Thursday, October 06, 2016

Saat Sakit, Recovery, Saatnya Recharge Lagi

Alhamdulillah, harus sering-sering bersyukur atas nikmat sehat yang hampir sepanjang tahun aku nikmati. Aku termasuk kategori orang yang jarang sakit. Kalaupun sakit, itu pun biasanya yang ringan-ringan saja sampai kadang tak menyempatkan ke dokter karena cukup diobati dengan obat tradisional dan banyak istirahat saja. Tapi kali ini, sakit datang di saat yang sangat tidak tepat (lagian, kapan sih sakit datang di saat yang tepat? :p)
Jelang akhir term 1, di masa aktivitas di sekolah tempatku mengajar sedang tinggi-tingginya, kondisiku drop gara-gara batuk pilek. Kombinasi antara capek, faktor U, hingga kebanyakan dosa, kali ya, gara-gara terlalu sering mengomel pada murid-muridku. Semoga sakit ini jadi peluruh dosa. Keceriaan terkikis sedikit demi sedikit karena kondisi badan yang tidak fit. Muka ceria akhirnya cuma ada di koleksi foto saja. My healthiness, it is truly my precious moment. Gara-gara sakit, nggak bisa selfie cantik deh untuk sementara waktu. Sabaaar...
Suplemen dan ekstra vitamin C termasuk madu dan perasan lemon hangat tiap pagi sudah kutambahkan di menu harian. Sementara tidur malam sebagai sesi istirahat pun sudah kuperpanjang porsinya. Tapi batuk kali ini disertai demam yang sangat membuat tidak nyaman. Setelah lebih dari 3 hari tak bisa tidur nyenyak karena batuk dan demam, akhirnya aku menyerah, harus ketemu dokter!
Bagaimana mungkin aku tidak menyerah, 'kalah' oleh batuk kali ini? Tak mudah berdiri di depan kelas dengan gangguan batuk bertubi-tubi. Menjelaskan materi atau langkah-langkah pengerjaan project yang akan dikerjakan di kelas jadi tak optimal, apalagi saat harus memberi contoh lagu yang akan diajarkan. Selain itu, 'berbahaya' juga ya beraktivitas intens dengan murid-murid saat sakit, karena berpotensi menulari mereka. Dilema jadinya.
Dalam posisiku sebagai guru, pemilihan waktu untuk 'off' dari aktivitas sekolah jadi pertimbangan yang perlu diperhitungkan dan tak bisa sembarangan. Kupilih hari Senin untuk off sebentar dari kelas. Di hari itu aku biasa didampingi oleh seorang guru musik yang memang mumpuni di bidangnya. Jadi kelas bisa kupercayakan untuk dihandle sang guru musik sejati ;) Titip kelas yaa...
Mengunjungi faskes yang jadi layanan bpjs, jadi pengalaman pertama buatku. Ketika mendaftar sebagai pasien bpjs, ternyata kartu kepesertaanku tertolak. Nama klinik tempatku mendaftar dengan data yang tertulis di kartu ternyata berbeda. Aku mendaftar di Klinik Kiara Husada yang lokasinya relatif dekat rumah, tapi yang tertera di kartu anggotaku adalah Kirana Medika. Tanggung sudah di lokasi, ya daftar saja sebagai pasien umum. Proses periksa berlanjut dengan ambil resep di loket yang berbeda. Mudah dan relatif cepat. Sempat cemas, khawatir uang yang kubawa tak cukup untuk membayar biaya dokter dan resep, ternyata kekhawatiranku tak terbukti. Murah meriah kok berobat di klinik itu. Langsung bertambah sehat satu langkah rasanya mengingat dompetku dalam status aman terkendali ;)
Pulang ke rumah dengan obat di tangan, kembali rasa cemas melanda. Karena aku jarang sakit, aku jadi tak pandai minum obat. Susah sekali meluncurkan obat melalui tenggorokan. Air saja tak mempan untuk memperlancar laju obat. Biasanya air berteguk-teguk bisa masuk tenggorokan, tapi obat tetap tertinggal di rongga mulut. Payah deh. Solusi paling pas adalah keberadaan pisang sebagai 'pelicin'. Caranya? Kukunyah pisang hingga siap telan, masukkan obat, lalu glek. Obat bisa mulus masuk tenggorokan. 
Demi lancarnya makan obat, aku bela-belain deh beli pisang di warung sayur dekat rumah. Beli setengah sisir saja, karena cuma aku yang akan makan pisang ini di rumah. Urusan obat kelar dan lancar. Setelah obat habis, eman-eman deh jaga kesehatan. Udah umur segini sih urusan kesehatan mesti jadi prioritas (sebenarnya, umur berapa pun, jaga kesehatan sih mesti jadi prioritas. Tapi umur segini mesti lebih serius). Benahi gaya hidup supaya lebih sehat. Makan teratur, istirahat cukup, kerja dan liburan seimbang (hmm... ini agak susah) dan doping multivitamin deh.
Dengar-dengar, Theragran-M jadi salah satu multivitamin yang recommended. Searching-searching di dunia maya, produk ini merupakan vitamin yang bagus untuk mempercepat masa penyembuhan. Khasiatnya cukup untuk jadi dongkrak energi sehari. Mengandung vitamin A, B, C, D, E dan beragam mineral yang pas untuk mengembalikan kondisi badan supaya fit kembali di masa penyembuhan setelah sakit.
Nah... pas banget kan dengan kebutuhanku saat ini. Harganya pun masuk akal, berkisar dari Rp 16.800,- hingga Rp 21.000,- untuk satu strip berisi 4 tablet (hasil searching di beberapa toko online). Layak coba nih, tepat di saat aku perlu vitamin yang bagus untuk masa pemulihan. Oke, kalau begitu harus kusempatkan waktu untuk mampir ke apotek dekat rumah dan beli 1.
Stok multivitamin siap untuk 4 hari pasca batuk-pilek. Kebetulan pisang pun masih ada persediaan, jadi urusan telan-menelan multivitamin ini amaaan. Theragran-M ini berupa tablet bersalut gula, jadi nggak akan khawatir pecah di mulut dan menyebar rasa pahit. Setelah ditelan dan masuk kerongkongan, khasiatnya bisa segera diserap tubuh. Hari pertama setelah mengonsumsi Theragran-M, aku langsung 'test drive' dengan beraktivitas seharian, tapi nggak diforsir juga, tetap tidur agak cepat. Mesti sadar diri, mengukur kemampuan badan sendiri. Hari kedua, mumpung libur sekolah, ayo beraktivitas lagi seharian. Berkebun di belakang rumah, beres-beres rumah dan blogging. Disambung dengan jalan-jalan untuk refreshing. Yuk ah, langsung berasa nih bahwa tubuh berangsur kembali ke kondisi 100%. Siap-siap menghabiskan Theragran-M untuk 'recharge' baterai diri supaya sehat dan fit kembali.
Berasa banget nih, ketika sehat, banyak aktivitas bisa dilakukan secara optimal, sedangkan ketika sakit, bukan hanya tak optimal saat beraktivitas tapi bahkan banyak hal tak bisa dilakukan dan jadi kehilangan banyak hal, banyak moment penting. Betul sekali apa yang diwasiatkan rasul dalam salah satu haditsnya, bahwa kita harus memanfaatkan yang 5 sebelum datang yang 5. Salah satunya adalah manfaatkan sehatmu sebelum datang sakitmu. Kesehatan itu berharga dan tentunya harus dijaga, karena memang lebih mudah menjaga daripada mengobati. My healthiness, indeed my precious moment.
setelah obat habis, lanjut multivitamin untuk jaga kondisi
Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Taisho

