Sebuah banner event 'mengundangku' untuk berpartisipasi. Sebuah acara bincang finansial yang digelar oleh majalah femina bekerjasama dengan Allianz Indonesia. Kebetulan acaranya di Bandung pula, gratis, dan bisa bawa kawan, wah... jadi kesempatan emas dong untuk jalin silaturahmi lagi. Yuk, kuajak seorang teman untuk ikut berpartisipasi. Janjian deh kita untuk memenuhi persyaratannya. Mudah kok, hanya mengirimkan tulisan pendek mengenai hal terpenting untuk berinvestasi. Nggak berapa lama, e-mail dimaksud sudah kukirim ke alamat tujuan.
Beberapa hari kemudian ada tanggapan, bahwa aku termasuk salah satu yang terpilih sebagai undangan. Tak hanya itu, aku pun boleh mengajak 1 atau 2 teman ke acara itu. Sporadis, kuajak beberapa teman. Ah... apa karena hari Minggu, lantas tak bisa menyempatkan waktu? Kalah oleh pekerjaan di rumah, oleh padatnya 'acara' mencuci, membuat kue, atau memang sedang ditugaskan ke luar kota. Akhirnya bisa kugandeng keponakanku untuk ikut serta di acara itu. Yuk, kita meluncur ke Sheraton Hotel.
Dan Minggu pagi itu pun, kami meluncur ke kawasan Dago. Tertahan di sana-sini dengan kawasan Car Free Day, akhirnya jam 9 lewat kami baru sampai di lokasi. Setelah registrasi ulang, kami boleh menanti sesi dimulai sambil icip-icip penganan yang disiapkan di depan ruangan ballroom. Bisa juga berfoto cantik di booth khusus yang sudah disediakan. Berfoto bareng ponakan, hayu ah berduaan.
Tak berapa lama setelah foto tercetak, sesi bincang finansial pun segera dimulai. Pembicara cerdas cantik, mbak Prita Ghozie, menjelaskan dengan gamblang berbagai poin penting untuk spesialnya perempuan, agar dapat mengamankan kehidupan finansialnya.
Beberapa poin penting tentu saja jadi catatan kurangkum berikut ini:
Berapa kekayaan kita sekarang? Jangan 'silau' dengan rumah atau kendaraan yang kita 'miliki' saat ini. Hitung dulu dengan cermat. Jika nilai aset ternyata lebih kecil dari utang, hayu berkaca diri lagi, karena itu pertanda kita tidak kaya sama sekali. Justru kebalikannya. Siapa tahu justru kita termasuk golongan miskin papa. :p
Di sela-sela presentasinya, mbak Prita menanyakan mengenai 'kekayaan' yang kita miliki saat ini. Cek lagi dompet sendiri, lihat apa yang ada di dalamnya. Apakah lembaran Soekarno-Hatta yang menandakan kemerdekaan, atau masih Pattimura yang mencirikan perjuangan menuju merdeka? Atau bahkan dompet gembung hanya berisi kartu dan struk belanja semata. Tantangan dari mbak Prita, adalah untuk mengecek nota tertua yang masih tersimpan dalam dompet kita. Aku tersenyum-senyum, mengingat program loyalty dari salah satu bengkel tempatku biasa mengganti oli. Bisa jadi, nota terlama ada di dompetku, dari bengkel itu. Tapi cek punya cek, masih ada struk belanja yang lebih tua dari itu, tertanggal 27 Oktober 2009!!! Struk tertua di ruangan itu. Bukti pun diperlihatkan, dan mbak Prita mungkin merasa iba, yang kemudian berjanji akan mengirimkan satu exemplar buku karyanya untuk pemilik struk tertua -which is me- :p Alhamdulillah, beberapa hari kemudian buku pink dikirim dan sampai ke tanganku. Buruan baca, Dee, supaya terinspirasi untuk gaya, cantik, dan tetap kaya. Ahaha...
Berlanjut lagi bahasan mbak Prita untuk mengecek tujuan finansial kita. Tentu kita ingin hidup nyaman. Punya rumah tinggal biarpun berupa little house in the prairie ;) Rumah kecil tapi milik kita sendiri, membuat nyaman dan tenang. Adanya dana pendidikan, alokasi dana pensiun, kendaraan, hingga kenikmatan liburan. Prioritasnya adalah dari nomor 1 ke nomor 5. Jangan sampai terbalik, mengutamakan liburan, tapi tak punya dana pensiun ataupun rumah tinggal. Noted, mbak Prita.
Poin-poin yang dibicarakan mbak Prita sebetulnya bukan hal yang exclusively brand new. Tapi isi pembincangan di event itu jadi pengingat, agar kita disiplin melakukan poin-poin yang dipaparkan mbak Prita, untuk mengamankan kehidupan finansial kita. Bukan untuk menumpuk kekayaan sebanyak-banyaknya, tapi lebih pada merencanakan masa depan yang nyaman. Setuju, mbak Prita.
Selesai sesi berbincang dengan mbak Prita, dilanjut dengan sesi bicara dengan mbak Tiwuk Siswadi dari Allianz Indonesia. Kali ini membahas urgensi asuransi dengan segala serba-serbinya. Bikin makin melek mata deh dengan asuransi, Jangan asal pilih. Kenali dulu, baru pilih sesuai kebutuhan. Harus konsultasi lagi nih...
Rangkaian acara seru hingga lepas tengah hari itu digawangi oleh presenter seru, Valentino Simanjuntak yang lebih terkenal sebagai Vakentino Jebred!!! Nggak kalah seru, adalah acara bagi-bagi hadiahnya. Beberapa penanya mendapat merchandise dari femina atau Allianz. Sedangkan aku, dapat pink book, sent straight to my house. Kurang seru apa lagi kalau kita bisa makan sepuasnya dengan menu sekelas Sheraton Hotel. Enak bangeeeeettt...!!! Alhamdulillah.
Kalau jamuan femina sebegini asyiknya, nggak rugi banget sering-sering pantengin timeline femina atau web-nya. Kapan lagi ada kesempatan di Bandung, hayu cari peluang untuk ikut partisipasi lagi. Jangan bosen ya, fem ;)
Selesai sesi berbincang dengan mbak Prita, dilanjut dengan sesi bicara dengan mbak Tiwuk Siswadi dari Allianz Indonesia. Kali ini membahas urgensi asuransi dengan segala serba-serbinya. Bikin makin melek mata deh dengan asuransi, Jangan asal pilih. Kenali dulu, baru pilih sesuai kebutuhan. Harus konsultasi lagi nih...
Rangkaian acara seru hingga lepas tengah hari itu digawangi oleh presenter seru, Valentino Simanjuntak yang lebih terkenal sebagai Vakentino Jebred!!! Nggak kalah seru, adalah acara bagi-bagi hadiahnya. Beberapa penanya mendapat merchandise dari femina atau Allianz. Sedangkan aku, dapat pink book, sent straight to my house. Kurang seru apa lagi kalau kita bisa makan sepuasnya dengan menu sekelas Sheraton Hotel. Enak bangeeeeettt...!!! Alhamdulillah.
Kalau jamuan femina sebegini asyiknya, nggak rugi banget sering-sering pantengin timeline femina atau web-nya. Kapan lagi ada kesempatan di Bandung, hayu cari peluang untuk ikut partisipasi lagi. Jangan bosen ya, fem ;)
No comments:
Post a Comment