Saturday, August 22, 2009

Ramadhan Tahun Ini...

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Ramadhan tahun ini...
kusambut dengan segenap hati
berharap ridho Ilahi
akan Dia limpahkan kepada kami

Ramadhan tahun ini...
masih kujalani sendiri
shaum, tarawih juga tadarus
menguatkan hati untuk istiqamah dan meluruskan niat
ibadah ini untuk Allah saja

Ramadhan tahun ini...
mohon maafkan lahir dan batin
agar kembali fitri di Syawal nanti
dan berharap bertemu lagi dengan Ramadhan di tahun depan
untuk meraih segala kebaikan di bulan suci itu

Ramadhan tahun ini...
semoga lebih baik dari tahun kemarin
amiin

Friday, August 21, 2009

Akhirnya Nonton Juga...

Harry Potter and the Half Blood Prince. Film ke-6 dalam seri Harry Potter ini sudah lama kutunggu kemunculannya. Sejak sebelum dirilis, aku dan seorang teman sudah siap menjadwalkan untuk nonton bareng di PVJ. Niat itu sudah tercetus sejak nonton Angels and Demons di BIP beberapa waktu lalu.
17 Juli, hari pertama film HP ini tayang di bioskop. Aku tak bisa menyempatkan untuk nonton, gara-gara sok sibuk dengan urusan persiapan hari pertama sekolah (dan aku bertanggung jawab dalam dua sesi utamanya) yang dilanjut dengan urusan akreditasi sekolah beberapa waktu lalu. Ketika waktu kurasa cukup luang, jaringan bioskop 21 ternyata telah menyelesaikan masa tayang film itu. Wah... searching searching di dunia maya, jaringan 21 Jakarta masih mutar film itu sih... tapi masa segitunya ya, ngebelain nonton ke Jakarta. nggak perlu sebegitunya deh. Ternyata, jaringan teater Blitz masih punya dua kali masa tayang setiap harinya sampai akhir minggu ini. Masalahnya... jam tayangnya jam 2.15 sore atau 9.15 malem. Yang satu kepagian (jam kerjaku belum selesai dong jam sekian), sementara yang satu lagi kemaleman (aku bisa berubah jadi Upik Abu ketika sampe rumah setelah nonton).
Untungnya... hari Kamis tanggal 20 sudah merupakan hari libur di sekolahku. Aku bisa meluangkan waktu untuk pergi nonton deh. Janjian dengan seorang teman, siang-siang panas terik, aku berjuang di beberapa titik kemacetan yang sangat tidak terduga. Sampe Taman Sari sudah jam setengah dua-an, sementara perhitungan awalku, dari Taman Sari (seputaran ITB) ke Blitz PVJ akan makan waktu 30-45 menit, belum lagi antri tiket dsb. Keburu nggak ya...? Aku ragu, sementara temanku memutuskan untuk mengambil resiko dan mencoba. Hmm... ayo deh. Ternyata eh ternyata, perjalanan ke sana nggak makan waktu lama lho. Mencari tempat parkir, mengunci mobil, jalan ke lokasi Blitz, eh... kita masih punya waktu untuk nunggu lho sebelum pintu teater dibuka.
Penonton nggak banyak, nggak sampai setengah kapasitas tempat duduk terisi. Jelas aja, yang lain kan udah pada nonton berminggu-minggu sebelumnya. Kita aja yang telat :p Dapat kursi di tengah belakang, puas deh aku menikmati film itu. Tempat duduk nyaman, ruangan nggak terlalu dingin (soalnya aku lagi agak batuk-batuk juga, nggak akan nyaman di ruangan yang dingin), kualitas audio seru. Wah... puas deh pokoknya. Usai nonton, keluar dari teater, kusempatkan berfoto dulu di depan poster 3 dimensi film Harry Potter and the Half Blood Prince. Agak malu juga sih berpose di depan orang-orang yang lalu lalang, cuma sok cuek aja. Hehe... Nggak sabar deh nunggu film Harry Potter berikutnya. Nonton bareng lagi yuk...! Sama siapa ya nanti? ;)

