Sunday, April 13, 2014

Pindahaaan

Tiba saatnya meninggalkan rumah kenangan, yang sudah 30-an kutinggali. Minus-minuslah. Minus masa kos selama kuliah dsb. Dalam rentang waktu selama itu, tentulah banyak kenangan tertinggal di sana. Begitu banyak. Terlalu banyak. Dan tentunya hanya bisa kubawa dalam memori saja. 
Setelah rumah baru siap huni, dengan sarana pendukung yang memadai, termasuk tambahan ruang dapur di belakang rumah, lengkap dengan pompa yang dipasang baru, aku pun umulai membawa historical items (hiyyaaa...), satu demi satu. Yang kecil-kecil bisa kubawa di mobil Katanaku, sedangkan yang besar-besar semacam lemari, tempat tidur dsb, dijadwalkan dibawa PascaPemilu. 
Tetap tak cukup waktu untuk beres-beres semua barang sendirian. Hingga hari-H, masih banyak yang belum selesai dipak. But the show must goes on. Mari kita pindahaaan. Kakakku membantu menyewakan sebuah mobil pick up plus satu kendaraan besar yang biasa dipakai operasional perusahaan garmentnya. Untuk tenaga angkut mengangkut, ada sekitar 4 orang yang ikut membantu, termasuk seorang tetangga yang juga adalah kakak kelasku ketika SMP dulu. Teman kakak yang juga rekanan bisnisnya. Jadi, marilah 'dikaryakan' untuk acara pindahan rumahku.
Bismillaah, yuk mulai pindah. Barang besar digeser sana-sini, menyisakan barang kecil-kecil malang melintang karenanya. Mbak Yayu, mbak Rani dan Adam ikut ke Bandung. Bantu beres-beres barang yang mau dibawa ke Depok, ceritanya. Intinya sih membawa barang masing-masing. Dan malam itu kami tidur di rumah lama yang jadi lapang tapi berantakan...!!! Paginya, baru kusadari aku tak bisa masak air gegara tabung gas sudah dibawa pindah. Huyyaa...!!! Jadi, yuk ah cari sarapan anget ke luar rumah. Dapat bubur ayam di dekat rumah, dalam perjalanan menyambangi makam bapak & ibu. Malamnya, mari kita menginap perdana di rumah baru. Hayu...

Friday, April 11, 2014

Coblos Siapa...?

Just simply did. Ikut partisipasi di dunia demokrasi. Nggak ada calon yang sempurna sesuai kriteria hati nurani... tapi kuputuskan untuk memilih. Walaupun belum tahu pula ke depannya mereka akan seperti apa. Apakah akan tetap sesuai dengan imej baik mereka saat kampanye, atau terseret ke dunia hedon yang melenakan, dibumbui dengan kasus atau skandal. Tapi Indonesia saat ini perlu suara kita, perlu partisipasi kita. Nggak akan habis-habisnya kalau urusan cela mencela, karena yang baik-baik justru jarang diberitakan. Ayolah...kita coba berimbang. Pokoknya saya sudah ngasih hak suara. Soal suara saya akan diselewengkan atau tidak, itu bukan urusan saya lagi. Kita punya tanggung jawab masing-masing kan ya? 'Tanggung jawab' saya sekarang sih, berfoto yang cantik aja buat bukti. Ihihi...

Koleksi Memori