Ke bengkel lagi… Urgent! Kali ini HARUS ganti oli. Wiper kiri juga karetnya sudah separuh lepas. Betul-betul mesti diganti. Karena karetnya lepas, besinya kadang menggores kaca, membuat ‘garis pelangi’ tipis di kaca depan. Not good. Padahal justru wiper itu yang dulu diganti. Menjelang musim hujan begini, wiper pasti akan sering dipake. Makanya, mesti menyiapkan yang bagus.
Nggak bisa beli sebelah, ternyata. Soalnya dulu aku sempat ganti sebelah. Ternyata, baru kuperhatikan kemudian, kanan-kiri jadi beda tampilan. Aneh juga. Kentara sekali kan? Di bagian depan, soalnya. Ada yang semodel, tapi ukurannya nggak sama. Yang ukurannya sama, modelnya berbeda. Karena yang original tidak tersedia, akhirnya aku pakai penggantinya, suku cadang asli Toyota. Sepasang sekalian. Tadinya mau beli body cover juga untuk Kijang-ku itu, tapi nggak ada stock-nya juga. Walah…! Padahal tadinya mobilku mau berdandan juga menghadapi lebaran ini. Hihi… ;)
Sempat pergi ke warnet dulu beberapa waktu, loading beberapa desain kartu lebaran dan menyempatkan chatting dengan beberapa rekanan. Pulang-pulang, hujan lagi… tapi menyempatkan juga mampir ke toko lain, mbeli baju baru buat ibu. Beliau agak ngambek rupanya. Dalam beberapa kesempatan, aku menyampaikan keberatan karena ibu beli baju baru lagi… beli baju baru lagi. Lemari ibu sudah penuh lho. Beliau lalu bilang, tahun ini akan jadi tahun pertamanya tanpa baju lebaran. Halah…! Aku juga rasanya sudah 3 tahun ini nggak pake ‘baju lebaran’ (soalnya baju baruku dibeli di pertengahan tahun, bukan di bulan Ramadhan. ;) Hehe…), tapi biasa-biasa ajalah. Baju baru bukan esensi Idul Fitri kan? Tapi… akhirnya kubelikan satu baju untuk ibu. Setelan hijau dengan lukisan bunga di atasnya. Cantik. Satu yang sedang trend sekarang ini (ibu kan pengikut mode… ehm!) dan kebetulan belum dia miliki. Mudah-mudahan beliau suka.
Pulang ke rumah, kuminta ibu mencoba baju baru itu. Ibu masih ngambek.Beliau kata, tak akan mati penasaran walaupun tak berbaju baru di hari raya. Hidoi ne...? Hh… semakin berumur, beliau memang jadi agak lebih sensi… Tapi dicobanya juga baju dengan warna kesukaannya itu. Alhamdulillah, cukup. Aku yakin, di hati ibu ada kebahagiaan kecil. Kubilang, ”Ibu nggak usah beli baju baru tahun ini, karena Diah yang akan belikan.” Maaf lahir batin ya bu… anakmu yang satu ini memang masih suka menyusahkan hati ibu.
Nggak bisa beli sebelah, ternyata. Soalnya dulu aku sempat ganti sebelah. Ternyata, baru kuperhatikan kemudian, kanan-kiri jadi beda tampilan. Aneh juga. Kentara sekali kan? Di bagian depan, soalnya. Ada yang semodel, tapi ukurannya nggak sama. Yang ukurannya sama, modelnya berbeda. Karena yang original tidak tersedia, akhirnya aku pakai penggantinya, suku cadang asli Toyota. Sepasang sekalian. Tadinya mau beli body cover juga untuk Kijang-ku itu, tapi nggak ada stock-nya juga. Walah…! Padahal tadinya mobilku mau berdandan juga menghadapi lebaran ini. Hihi… ;)
Sempat pergi ke warnet dulu beberapa waktu, loading beberapa desain kartu lebaran dan menyempatkan chatting dengan beberapa rekanan. Pulang-pulang, hujan lagi… tapi menyempatkan juga mampir ke toko lain, mbeli baju baru buat ibu. Beliau agak ngambek rupanya. Dalam beberapa kesempatan, aku menyampaikan keberatan karena ibu beli baju baru lagi… beli baju baru lagi. Lemari ibu sudah penuh lho. Beliau lalu bilang, tahun ini akan jadi tahun pertamanya tanpa baju lebaran. Halah…! Aku juga rasanya sudah 3 tahun ini nggak pake ‘baju lebaran’ (soalnya baju baruku dibeli di pertengahan tahun, bukan di bulan Ramadhan. ;) Hehe…), tapi biasa-biasa ajalah. Baju baru bukan esensi Idul Fitri kan? Tapi… akhirnya kubelikan satu baju untuk ibu. Setelan hijau dengan lukisan bunga di atasnya. Cantik. Satu yang sedang trend sekarang ini (ibu kan pengikut mode… ehm!) dan kebetulan belum dia miliki. Mudah-mudahan beliau suka.
Pulang ke rumah, kuminta ibu mencoba baju baru itu. Ibu masih ngambek.Beliau kata, tak akan mati penasaran walaupun tak berbaju baru di hari raya. Hidoi ne...? Hh… semakin berumur, beliau memang jadi agak lebih sensi… Tapi dicobanya juga baju dengan warna kesukaannya itu. Alhamdulillah, cukup. Aku yakin, di hati ibu ada kebahagiaan kecil. Kubilang, ”Ibu nggak usah beli baju baru tahun ini, karena Diah yang akan belikan.” Maaf lahir batin ya bu… anakmu yang satu ini memang masih suka menyusahkan hati ibu.
No comments:
Post a Comment