Sabtu, 1 Agustus lalu, aku diundang untuk jadi juri dalam lomba gambar komik dan poster. Kusanggupi, bagai mengulang moment setahun berselang. Aku datang ke kampus Salman Al Farisi, sekolah tempatku mengajar beberapa tahun berselang. Gelombang rindu menyerbu begitu aku berbelok menuruni jalanan landai di depan gerbang sekolah itu. Masih sangat familiar, rasanya.
Hari masih muda. Panitia perhelatan besar rangkaian milad ke-20 Salman itu masih berbenah. Kusapa satu-dua orang yang kutemui dalam perjalanan menuju lab. komputer untuk menemui bu Santi. Berhubung anak-anak peserta lomba baru memulai sesi pertama, aku pun memutuskan untuk hilir-mudik dulu, tebar pesona. EH! Nggak kok. Hanya ingin menyempatkan menyapa teman-teman lama. Akhirnya aku berhenti di meja panitia untuk berbincang-bincang dengan bu Tia, bu Tini, pak Jajang, dan banyak orang lagi yang hilir mudik. Senangnya, ketika aku masih mengenali mereka. Kurasakan keriaan yang sama ketika mereka mengenali aku.
Sempat berkunjung ke area panggung untuk menonton tampilan
performance dari guru dan murid. Mengesankan. Sebelumnya, tentu saja sempat 'dibajak' beberapa orang tua murid ke meja display mereka di arena bazar, untuk ditawari 'proposal bisnis' maupun produk jualannya. Menarik... menarik....
Setelah itu, saatnya bertugas. Naik ke lab. komputer baru, aku menganalisa hasil gambar anak-anak para peserta lomba yang menggambar dengan komputer, baik dengan program word, paint, ataupun coreldraw. Wow...!
I'm impressed. Hasilnya juga bagus-bagus. Menentukan juara 1-2-3 hingga harapan 3, tidak terlalu sulit. Hasilnya segera juga diumumkan di panggung. Tak lama kemudian, pukul dua tepat, acara hari itu benar-benar usai. Panitia melanjutkan pekerjaan beres-beres, sementara aku yang sudah janjian dengan Intan melanjutkan agenda bincang-bincang di koridor mushala.
Intan akan ke Jogja, melanjutkan studi, S-2 lagi. Semoga jadi ilmu yang bermanfaat. Amiin. Intan... aku kangen cerita berpanjang-panjang denganmu. Kapan lagi ya...? Semoga baik-baik saja engkau di sana, dengan Allah sebagai sebaik-baik penjaga. Semoga Dia berkenan mempertemukan kita kembali di suatu masa, dengan keadaan yang berbeda. Lebih baik tentunya. Amiin.