Thursday, August 13, 2009

Terbiasa

Bunga Anggrek hijau-putih yang kubanggakan mulai layu. Cepat sekali. Hanya beberapa hari, dan segera kelopaknya menguning, layu dan akan segera tanggal dari tangkainya. Aku kehilangan. Keindahan itu begitu cepat berlalu. Sedang aku masih rindu.
Tapi kenapa harus mengharu-biru hanya karena itu? Toh sebelumnya dia pun tak ada di situ. Hidupku baik-baik saja sebelum dia ada. Sedikit lebih ceria saat dia ada. Tapi tak perlu berduka ketika dia harus tiada. Dari tak ada menuju tak ada. Bukankah tak ada yang berbeda? Aku pun terbiasa.

Monday, August 10, 2009

Curhat Jelang Ramadhan

Sebentar lagi Ramadhan, bulan yang agung, datang menghampiri aku yang rasanya masih belum melakukan persiapan yang matang untuk menyambut bulan mulia itu. Rabbi... Sampaikanlah aku kepada Ramadhan. Izinkan aku untuk mengisi hari-hari di bulan itu dengan amalan terbaik, yang akan mengantarkan aku menuju ridho-Mu.
Satu lagu persembahanku (sayangnya, nggak bisa di-upload di blogger. Untuk yang mau dengar (mudah-mudahan bisa), silakan datangi batikmania.multiply.com) Kualitas suaranya masih sangat standar sih, soalnya nggak direkam di studio rekaman dengan peralatan canggih, melainkan di kamar atas yang harus menunggu sepi dulu untuk merekam tuntas lagu ini. Kalau ada motor lewat, rekaman diulang deh (kayaknya RRI jaman dulu juga ngak gini-gini amat yak?). Diiringi petikan gitar standar juga, tidak maksimal, rasanya. Tapi biarlah, ini memang cuma sekedar curhat menjelang Ramadhan.

Renungan Ramadhan

karya Diah Utami

Waktu sahur berlalu, diwarnai kantukku
Siang terasa panjang menunggu adzan
Nyaris tak bermakan puasa

Saat tarawih berlalu, ditemani kantukku
Kubaca Quran selintas tanpa I’tikaf
Idul Fitri yang kunanti

Ampunilah aku, wahai Tuhanku
Ramadhan berlalu, sekedar berlalu
Akankah Kauberi waktu untukku
Nikmati kembali, maknai Ramadhan di tahun depan

Friday, August 07, 2009

Bertandang ke Salman

Sabtu, 1 Agustus lalu, aku diundang untuk jadi juri dalam lomba gambar komik dan poster. Kusanggupi, bagai mengulang moment setahun berselang. Aku datang ke kampus Salman Al Farisi, sekolah tempatku mengajar beberapa tahun berselang. Gelombang rindu menyerbu begitu aku berbelok menuruni jalanan landai di depan gerbang sekolah itu. Masih sangat familiar, rasanya.
Hari masih muda. Panitia perhelatan besar rangkaian milad ke-20 Salman itu masih berbenah. Kusapa satu-dua orang yang kutemui dalam perjalanan menuju lab. komputer untuk menemui bu Santi. Berhubung anak-anak peserta lomba baru memulai sesi pertama, aku pun memutuskan untuk hilir-mudik dulu, tebar pesona. EH! Nggak kok. Hanya ingin menyempatkan menyapa teman-teman lama. Akhirnya aku berhenti di meja panitia untuk berbincang-bincang dengan bu Tia, bu Tini, pak Jajang, dan banyak orang lagi yang hilir mudik. Senangnya, ketika aku masih mengenali mereka. Kurasakan keriaan yang sama ketika mereka mengenali aku.
Sempat berkunjung ke area panggung untuk menonton tampilan performance dari guru dan murid. Mengesankan. Sebelumnya, tentu saja sempat 'dibajak' beberapa orang tua murid ke meja display mereka di arena bazar, untuk ditawari 'proposal bisnis' maupun produk jualannya. Menarik... menarik....
Setelah itu, saatnya bertugas. Naik ke lab. komputer baru, aku menganalisa hasil gambar anak-anak para peserta lomba yang menggambar dengan komputer, baik dengan program word, paint, ataupun coreldraw. Wow...! I'm impressed. Hasilnya juga bagus-bagus. Menentukan juara 1-2-3 hingga harapan 3, tidak terlalu sulit. Hasilnya segera juga diumumkan di panggung. Tak lama kemudian, pukul dua tepat, acara hari itu benar-benar usai. Panitia melanjutkan pekerjaan beres-beres, sementara aku yang sudah janjian dengan Intan melanjutkan agenda bincang-bincang di koridor mushala.
Intan akan ke Jogja, melanjutkan studi, S-2 lagi. Semoga jadi ilmu yang bermanfaat. Amiin. Intan... aku kangen cerita berpanjang-panjang denganmu. Kapan lagi ya...? Semoga baik-baik saja engkau di sana, dengan Allah sebagai sebaik-baik penjaga. Semoga Dia berkenan mempertemukan kita kembali di suatu masa, dengan keadaan yang berbeda. Lebih baik tentunya. Amiin.