20 comments:

D' Tari said...

Cerita yang menarik bisa mendapatkan manfaatnya buat saya.... slalu jaga kesehatan ya Bu didi...

Murtiyarini said...

Aku juga sudah membuktikan Theragran mampu jaga badan tetap fit

Tita Kurniawan said...

Kalo lg musim gni emang harus selalu jaga kondisi ya mba,,

Siti Maryam said...

Wah, kebetulan lagi bapilek juga mba..nyoba ah Theragran-Mnya..hatur nuhun artikelnya...

Diah Utami said...

Sebetulnya, kapan pun mesti jaga kondisi ya. Tapi kombinasi antara cuaca yang nggak tentu dengan meningkatnya faktor-U ;) memang perlu diwaspadai. Siap-siap multivitamin aja -dan dalam kamus saya: plus pisang-

Diah Utami said...

Alhamdulillah...stay fit ya, mbak Arin.

Diah Utami said...

Bu Tari juga yaa. Yang sering jalan-jalan ngukur Indonesia, mesti siap-siap multivitamin nih buat doping.

Diah Utami said...

Siapin multivitamin supaya kondisi kesehatan segera pulih sehabis sakit. Stay fit yaa, bunda Abie.

Dina Mardiana said...

Kalau minum obat pake pisang jadi inget almarhumah Mbah Putri dari pihak ibu, he he he... beliau juga kalau minum obat pasti harus pake pisang dulu :D

Diah Utami said...

Ehehee...masih susah lepas dari pisang kalau mesti minum obat. Berharap jangan sering2 sakit aja, soalnya makan obat itu perlu perjuangan...!!!

Lidha Maul said...

seumur-umur saya belum pernah makan obat dimasukkin ke pisang dulu. Glek ya udah, glek! :D

Diah Utami said...

Heheu... mbak Lidha, itu memang 'deritaku' saat mesti makan obat :p

Li Partic said...

Saya kadang ngotot alami tapi ga sempat2 beli sampe kadang ngderop mungkin kekurangan nutrisi ^^

Mugniar said...

Moga selalu sehat ya Mbak
Saya juga konsumsi Theragran M :)

Shita Rahutomo said...

Artikel yg menarik mbak didi. Jadi guru mmg harus sll fit biar g mengganggu proses belajar siswa. Sehat terus ya jgn lupa minum vitamin theragrannya

Diah Utami said...

Mengonsumsi makanan alami memang penting, tapi jika memang perlu, sesekali didoping multivitamin, boleh juga kali... mbak Li.
Terima kasih doanya, mbak Mugniar :)
Sebagai sesama guru, mbak Shita ngerti betul kan gimana dunia kerja di lingkungan sekolah. Semoga mbak Shita juga sehat selalu yaa... :)

echaimutenan said...

kalau sembuh sakit g direcharge supplemen balik awalnya bisa lamaan. kalau pakai supplemen jadi lebih cepat ^^

farida said...

sip. terimakasih sharing ceritanya.
salam kenal ya :)

Diah Utami said...

Doping multivitamin itu, sekali2 saja, di saat yang tepat, supaya tidak jadi ketagihan ;)

Diah Utami said...

Terima kasih kembali, mbak Farida. Salam kenal juga.

Tak Ada Apa-apanya Dibanding Mereka