Home Sweet Home. Sering sekali ya kita mendengar idiom itu. Lebih asik lagi yang diungkapkan dalam bahasa Arab, ‘Baiti, Jannati’, rumahku adalah surgaku. Bentuk dan ukuran rumah mungkin jadi salah satu standar untuk mengukur seberapa sweet rumah kita ;) Tapi warna dan pengaturan perabot di dalam rumah juga mencerminkan kepribadian kita.
Ketika pindah ke rumah baru, saya ya ‘terima nasib’ saja, menerima kondisi rumah apa adanya. Rumahnya bagus, alhamdulillah. Tapi tentu saja nggak bisa request pilih warna yang saya mau. Dinding rumah di kompleks kami berwarna off white cenderung kelabu. Abu-abu dipilih oleh pengembang karena karakternya yang cenderung dapat meningkatkan kreativitas. Abu-abu banyak digunakan di ruang kantor atau studio. Abu-abu juga banyak disukai karena merupakan warna eksekutif. Konon begitu. Dipadu dengan dinding luar berwarna krem dan ubin keramik lebar berwarna senada di bagian dalam rumah, keseluruhan rumah terkesan elegan, tapi buat saya terasa sedikit menjemukan.
Beruntung saya punya sofa berwarna kuning-biru cerah yang bisa memberi aksen pada ruang tamu yang... plain. Saya nggak punya kata lain untuk menggambarkan kondisi ruang tamu di rumah kecil saya ini selain kata itu, plain. Ruang tamu kecil itu sudah cukup sesak dengan sofabed, meja tamu, rak pajang kecil dengan TV di atasnya, serta 2 kotak kecil yang bisa difungsikan sebagai book storage merangkap tempat duduk. Tambahan meja kecil di sudut sudah membuatnya lengkap (baca: penuh).
Sofa yang bisa difungsikan sebagai tempat tidur itu jadi spot favorit saya untuk leyeh-leyeh bersantai, membaca buku atau sekedar ngadem di dekat jendela. Walaupun dinding masih kosong dari dekorasi, tapi memandangi dinding itu bisa membuat suasana hati ikut tenang. Sapuan cat yang rata di sepanjang dinding tanpa bau menyengat yang mengganggu indra penciuman, itu ya karena kualitas cat yang baik dari Jotun. Kadang terpikir sih untuk mengganti warna cat dengan warna yang lebih sesuai dengan keinginan.
Kuning muda mungkin bisa bikin suasana hati lebih ceria, energik dan bahagia. Tapi konon, orang cenderung kehilangan kesabaran ketika berada dalam ruangan berwarna kuning. Selain itu, warna kuning juga cenderung menyebabkan mata lelah. Hmm... kalau begitu, biru pastel bisa jadi opsi berikutnya. Biru bisa memberi kesan teduh, santai, dan menenangkan. Konon, warna biru juga dapat meningkatkan produktivitas. Bisa nulis banyak cerpen dong di ruang depan situ. Tinggal pilih, varian Jotun sheen atau matt untuk ruang tamu. Tampaknya harus konsultasi lagi sama yang lebih ahli. Ah, kalau begitu, saya mau cari inspirasi dulu, ngadem dulu yaa di ruang depan. ;)
No comments:
Post a Comment