Beberapa tahun belakangan ini, masa-masa pasca-lebaran kami manfaatkan untuk bersilaturahmi. Kami sempatkan untuk berkunjung ke rumah Pak Rombang, mantan atasan kami. Beliau adalah mantan kepala sekolah di tempat aku mengajar dulu. Hal ini rutin kami lakukan setiap tahun. Tahun ini, pak Rombang juga bersiap-siap untuk ‘invasi’ kami ke kediaman beliau…
Biarpun sudah berkali-kali berkunjung ke sana, sendiri ataupun bersama-sama, aku masih juga sering nyasar di kompleks besar itu. Tidak mudah memang menemukan jalan Pluto yang terletak di pelosok kompleks Margahayu Raya yang luas. Tahun ini, Alhamdulillah nggak nyasar lagi.
Dua tahun lalu, kami saling mengajak teman, dengan pesan berantai, sms-an. Yuk, kita bersilaturahmi ke rumah pak Rombang. Tahun sebelumnya kami perempuan saja yang ke sana. Jadi nggak enak hati kan, sama istrinya. Biarpun mereka berdua sudah cukup sepuh, tapi tetep aja nggak enak hati ketika yang datang kok gadis-gadis semua. Haha…! Tahun berikutnya kami mengajak beberapa orang bapak rekan kerja kami untuk ikut berkunjung. Untungnya mereka setuju. Diaturlah waktu pertemuan yang tepat untuk itu. Bada dzuhur, sesudah makan siang, supaya nggak usah ngerepotin tuan rumah dengan acara menjamu kita-kita (huhuy… ke-GR-an amat ya? ;))
Di hari yang sudah disepakati, kami datang satu persatu ke kediaman beliau. Tidak berapa lama kemudian, kami sudah terlibat perbincangan seru. Segala macam topik bisa jadi bahan perbincangan. Mulai dari urusan birokrasi sekolah yang masih juga njelimet hingga urusan nyari sekolah lagi (Nerusin sekolah, maksudnya…). Mulai dari teman-teman yang masih aktif mengajar hingga yang sudah resign. Mulai dari urusan anak, keluarga, hingga perjuangan mencari pasangan hidup. Hah… susah ya kalau udah ngomongin yang satu ini. Soalnya, salah satu ‘korbannya’ adalah aku
Sampailah saat adzan asar. Bapak-bapak pergi shalat ke masjid dekat rumah pak Rombang, sementara ibu-ibu numpang shalat di rumah. Yang nggak shalat, menemani ibu Rombang sambil bincang-bincang lebih jauh. Sepulangnya bapak-bapak dari masjid, perbincangan berlanjut lagi. Tentang masa kini dan masa lalu, tentang kenangan dan harapan, wah… pokoknya perbincangan nggak habis-habis deh. Sulit untuk menyudahi. Ketika kita sudah menggiring pembicaraan ke arah penutup untuk segera pamit, eh… addaaa aja yang nyambung lagi, bikin cerita jadi panjang lagi.
Tak terasa, waktu maghrib pun tiba. Beneran deh, saatnya pamitan. Yak ampuuun, masih ada juga yang manjang-manjangin cerita. Niat mau pulang masih belum juga terlaksana. Sampai akhirnya.. pett!!! Mati lampu. Gelaplah sekitar. Ibu Rombang sibuk mencari lilin ke dalam, gelap-gelapan, sementara pak Rombang masih menemani kami di ruang tamu. Salah seorang kawan menyalakan lampu di ponselnya, dan masih juga melanjutkan berbincang. Nggak enak hati juga kita. Maksudnya, masa sih ketika suasana terang-riang kita ngobrol dan berbincang, tapi ketika lampu mati lantas kita pergi begitu saja. Rasanya kok ya kurang sopan gitu ya. Tapi memang harus pulang nih. Akhirnya ketika ibu Rombang sudah datang membawa lilin menyala, kita sepakat untuk pamitan pulang. Lagi, yang bapak-bapak pergi ke masjid untuk shalat di sana, sementara kami yang ibu-ibu shalat maghrib di Carrefour Kircon, nggak jauh dari rumah pak Rombang. Sekalian makan malam dan belanja. Mumpung deket… ;). Padahal sih memang dasarnya ibu-ibu, sukanya belanja melulu :p Jadi, kejadian tahun itu merupakan reuni sekaligus silaturahmi yang nyaris nggak berhenti-berhenti, diakhiri acara makan dan ketawa-ketiwi. Capek deh pipi.
Tahun ini, kami berkunjung lagi. Dan masih juga… perbincangan nggak berhenti-berhenti. Kami sudah pamitan pun, pak Rombang masih juga ngajakin bincang-bincang di teras rumahnya (abis berfoto-foto tuh..) Jam setengah dua-an, akhirnya aku dan Intan baru berhasil meloloskan diri. Hihi… Bukannya nggak kangen, pak, tapi masih ada tujuan lain yang berencana kami datangi. Silaturahmi juga. Mumpung masih liburan nih. Kalau sudah masuk sekolah lagi, kan nggak bisa ke mana-mana selain ke kelas dan ketemu murid-murid.
Minal aidin wa faizin.
Maaf lahir batin ya atas semua salah dan khilaf.