Tuesday, April 01, 2008

Berkendaraan Umum

Mulai hari Selasa lalu, aku berkendaraan umum ke sekolah. Kata bu Erlin, naik angkot dulu sampai PTT lalu disambung dengan bis kota jurusan Kota Baru Parahyangan. Berarti cuma sekali ganti kendaraan, aku bisa langsung nyampe sekolah. Perjalanan panjang, tapi relatif nyaman-lah. Hari pertama, bareng Erlin, naik bis pertama yang datang terlambat. Nggak biasanya, jam 6.20-an baru lewat di PTT. Tapi alhamdulillah, nyampe sekolah masih 15 menit-an sebelum bel sekolah berbunyi. Hari kedua, aku kecewa berat...! Turun dari angkot, bisa kulihat bis kota baru masih di seberang jalan, tapi tentu dia tak bisa menungguku. Terpaksalah menunggu bis berikutnya. 20 menit... 30 menit... 40 menit...!!! Aku mulai putus asa. Kirim-kirim sms ke (hampir) semua orang di sekolah. Membunuh waktu. Ngabisin pulsa banget ya. Tapi akhirnya bis itu datang juga... membawaku hingga sekolah. Namun tak ayal, aku sudah kadung terlambat. Apa boleh buat. Hari ketiga, aku berangkat sendiri. Sang kondektur menyapa, "Nggak bareng dengan ibu yang berkacamata, bu (bu Erlin, maksudnya)" Wah... rupanya dia sudah terkenal di seantero jagad bis kota baru ;). Mungkin karena penumpangnya relatif sedikit, kondektur dan sopir bis hafal dengan kebiasaan penumpangnya. Ada 2 orang di Alun-alun, ada 4 orang di Pasteur, dsb dsb. Hehe... Pulang sekolah jadi lebih cepat dari biasanya gara-gara ngejar jadwal bis kota. Tetap aja yang bikin sebel ketika harus terjebak macet berkendaraan umum. Kalau di bis kota sih bisa manfaatin waktu dengan membaca atau tidur. Wah, suatu kenikmatan yang tak bisa kudapat jika menyetir kendaraan sendiri. Dalam suatu perjalanan pulang, pernah juga aku disuruh pindah ke kendaraan lain gara-gara aku cuma satu-satunya penumpang di kendaraannya. Hm... salahnya sendiri dong mau langsung jalan aja ketika aku naik di Kebun Kelapa, padahal aku nggak keberatan kalau si sopir mau menunggu penumpang beberapa waktu. Tapi ya... itulah dinamika berkendaraan umum. Dinikmati saja. ;)

3 comments:

zuki said...

seru banget nih urusan berganti kendaraan :) tetep semangat ya mbak! :)

Diah Utami said...

Ya bang. Terima kasih... ;)

Diana said...

Enjoy aja mbak :) Jadi inget dulu ngampus 4 kali ganti bus, dari Cengkereng ke UI Depok, dari tidur, bangun, baca, sampe tidur lagi, belon nyampe2, hehe...

Tak Ada Apa-apanya Dibanding Mereka