Sunday, November 11, 2007

Bandung Orchid Festival

Kemarin jalan-jalan ke Metro Trade Center, menyempatkan untuk berkunjung ke event Bandung Orchid Festival yang akan berakhir hari Minggu ini. Bareng Reni, nganter pak Amran mbeli anggrek, persiapan menyambut kedatangan sang istri. Akhirnya pake mobilku juga, soalnya pak Deni, sopir resmi AIS, jadi ‘most wanted driver’. Kelamaan kalo mesti nunggu dia. Pergi dari Padalarang sekitar jam setengah tiga, nyampe MTC sekitar jam setengah lima-an, karena terjebak macet di Pasteur, dan sempat mampir di sebuah masjid di daerah Bubat untuk shalat ashar.
Sampai area pameran anggrek, kita lalu mulai jalan menyusuri stand demi stand yang memajang bunga-bunga terbaik mereka. Hampir di setiap stand, selalu ada yang menarik dan baru, mencuri perhatian dan membuat tangan ingin merogoh kocek untuk menukar keindahan itu untuk dibawa ke rumah kita.
Ibu pesan, minta dibawakan anggrek bulan kuning dan sekantong pakis. Aku baru melihat-lihat dan menanyakan harga di beberapa stand yang memajang beberapa varian anggrek itu. Setelah melewati beberapa stand tanpa membeli apapun, kita sampai di lokasi pameran tempat bunga-bunga terbaik yang memenangkan kontes, dipajang di sebuah area yang dipagari. Wuah… yang kita lihat di area itu memang hanya bunga-bunga pilihan, terindah di antara yang ada. Beberapa bahkan baru kita lihat saat itu. Bahkan pak Amran yang dari Singapur, negara yang terkenal dengan anggreknya, terpesona juga. Dia bilang bahwa beberapa di antara bunga yang dia lihat di sini, belum pernah dia lihat sebelumnya! Hmm…??
Hujan turun. Sementara itu kita mulai jalan kembali menyusuri ruas pameran lainnya. Pak Amran membeli anggrek pertamanya, dari seorang pedagang yang ‘pandai bicara’. Setelah tawar-menawar beberapa saat, kita sepakat dengan sebuah harga kompromi. Jalan lagi, dia tertarik pada sejenis anggrek hijau pucat yang berkelopak tajam. Di tempat itu kita tidak banyak menawar. Dia langsung angkat bunga itu untuk dibawa pulang. Setelah membayar harga bunga itu, tentunya… Di tempat berikutnya, penjualnya tak ada di tempat untuk ditanyai mengenai harga bunga yang kita minati, sebentuk anggrek berbunga kecil, ‘keluarganya’ golden shower, kupikir. Ketika kemudian si penjual datang, kutodong dia untuk memberi diskon karena ketiadaannya barusan. Haha…! Bermula dari harga 30 ribu untuk sebatang anggrek dalam pot kecil, tawar boleh tawar, dia beri harga 50 ribu asal kita beli dua pot. Hm… menggoda… akhirnya pak Amran membeli bunga itu, dengan salah satunya dijadikan hadiah untuk ibuku. Terima kasih… wah, ibu tentu akan senang sekali. Kita sebetulnya sudah ‘janji’ untuk berhenti membeli bunga lagi, tapi aku masih belum dapat anggrek bulan kuning buat ibuku.
Maghrib mulai turun. Cahaya sudah tak terlalu bagus untuk membedakan bunga yang cantik. Dalam perjalanan ke tempat parkir, satu stand bunga lainnya kita kunjungi lagi. Kutemukan beberapa pohon anggrek bulan kuning di situ, dan ketika kutanya harga, ya… nggak beda sih dengan harga bunga serupa di beberapa stand yang sudah kita kunjungi sebelumnya. Yang ini nggak begitu unik sih, sebetulnya… tapi gara-gara sudah capek jalan, plus pesan ibu untuk membelikannya anggrek bulan kuning, akhirnya kuambil juga satu pot yang terdiri dari dua pohon dengan sebatang tunas bunga baru. Di tempat itu, karena aku berhenti cukup lama, eh… pak Amran juga tergoda untuk membeli satu lagi anggrek keriting. Cantik. Tunasnya cukup banyak, dan kupikir… boleh juga nanti kuminta anak pohon itu kuminta untuk ibuku. Hehehe… ;)

5 comments:

Rosita said...

anggreknya cantik ya bu....

Diah Utami said...

Ita-chan mo kirei da yo. ;) genki desu ka?

Diah Utami said...
This comment has been removed by the author.
zuki said...

bunga ... perlambang cinta ... kekuatan hidup ini .. pa kabar mbak?

Diah Utami said...

Alhamdulillah... kabar baik, bang. Apa kabar juga? Sudah sembuh dari sakit?

Tak Ada Apa-apanya Dibanding Mereka