Rencana itu batal. Kabar terakhir yang kudengar, kondisi pak Azis membaik. Dia merasa cukup kuat untuk naik-turun angkot menuju tempat pengobatan alternatif yang dijalaninya. Yang tidak kudengar lagi, ternyata beberapa hari menjelang wafatnya, dia sempat masuk rumah sakit lagi dengan kondisi yang terus memburuk, kritis, dan akhirnya meninggal dengan didampingi istri, keluarga dan beberapa teman dekat. Innalillaahi wainna ilayhi raaji'uun.
Sungguh, umur manusia betul-betul jadi rahasia Allah. Pak Azis ini baru 30-an awal, atau bahkan mungkin belum mencapai 30. Namun Allah telah memanggilnya di usia yang 'begitu muda', meninggalkan bu Ella dengan seorang anak yang belum lagi genap 2 tahun. Ya Allah... berilah ketabahan dan kesabaran untuk saudariku yang begitu tegar dengan cobaan (atau ujian?) yang bertubi-tubi Kau berikan padanya. Semoga Kau naikkan derajatnya menjadi hamba kesayangan-Mu. Amiin.
Sungguh, umur manusia betul-betul jadi rahasia Allah. Pak Azis ini baru 30-an awal, atau bahkan mungkin belum mencapai 30. Namun Allah telah memanggilnya di usia yang 'begitu muda', meninggalkan bu Ella dengan seorang anak yang belum lagi genap 2 tahun. Ya Allah... berilah ketabahan dan kesabaran untuk saudariku yang begitu tegar dengan cobaan (atau ujian?) yang bertubi-tubi Kau berikan padanya. Semoga Kau naikkan derajatnya menjadi hamba kesayangan-Mu. Amiin.
2 comments:
Inna lillaahi wa inna ilaihi raaji'un... Semoga Allah melapangkan hati kelg. pak Azis, terutama sang istri tercintanya ya... Salam sayang utknya ya mbak.
Terima kasih atas simpatinya ya mbak Diana. Posting-an mbak Diana tentang 'kepulangan' juga begitu menyentuh, mengingatkan saya sendiri untuk selalu menabung amal shalih, persiapan untuk kembali menghadap-Nya.
Post a Comment