Friday, July 01, 2022

#Day1, Disaster

Beberapa waktu lalu, karena cukup berani (malu) untuk posting foto dan cerita kegagalan saat baking, aku terpilih menjadi salah satu pemenang yang mendapat paket hadiah dari #TulipChocolate berupa kursus baking yang dipandu oleh dua orang Chef yang sudah tahunan malang-melintang di dunia percoklatan. Selain kursus baking berkelas internasional (yang kalau berbayar tentulah tak murah), kami 5 orang pemenang dari Indonesia beserta 5 orang lainnya dari Filipina pun dibekali dengan peralatan baking yang kualitasnya juga standar internasional dong. Mindset-ku langsung di-set untuk siap upgrade baking skill dari amatir menjadi... apa ya? Ya pokoknya harus naik kelas lah. Siap? Bismillah... bisa yuk bisa...
Paket hadiah dari Tulip Chocolate. 
Untuk keperluan kursus baking ini, selama beberapa hari aku menginap di rumah kakak untuk meminjam dapur dengan akses ke segala peralatannya. Yeay! Selain memang rumah yang aku tempati sebelumnya (punya kakak juga) memang dijadwalkan untuk renovasi besar. Jadilah aku angkut perlengkapan standar menginap beberapa hari. 
Niat awalnya, kakak maulah jadi asistenku sekalian curi dengar ilmu baking. Checklist segala kelengkapan alat dan bahan, termasuk belanja sendiri bahan-bahan premium, sudah dilakukan (rasanya) sebelum hari-H. Maka sok 'siap tempur', di Senin pagi pukul 9 kurang aku sudah duduk manis di depan laptop di dalam kamar dengan catatan di tangan, siap menyimak penjelasan Chef Jean-Marc Bernelin melalui aplikasi zoom.
Chef Jean-Marc in action.
Mungkin aku yang terlalu santai, atau kurang menyimak di saat briefing, dan yang jelas sih tidak mengecek kembali guide book yang sudah disampaikan panitia, aku salah jadwal lah di hari pertama ini. Yang kupahami... Chef akan mendemonstrasikan resep di sesi pagi untuk kami praktikkan di siang harinya. Kupikir aku akan punya cukup waktu untuk mempersiapkan alat dan bahan pada saat istirahat siang untuk kemudian praktik di siang jelang sore harinya. Eh ternyata tidak dong. Setelah Chef Jean-Marc demo memasak 1 resep, kami harus langsung mempraktikkannya segera setelah itu. O-ow... Aku gagap gempita dong. Tidak siap. Segeralah aku bersicepat menyiapkan beragam alat dan bahan. Owh... aku bingung sendiri di dapur yang tidak terlalu familiar buatku ini. Di mana spatula? Di mana whisk? Mana wadah-wadah untuk putih telur, wadah untuk menyiapkan gula, tepung, atau bahan lainnya untuk diolah? Bagaimana pula mengoperasikan oven listrik? Aku merasa tersesat di dapur ini. Kakak dan anak-anaknya sedang sibuk dengan berbagai aktivitas lain, jadi aku dipersilakan 'menjarah-rayah' dapurnya sendiri saja. Tapi aku tidak cukup mengenali medan dan alat dapur canggih yang membuatku gamang untuk menggunakannya. Ah... sudah salah langkah sejak sesi pertama nih. 😳😳😳
Lanjut resep kedua, kita perlu plastic wrap, yang ternyata tak tersedia di rumah kakak. Di saat bristirahat sholat dan makan, aku sibuk survey market place termurah dan terdekat untuk membeli cling wrap supaya bisa segera dikirim ke lokasiku berada saat ini untuk dipakai hari ini juga! Selepas makan siang, pesanan datang. Ternyata kakakku pun menyempatkan untuk mampir ke supermarket dan belanja cling wrap serupa. Hahayy... salah pengertian, kita. Tak apalah punya stok lebihan. Daripada kurang kan ya...?
Kompilasi hari pertama
Maka resep 2-ku kupending untuk digarap setelah sesi kursus berakhir. Aku lanjut dulu menyimak dan praktik resep ke-3 dan ke-4. Bagaimana nasib resep 2? Siap-siap begadang jangan begadang deh untuk proses eksekusinya. Sementara resep 1 yang adalah Choco Biscuit (semacam sponge cake), akhirnya berhasil juga kupanggang dengan loyang seadanya. Oven yang cenderung kecil membuatku harus membagi adonan menjadi dua kali naik panggangan. Sebelum menuangkannya ke dalam loyang, kakakku sempat bertanya, "Ini ada gula putih (dalam wadah terbuka), apa mau dipakai juga?" Astaghfirullah... aku lupa menambahkan sisa gula ke dalam adonan kocokan putih telur. Seharusnya gula ditambahkan sedikit demi sedikit pada saat membuat meringue. Jadi bagaimana ini? Maksa, aku tambahkan saja sisa gula putih itu ke dalam adonan. Nggak tahu deh hasilnya bakal bagaimana. Masih #GagalBaking dong kalau begini caranya. Betul-betul Day1 Disaster nih. Bismillah... semoga di hari ke-2 besok bisa lebih baik.
Ke-hectic-an hari pertama kursus baking bersama Tulip Chocolate ini kurangkum untuk setoran Nulis Kompakan Mamah Gajah Ngeblog yang bertema Rutinitas harian mamah. Ah... tentu saja aktivitas kursus baking ini bukan rutinitas harianku. Aku hanya ingin bercerita, satu hari hectic dalam hidupku sebagai baker amatir. Hari ke-2 hingga ke-4 akan lanjut di postingan mendatang yaa. InsyaaAllah. 

No comments:

Tak Ada Apa-apanya Dibanding Mereka