Tuesday, September 20, 2022

Gaya Belanja Yang Mana?

Beberapa waktu yang lalu, seorang teman di dunia maya menulis di halaman media sosialnya, 

"Dua tahun pandemi, akhirnya lihat pameran lagi…
Tapi…
Selera belanja udah nggak kayak dulu…"

Maksudnya bagaimanakah...? Pernyataannya kuterjemahkan sebagai berkurangnya minat dia untuk berbelanja di pasar real. Dia tak lagi (terlalu) tertarik untuk melihat-lihat barang, memegang atau mencium aroma sesuatu yang menarik minatnya untuk dimasukkan ke dalam keranjang belanja. Apakah beralih ke moda belanja daring? Mungkin begitu. Aku sih iya. :)

Ketika pandemi melanda dan gerak penduduk dunia sangat dibatasi, tak lagi bebas ke mana-mana, kualihkan moda belanja ke moda belanja daring. Belanja segala, bisa banget dilakukan dari depan monitor PC atau ponsel kita, baik menggunakan aplikasi, situs web resmi toko yang bersangkutan, ataupun meminta layanan pesan antar melalui pesan pendek saja. Sungguh sepraktis itu lah.  Setelah beberapa waktu, ternyata aku menikmatinya. Mulai belanja buku, sepatu, pakaian, hingga segala printilan besar maupun kecil, juga belanja kebutuhan sehari-hari, (hampir) semua bisa didapat secara daring.

Dipikir-pikir, banyak juga lho benefit dari sistem belanja daring ini.

  • Aku yang biasa ke mana-mana menyetir sendiri, ternyata sangat bisa menikmati rasanya bersantai di rumah saja, belanja sambil rebahan. Tidak perlu berjibaku menyusuri jalanan dalam kondisi cuaca apapun, tidak perlu repot mencari spot parkir yang kadang sangat tak mudah dan tak praktis. Dengan demikian, aku bisa menghemat biaya transport juga recehan untuk parkir dan mamang gopek-man yang biasa ada di setiap persimpangan. Hemaat... hemaat...

Filter pencarian favorit

  • Aku yang biasa berlama-lama di toko, melipir setiap gang dan kios, membanding-bandingkan harga untuk mencari yang paling ekonomis, dengan belanja daring seluruh proses itu bisa dilakukan dengan lebih efisien. Cukup ketik kata kunci yang diinginkan, maka berderetlah jenis barang yang kuincar. Beragam toko daring siap membentu kita berbelanja. Lokasi bolelh dipilih sesuka kita. Silakan mencari toko daring di sekitar rumah kita jika perlu pengiriman instan, tapi dipersilakan juga mencari produk yang jauh dari tempat tinggal kita jika memang perlu. Aku sendiri biasa mengurutkan dengan filter tertentu, Filter yang kupakai biasanya adalah mengurutkan barang dari harga terendah untuk mendapatkan harga paling ekonomis. Setelah itu filter lokasi pun kuaktifkan untuk mencari lokasi terdekat agar jejak karbon tak terlalu panjang. Aku juga mengaktifkan filter bebas ongkir agar hanya toko-toko yang menerapkan kebijakan bebas ongkir yang muncul di hasil pencarian. Lumayan kaan, bebas ongkir saat jumlah pembelajaan mencapai nilai tertentu. ribuan hingga belasan ribu bisa dihemat untuk belanja online lainnya.     
  • Selain benefit receh-receh begitu, ada juga benefit receh lainnya berupa voucher toko yang memberikan potongan harga. Tentu saja dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. 

Akumulasi cashback dari Shopback

  • Masih belum cukup hemat, aku juga melipir dulu ke Shopback, sebuah aplikasi perantara yang berani memberi cashback setiap kali kita belanja online setelah melipir ke shopback. Aku yang belanjanya recehan, tentu saja dapat benefit cashback-nya juga recehan. Tapi kalau dikumpul-kumpul diakumulasikan, bisa sampai ratusan ribu juga yang sudah beberapa kalu kutukar dengan pulsa atau kuminta untuk ditransfer ke rekening tabunganku. Recehan juga lumayan kan, ada harganya... ;) Mau ikut dapat benefit cashback dari shopback? Hayu ikut daftar di sini.

Tulisan ini dibuat untuk menjawab tantangan belanja ehh.... Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog bulan September. Yuk, belanjaaa...!




6 comments:

dewi said...

Seru juga ya teh acara belanjanya.
Memang benar sih ... usia menentukan cara berpikir terkait pemanfaatan uang. Ya ... Jadinya belanja pun lebih dipikirkan lagi manfaatnya.

Diah Utami said...

Betul, Teh Dewi. Kalau dulu senang pergi belanja karena sekalian hang out sama teman, merasa & membaui produk incaran sebelum memutuskan membeli, dan itu menyenangkan. Kalau sekarang, sudah lebih nyaman beli online aja. 😁

fsrinurilla said...

Wah Mba Diah, setelah membaca tulisan Mba Diah, saya jadi tahu mengenai aplikasi ShopBack ini. Wuahhh, lumayan banget niy, jadi ingin mempertimbangkan untuk menggunakannya. :) Terima kasih banyak Mba Diah sudah menginfokan ini. :)

Betul sekali, Mba Diah, online shopping semudah itu, alhamdulillah kita hidup di era serba mudah dan cepat ya Mba. Jadi bisa lebih produktif dalam berkarya di banyak hal. :)

Diah Utami said...

Silakan dicoba, Teh Uril. Cashback-nya recehan siih (level saya mah 😅) tapi kalau dikumpul-kumpul ya lumayan juga sih buat paket data sebulan mah..

Yustika said...

Aku termasuk yang kurang puas dan kurang sreg untuk belanja online. Tetap lebih puas rasanya memilih barang yang bisa diraba dan dilihat dekat hehe. Ya semua ada plus minusnya, aku pun masih beberapa kali belanja daring kalau kepepet hehe.

Diah Utami said...

@Teh Yustika, memang lebih seru ya milih belanjaan secara riil, bisa dilihat, dipegang, diaromai, dan dicoba ke badan atau kaki kita, melihat penampakannya. Cuma kadang yang saya nggak suka tuh kalau dibuntuti pramuniaganya. Walaupun mereka ramah-ramah, tapi kok saya merasa diburu-buru untuk belanja, gitu. 'Silakan kakak... Mau yang bagaimana?' Kalau begitu saya malah biasanya 'kabur'.

Tak Ada Apa-apanya Dibanding Mereka