak-anaknya :p. (Lha, kalo aku 'ditanam' di sekolah melulu, kapan ketemu soulmate-nya atuh...?)
12 April: hari Minggu. Masih libur dong. Siap-siap ke sekolah lagi.
Mudah-mudahan bisa memanfaatkan 4 hari liburan untuk produktif bikin proyek nulis atau nggambar. ;)

Monday, April 06, 2009

Quote of the Day

The whole point of getting things done is knowing what to leave undone.
Oswald Chambers

Friday, April 03, 2009

Quote of the Day

Nothing but heaven itself is better than a friend who is really a friend.
Plautus

Bunga Kaktus Kembar

Terpesona oleh bunga. Termasuk yang satu ini, bunga yang mekar di malam hari, bunga kaktus raksasa (wah... bombastis banget ya, tapi bunganya memang besar lho). Bunga yang sepupuan dengan Wijayakusuma ini sudah membuatku terpesona sejak dia pertama kali mekar. Setelah itu, batang kaktus ini rajin sekali berbunga. Sayang, dia mekar di malam hari, sehingga kadang momen indah itu terlewatkan. Pagi tadi, kusempatkan mengambil gambarnya lagi di pagi hari, saat dia mulai layu kembali. Kali ini sepasang bunganya. Sama besarnya (beda dikit deng...), samma cantiknya.

Tak Ada Apa-apanya Dibanding Mereka