Bunga-bunga di Taman Bunda

Kembali, taman bunga bunda 'dimeriahkan' dengan kemunculan beragam bunga. Aneh-aneh tingkah bunga bunda kali ini.
Ada Cattleya labiata yang sebatang kara... Biasa, sebetulnya, walaupun lebih sering mekar berpasangan atau bahkan bertiga. Kalau baca wikipedia, bisa sampai sepuluh kuntum dalam satu masa (tapi yang begini cukup langka ya, rasanya)
Ada pula mawar kembar tak identik. Ini sungguhan, dari satu pohon. Yang satu adalah mawar batik dengan bercak creme, sedangkan yang satu lagi mulus bagai beledu burgundy.
Paphiopedilum madela kali ini sudah memberi harap, namun tak dapat dipenuhinya. Adiknya kemudian layu tak berkembang. Sedihnya... namun tak boleh aku kecewa, karena itulah takdirnya. Kutunggu kalian berbunga bersama, di kesempatan lain.Di depannya ada anggrek kecil dari keluarga Onchidium yang berbunga tiga. Dia muncul belakangan setelah sebelumnya serangkaian telah mekar bersamaan.
Ada satu yang sedang jadi primadona. Bunga sederhana, sebetulnya., mungkin masuk keluarga Cattleya (kalau melihat bentuk daunnya, walaupun bunganya terlihat lebih sederhana). Berwarna kombinasi putih dan hijau saja. Tapi aromanya... segar menggoda. Kelopak daunnya kokoh kuat namun tetap menunjukkan kecantikannya. Melengkapi keindahan taman bunga bunda. Aku senang berada di sana.

Kebakaran di Cimahi

Sore-sore, waktunya pulang sekolah. Setelah mengantar muridku ke gerbang sekolah untuk pulang, terlihat asap hitam tebal membubung di kejauhan. Tidak terlalu jauh, sebetulnya, tapi cukup mengerikan melihat bentuk asap dan arah angin yang bertiup ke sembarang arah, berpotensi memperluas wilayah kebakaran.
Dengar-dengar info, ada kebakaran di seputaran Cimahi, tidak begitu jauh dari Padalarang, tempatku mengajar. Ngeri juga, karena asap hitam itu merupakan hasil terbakarnya gudang sebuah pabrik kasur di dekat jalanan yang lalulintasnya sangat padat. Salah satu muridku terhambat pulang karena penjemputnya terjebak macet panjang di dekat lokasi kebakaran. Ketika kecelakaan pesawat di PT DI beberapa waktu lalu, dia pun terlambat (banget) dijemput karena lokasi sekitar gerbang Pasteur juga padat sangat.
Dengar-dengar berita dari sebuah stasiun televisi, kebakaran dapat diatasi setelah mengerahkan unit pemadam kebakaran dari wilayah Bandung (kota), Bandung Barat, dan juga Cimahi. Api dapat dijinakkan beberapa jam kemudian. Kerugian ditaksir mencapai milyaran. Innalillaahi wa inna ilayhi raaji'uun.

Tak Ada Apa-apanya Dibanding Mereka