Kusapa dia. Bukannya tak sengaja
Ada perlunya bertukar kata
Tersendat, terpatah-patah
Kelu lidahku
Dia tersenyum,
disembunyikannya sebegitu
Mengapa?
Mungkin tahu salah tingkahku
walau tak terlalu
Jangan salahkan aku
Bila aku begitu
Itu karena kamu
salahmu
tahu?
kamu pun berlalu...
hey,
jangan bawa hatiku!
Monday, September 04, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
-
Hari Minggu pagi, pukul 3 dini hari, telefon berdering. Kupikir, pasti bukan kabar yang terlalu baik. Emergency, pasti. Pada intinya, kesimp...
-
Suatu siang di Kota Baru Parahyangan. Aku berada di kawasan niaga di tatar Ratnasasih. Kuparkir mobilku menghadap jalanan supaya memu...
-
Berawal dari keingintahunan tentang kisah dan cerita di balik benda koleksi orang-orang, kuusung tema koleksi ini untuk menjadi salah satu t...
3 comments:
Haha... bisa-bisanya ya nulis puisi. Ngakunya aja nggak suka, tapi ternyata nulis juga. biarpun berasa picisan. hehehe...
hati-hati kalau jalan, nanti bisa terantuk karena sibuk melamun ... :)
hehe... insya Allah nggak akan ngelamun, bang. ;)
Post a Comment