Beberapa waktu lalu, Rahma, mantan muridku, berkirim sms. Berbalasan dengan dia beberapa kali hingga sekitar pukul 10 malam. Dia murid pertamaku, boleh kubilang begitu. Sekarang kuliah di Farmasi-Unair. Dia bilang, jenuh. Ah... Itu sih biasa... namanya juga mahasiswa. Nikmati saja kejenuhan itu. ;)
Kita juga saling bertukar cerita tentang beberapa hal. Teman-teman seangkatannya, entah ada di mana sekarang ya. Iqbal, kabar terakhir si abang ini, dia terpilih jadi salah satu finalis pemuda ASEAN. Entah sejenis pemilihan apa juga sih, persisnya. Tapi itu kupikir sebuah pencapaian yang positif. Wahyu, kuliah di ITB, Da-a juga kabarnya begitu. Luthfi juga, jadi seniman (atau desainer?), kuliah di FSRD. Wah... jadi adik kelasku, nih. ;) Sashi dan Hanum, kabarnya juga kuliah di ITB, di sekolah manajemen bisnis, padahal Hanum sempat kuliah sastra Jepang, tapi putar haluan ke bisnis. Rahma bilang, dia pernah ‘ketemu’ Sandhy di komunitas friendster, dia sekarang kuliah di Undip atau ITS, nggak begitu pasti. Vivin, yang sempat ikutan program AFS ke Amrik sono, sekarang kuliah di mana ya? Hanan, asyik-asyik berkegiatan senat sampai sempat jadi kandidat ketua. Siapa lagi? Arki, si juara bidang IPA ini, apa kabar nih...? Firdhan, Safir, Prima, Luqman, Revi, Sari, wah... tak terabsen semuanya. 35 murid di angkatan mereka ini, sudah entah di mana mereka sekarang. Kalau ada reuni, undang bu Didi ya? ;) Ditungu lho...!
Beberapa waktu sebelumnya, Iqbal Ariefandi yang sekarang juga kuliah di ITB tahun pertama sempat mengontakku via pesan pendek. Dia diundang SD Salman dalam rangka pembekalan murid kelas 6 yang akan menghadapi ujian. Tak didapatinya aku di sana membuatnya bertanya-tanya. Tapi pertanyaannya dong... “Ibu sudah nggak di Salman lagi ya? Wah, makin sedikit aja nih guru sepuh di Salman.” Haa??? Guru sepuh? Aku? Hm... Kenapa nggak bilang guru senior aja sih? Guru sepuh tuh kesannya sudah uzur deh... Hehe...
Tadi malam, satu panggilan telfon tak terjawab. Kukirim pesan pendek untuk meminta si penelfon ‘mengenalkan diri’ dan menyampaikan maksudnya. Terbalas. Ternyata Gita, murid kelas 6 Salman sekarang. Hanya bertanya apa kabar, dan berbalasan sebentar. Ah... kangen sekali pada mereka. Ingin kembali rasanya. :) Titip salam saja untuk semua teman-teman seangkatanmu. Selamat menempuh ujian akhir semester. Insya Allah akan dimulai hari ini. Selamat belajar, semoga sukses ya! Doakan bu Diah juga...!
Senang sekali bahwa mereka masih mengingat aku, setelah sekian lama ‘berpisah’. Senang juga bahwa aku pernah ikut ambil bagian dalam proses perkembangan mereka menuju dewasa, menjadi manusia yang berguna. Insya Allah.
Kita juga saling bertukar cerita tentang beberapa hal. Teman-teman seangkatannya, entah ada di mana sekarang ya. Iqbal, kabar terakhir si abang ini, dia terpilih jadi salah satu finalis pemuda ASEAN. Entah sejenis pemilihan apa juga sih, persisnya. Tapi itu kupikir sebuah pencapaian yang positif. Wahyu, kuliah di ITB, Da-a juga kabarnya begitu. Luthfi juga, jadi seniman (atau desainer?), kuliah di FSRD. Wah... jadi adik kelasku, nih. ;) Sashi dan Hanum, kabarnya juga kuliah di ITB, di sekolah manajemen bisnis, padahal Hanum sempat kuliah sastra Jepang, tapi putar haluan ke bisnis. Rahma bilang, dia pernah ‘ketemu’ Sandhy di komunitas friendster, dia sekarang kuliah di Undip atau ITS, nggak begitu pasti. Vivin, yang sempat ikutan program AFS ke Amrik sono, sekarang kuliah di mana ya? Hanan, asyik-asyik berkegiatan senat sampai sempat jadi kandidat ketua. Siapa lagi? Arki, si juara bidang IPA ini, apa kabar nih...? Firdhan, Safir, Prima, Luqman, Revi, Sari, wah... tak terabsen semuanya. 35 murid di angkatan mereka ini, sudah entah di mana mereka sekarang. Kalau ada reuni, undang bu Didi ya? ;) Ditungu lho...!
Beberapa waktu sebelumnya, Iqbal Ariefandi yang sekarang juga kuliah di ITB tahun pertama sempat mengontakku via pesan pendek. Dia diundang SD Salman dalam rangka pembekalan murid kelas 6 yang akan menghadapi ujian. Tak didapatinya aku di sana membuatnya bertanya-tanya. Tapi pertanyaannya dong... “Ibu sudah nggak di Salman lagi ya? Wah, makin sedikit aja nih guru sepuh di Salman.” Haa??? Guru sepuh? Aku? Hm... Kenapa nggak bilang guru senior aja sih? Guru sepuh tuh kesannya sudah uzur deh... Hehe...
Tadi malam, satu panggilan telfon tak terjawab. Kukirim pesan pendek untuk meminta si penelfon ‘mengenalkan diri’ dan menyampaikan maksudnya. Terbalas. Ternyata Gita, murid kelas 6 Salman sekarang. Hanya bertanya apa kabar, dan berbalasan sebentar. Ah... kangen sekali pada mereka. Ingin kembali rasanya. :) Titip salam saja untuk semua teman-teman seangkatanmu. Selamat menempuh ujian akhir semester. Insya Allah akan dimulai hari ini. Selamat belajar, semoga sukses ya! Doakan bu Diah juga...!
Senang sekali bahwa mereka masih mengingat aku, setelah sekian lama ‘berpisah’. Senang juga bahwa aku pernah ikut ambil bagian dalam proses perkembangan mereka menuju dewasa, menjadi manusia yang berguna. Insya Allah.
1 comment:
http://www.itb.ac.id/news/2535.xhtml
Post a Comment