Tuesday, July 25, 2006
Speechless
Sore tadi menyempatkan diri untuk bincang-bincang dengan seorang kolega. Mudah-mudahan perbincangan bermutu. Sebetulnya berawal dari titipan pertanyaan seorang teman tentang suatu hal. Pembahasan usai, diseling shalat maghrib, eh... dia ngajak ngobrol lagi sedikit. Awalnya tentang naskah yang dia tulis dan sempat kubaca sebagian. Aku komentari (dan kritisi) juga sedikit, tapi lalu berlanjut ke 'proyek' dia berikutnya. Sebuah naskah lain yang katanya terinspirasi olehku. Eh, apa?? Dia bilang, baru selesai sekitar 45 lembar. HAAA??? Maaji de? Aku juga pengennya nulis sesuatu yang terinspirasi dari dia juga, tapi berupa cerpen aja, gitu. Baru kelar sedikit, asli, baru sekitar 3 lembar-an. Dan dia bilang, dia nulis (pasti bukan cerpen) naskah yang terispirasi olehku, dan baru selesai 45 lembar? Tersanjung dong. Ah... speechless deh, nggak tahu mau ngasih komentar apa. Akhirnya aku cuma bilang,"Ya... cepet-cepet diselesaikan deh, supaya saya bisa segera baca juga." Jadi penasaran juga nih. Tentang apa ya naskahnya? Mungkin tentang kritik dan sarannya buatku, tentang betapa 'amburadulnya' aku selama ini di matanya. Haha...!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
-
Hari Minggu pagi, pukul 3 dini hari, telefon berdering. Kupikir, pasti bukan kabar yang terlalu baik. Emergency, pasti. Pada intinya, kesimp...
-
Suatu siang di Kota Baru Parahyangan. Aku berada di kawasan niaga di tatar Ratnasasih. Kuparkir mobilku menghadap jalanan supaya memu...
-
Berawal dari keingintahunan tentang kisah dan cerita di balik benda koleksi orang-orang, kuusung tema koleksi ini untuk menjadi salah satu t...
No comments:
Post a Comment