Tadi aku agak memaksakan diri berkunjung ke rumah mode Shafira di Sulanjana. Aku dapat voucher discount 20%, yang berlaku sampai tanggal 31 Juli ini. Kelihatannya lumayan. Tapi setelah melihat-lihat koleksi di sana, ah... rupanya tidak ada yang cocok dengan seleraku. Ada beberapa desain yang agak kusuka, tapi biasanya ujung lengannya terbuka terlalu lebar (males aja kalau nulis-nulis di papan tulis lalu tersingkap-singkap gitu). Atau... malah range harganya yang terlalu lebar. Nggak cocok dengan dompetku. Haha...! Nyaris saja aku memaksakan diri untuk mbeli, hanya untuk memanfaatkan voucher yang nyaris tak seberapa. Untungnya aku berakal sehat, dan tidak jadi menghamburkan uang sejumlah besar untuk fashion (buatku, standar harga Shafira relatif besar). Akhirnya memang mbeli sesuatu sih... kerudung, yang kebetulan sekali harganya nggak terlalu mahal. Sayangnya nggak dapat discount euy...
Keluar dari outlet Shafira, aku sempatkan untuk mampir di gerai handphone. Niatnya emang mau mbeli handphone baru, nggantiin HP yang kupakai sekarang, yang dua tombol di keypad-nya sudah tanggal (haha... ompong euy!), kait baterainya juga tanggal satu (jadi mesti hati-hati sekali ketika menelfon atau ngetik sms supaya nggak tiba-tiba mati sendiri), dan... emang udah 'tuir' banget sih.... Maklum, warisan. Makanya pengen banget mbeli yang baru, my own! Beberapa model yang kuincar rupanya tidak tersedia saat itu, kecuali sebuah model Sony-Ericcson yang sebetulnya juga nggak terlalu kusuka. Nyaris... aja aku beli. Tapi aku coba aja sabar beberapa waktu, mudah-mudahan model yang kuincar bisa kudapat di tempat lain, bahkan mungkin dengan harga yang lebih murah! Siapa tahu...?
Selesai dengan dua urusan itu, akupun berniat pulang. Kubawa kijang-ku sedikit berputar di sekitar Jalan Dago-Sulanjana. Berbelok di perempatan itu, dua orang pejalan kaki menyeberang dengan santai. Kubelokkan kemudi ke kanan untuk menghindari mereka, tahu-tahu dari sebelah kanan sebuah sepeda motor yang berputar 180 derajat muncul tiba-tiba. Betul-betul mengejutkan!! Segera kubanting lagi kemudi ke kiri. Nyaris... saja menabrak sebuah mobil yang berhenti di pinggir jalan. Untungnya tidak kena siapapun. Alhamdulillah. Sepanjang sisa perjalanan pulang, mulutku banyak-banyak berdzikir mengingat Allah, mengingat maut yang terasa begitu dekat.
Uwah.... hari ini rasanya banyak sekali peristiwa 'nyaris'. Mudah-mudahan Allah SWT selalu mendampingiku dan menuntun setiap gerak langkah agar selalu di jalan-Nya.
Monday, July 31, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
-
Hari Minggu pagi, pukul 3 dini hari, telefon berdering. Kupikir, pasti bukan kabar yang terlalu baik. Emergency, pasti. Pada intinya, kesimp...
-
Suatu siang di Kota Baru Parahyangan. Aku berada di kawasan niaga di tatar Ratnasasih. Kuparkir mobilku menghadap jalanan supaya memu...
-
Berawal dari keingintahunan tentang kisah dan cerita di balik benda koleksi orang-orang, kuusung tema koleksi ini untuk menjadi salah satu t...
No comments:
Post a Comment