Lewat jam 10, disamper bu Tika. Kita mau melewatkan hari bersama, ke banyak tempat. Tangan bu Tika agak bengkak, jadi aku yang mbawa motor. Nyantai aja, nggak seperti kalau bu Tika yang mbawa. Kulirik speedometer berkali-kali, jarumnya menunjuk kisaran angka 30-50 km per jam saja. Asli, nyantai. Hehe...
Pemberhentian pertama, nikahannya bu Reni di seputaran Cijerah. Bu Tika navigator yang baik. Walaupun kita sempat bertanya arah yang harus kita tuju beberapa kali, tapi kita nggak sampai nyasar. Ramai juga di sana. Ketemu beberapa rekan guru juga murid-murid Salman. Serasa reuni kecil.
Jam satu lewat, bu Tika mulai gelisah. Dia harus pergi, sudah ada janji lain. Baiklah... usai penantian menunggu pengantin berganti kostum, ternyata dilanjut dengan sesi foto di kamar pengantin. Tak ingin mengganggu, akhirnya kita pamitan tanpa sempat berfoto bersama pengantin.
Next stop, kita ke Ciburial. Jauh juga tuh, nanjak ke arah utara Bandung, di Dago atas. Aku ngedrop bu Tika di sana, lalu 'turun gunung' lagi untuk mampir ke warnet, dilanjut dengan berkunjung ke rumah mbak Indri. Nggak lama. Sekitar jam 7-an, bu Tika siap pulang. Kita ketemu di depan kantor polisi Cisitu (nggak elit banget deh..), lalu pulang bareng. Masih aku yang mbawa motor.
Tadinya mau makan malam bareng. Bu Tika kelaparan, soalnya di kondangan tadi dia nggak sempat menyelesaikan makan siangnya, keburu diambil petugas pembersih. Rajin banget deh, sebetulnya dia cuma nyimpan piringnya di kursi sebelah sementara dia nerima telefon. Padahal dia baru makan 2-3 suap saja! Makanya lapar. Niatnya mau makan sambil bincang-bincang, tapi akhirnya sudah terlalu malam. Jam 9 kurang dikit. Sudah cukup larut buat kita. Akhirnya kita berpisah dengan janji akan ketemu lagi segera. Insya Allah. Sehari bersama bu Tika, terulang kembali. (pekan-pekan ini kok jadi banyak 'napak tilas' ya? hehe...)
Pemberhentian pertama, nikahannya bu Reni di seputaran Cijerah. Bu Tika navigator yang baik. Walaupun kita sempat bertanya arah yang harus kita tuju beberapa kali, tapi kita nggak sampai nyasar. Ramai juga di sana. Ketemu beberapa rekan guru juga murid-murid Salman. Serasa reuni kecil.
Jam satu lewat, bu Tika mulai gelisah. Dia harus pergi, sudah ada janji lain. Baiklah... usai penantian menunggu pengantin berganti kostum, ternyata dilanjut dengan sesi foto di kamar pengantin. Tak ingin mengganggu, akhirnya kita pamitan tanpa sempat berfoto bersama pengantin.
Next stop, kita ke Ciburial. Jauh juga tuh, nanjak ke arah utara Bandung, di Dago atas. Aku ngedrop bu Tika di sana, lalu 'turun gunung' lagi untuk mampir ke warnet, dilanjut dengan berkunjung ke rumah mbak Indri. Nggak lama. Sekitar jam 7-an, bu Tika siap pulang. Kita ketemu di depan kantor polisi Cisitu (nggak elit banget deh..), lalu pulang bareng. Masih aku yang mbawa motor.
Tadinya mau makan malam bareng. Bu Tika kelaparan, soalnya di kondangan tadi dia nggak sempat menyelesaikan makan siangnya, keburu diambil petugas pembersih. Rajin banget deh, sebetulnya dia cuma nyimpan piringnya di kursi sebelah sementara dia nerima telefon. Padahal dia baru makan 2-3 suap saja! Makanya lapar. Niatnya mau makan sambil bincang-bincang, tapi akhirnya sudah terlalu malam. Jam 9 kurang dikit. Sudah cukup larut buat kita. Akhirnya kita berpisah dengan janji akan ketemu lagi segera. Insya Allah. Sehari bersama bu Tika, terulang kembali. (pekan-pekan ini kok jadi banyak 'napak tilas' ya? hehe...)
No comments:
Post a Comment