Bertahun lalu, hujan deras serupa badai memporak-porandakan hati. Tahun ini, tinggal hujan rintik-rintik bersisa pasca Ramadhan kali ini. Butirannya yang kecil tajam tak lagi terasa menyakiti, walaupun tetap membuat kuyup hati.
Masalah (yang kurasa besar) kali ini membuatku kembali menghadapkan wajahku kepada Ilahi (tuh ya… kalau lagi ada masalah, Allah didekati, di-curhat-i. Malu hati atuh, tapi… kepada siapa lagi aku menyembah, dan kepada siapa lagi aku memohon pertolongan, jika tidak kepada-Nya?). Kuadukan masalahku kepada-Nya saja, dalam sujud panjang di penghujung malam sunyi atau subuh dini hari, atau bahkan sesekali dari belakang kemudi dalam kendaraan yang sepi.
Tak bisa cerita pada siapa-siapa lagi. Maka ya Allah… hanya kepada-Mu sajalah hamba berserah diri. Semoga aku masih kuat saja menjalani. Amiin. Update status Mak Aty, tanteku, di dinding facebook-nya membuatku kuat lagi. Diingatkan lagi, bahwa selalu ada Allah tempat berserah diri.
Jika SENDIRI janganlah merasa sepi, ada ALLAH yang sedang mengawasi. Jika SEDIH janganlah dipendam di hati, ada ALLAH tempat berbagi. Jika SUSAH janganlah merasa pilu, ada ALLAH tempat mengadu. Jika GAGAL jangan berputus asa, ada ALLAH tempat meminta. Jika BAHAGIA janganlah menjadi lupa, ada ALLAH tempat memuja
Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Aku yakini itu. Aku tegar. Aku kuat. Aku sanggup menjalani semua ini. Seberapapun beratnya, karena Allah akan selalu ada untuk memberi dukungan. Insya Allah.