Hari Sabtu lalu, aku ke Padalarang untuk menggarap soal tes tengah semester. Pusing juga mbikin soalnya. 2 hari nggak jadi-jadi. Masalahnya... keseluruhan soal harus pakai bahasa Inggris, sedangkan aku memikirkan muridku yang sangat tidak familiar dengan bahasa Inggris. Kata ‘place” aja dia nggak tahu. Masih bolak-balik nanyain,”Miss.. ini artinya apa sih..?” Wah, kalau begitu, aku mesti betul-betul hati-hati merancang soal dengan penggunaan kosa kata yang masih terbatas. Ini berarti, bolak-balik soal, masih pake kata yang sama juga kan? Lieur oge yeuh... Aku sampai beberapa kali tanya-tanya ke S’pore tentang hal ini, ke bu Zainab dan pak Amran. Kubikin soal, sambil chatting-an. Lebih lancar chatting-nya daripada mbikin soal. Haha...!
Jam 2-an, soal selesai. Ada janji yang harus kutunaikan. Janjian ketemu bu Tika dan pak Nino di Salman. Pak Nino mau pinjam terjemahan al-Quran bahasa Inggris, sedangkan janji dengan bu Tika, ah... karena kangen aja. Mau cerita-cerita lagi.
Berangkat jam 2 lewat dikit dari kota baru, ternyata makan waktu juga untuk sampe Salman. Banyak hambatan di jalan! Lepas gerbang tol, antrian panjang sudah menanti di persimpangan Pasteur. Lolos dari jalan layang pasupati, masih harus antri lagi di perempatan Simpang. Dapat 3 kali lampu merah, baru lolos. Masih ada ‘obstacle’ lain lagi. Ngantri lagi di U-turn menuju Tb.Ismail. Di Tb.Ismail Raya, masih ngantri lagi karena ada perbaikan jalan. Hh... What a long journey. Kalo gini, aku suka tuh sama ‘lengangnya’ jalan ke kota baru Parahyangan. Hehe... Nyampe Salman, sudah masuk waktu ashar. Shalat ashar dulu di masjid. Wah... kangennya dengan suasana masjid di komplek SD Salman itu. Kunikmati detik-detiknya. Setelah itu, kembali ke ruang guru dan ketemu bu Tia, pak Eko, pak Nino, dan bu Tika tentunya. Bincang-bincang dengan mereka. Lapar...! Aku memang belum sempat makan siang di Padalarang. Dipersilakan makan di Salman deh. Hehe... serasa kembali ke rumah. Padahal saat itu statusku adalah tamu ya? Ya udah, serasa dijamu oleh tuan rumah yang sudah kukenal dekat. Hehe... Kunikmati makan siangku, dengan ikan bumbu kuning, sayur asem Jakarta (kalo nggak salah), dan mendoan. Plus buah semangka dan perbincangan hangat. Wah... nikmat sekali. Alhamdulillah.
Usai makan, pak Nino sudah pulang. Aku dan bu Tika ngajak bu Tia ikut jalan-jalan, tapi rupanya dia punya tugas yang harus diselesaikan di sekolah. Persiapan acara Supercamp akhir pekan depan, ke Sumedang. Ya sudah, akhirnya aku dan bu Tika aja yang berangkat. Tujuan berikutnya? Potluck kafe, untuk browsing internet gratis dengan fasilitas hotspot di sana. Lama juga lho, dari jam 4 atau setengah 5-an, sampe jam 7-an. Cerita banya...k! Muas-muasin kangen. Kapan-kapan, ketemu lagi ya...!
Jam 2-an, soal selesai. Ada janji yang harus kutunaikan. Janjian ketemu bu Tika dan pak Nino di Salman. Pak Nino mau pinjam terjemahan al-Quran bahasa Inggris, sedangkan janji dengan bu Tika, ah... karena kangen aja. Mau cerita-cerita lagi.
Berangkat jam 2 lewat dikit dari kota baru, ternyata makan waktu juga untuk sampe Salman. Banyak hambatan di jalan! Lepas gerbang tol, antrian panjang sudah menanti di persimpangan Pasteur. Lolos dari jalan layang pasupati, masih harus antri lagi di perempatan Simpang. Dapat 3 kali lampu merah, baru lolos. Masih ada ‘obstacle’ lain lagi. Ngantri lagi di U-turn menuju Tb.Ismail. Di Tb.Ismail Raya, masih ngantri lagi karena ada perbaikan jalan. Hh... What a long journey. Kalo gini, aku suka tuh sama ‘lengangnya’ jalan ke kota baru Parahyangan. Hehe... Nyampe Salman, sudah masuk waktu ashar. Shalat ashar dulu di masjid. Wah... kangennya dengan suasana masjid di komplek SD Salman itu. Kunikmati detik-detiknya. Setelah itu, kembali ke ruang guru dan ketemu bu Tia, pak Eko, pak Nino, dan bu Tika tentunya. Bincang-bincang dengan mereka. Lapar...! Aku memang belum sempat makan siang di Padalarang. Dipersilakan makan di Salman deh. Hehe... serasa kembali ke rumah. Padahal saat itu statusku adalah tamu ya? Ya udah, serasa dijamu oleh tuan rumah yang sudah kukenal dekat. Hehe... Kunikmati makan siangku, dengan ikan bumbu kuning, sayur asem Jakarta (kalo nggak salah), dan mendoan. Plus buah semangka dan perbincangan hangat. Wah... nikmat sekali. Alhamdulillah.
Usai makan, pak Nino sudah pulang. Aku dan bu Tika ngajak bu Tia ikut jalan-jalan, tapi rupanya dia punya tugas yang harus diselesaikan di sekolah. Persiapan acara Supercamp akhir pekan depan, ke Sumedang. Ya sudah, akhirnya aku dan bu Tika aja yang berangkat. Tujuan berikutnya? Potluck kafe, untuk browsing internet gratis dengan fasilitas hotspot di sana. Lama juga lho, dari jam 4 atau setengah 5-an, sampe jam 7-an. Cerita banya...k! Muas-muasin kangen. Kapan-kapan, ketemu lagi ya...!
1 comment:
pakai bahasa Sunda aja mbak ... hehehe ... apa kabar mbak, semoga sehat selalu ya ... wass
Post a Comment