Note: Bunganya sebesar piring makan. Berat menyangga kelopak bunga yang saling tumpang-tindih. Ternyata bunganya mirip sekali dengan bunga Wijayakusuma. Mereka memang sepupuan, kayaknya. Tapi bunga kaktus ini mekar di siang hari, sedangkan Wijayakusuma mekar malu-malu di malam hari. Tapi keduanya sama-sama tak mau lama memamerkan diri, cukup satu hari saja. Sore hari, dia sudah layu... :(
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
-
Hari Minggu pagi, pukul 3 dini hari, telefon berdering. Kupikir, pasti bukan kabar yang terlalu baik. Emergency, pasti. Pada intinya, kesimp...
-
Suatu siang di Kota Baru Parahyangan. Aku berada di kawasan niaga di tatar Ratnasasih. Kuparkir mobilku menghadap jalanan supaya memu...
-
Berawal dari keingintahunan tentang kisah dan cerita di balik benda koleksi orang-orang, kuusung tema koleksi ini untuk menjadi salah satu t...
3 comments:
Amboi ciamik mbak, ditunggu kirimannya ya say! Kan katanya biar tamanku tambah cantik, hehe... Hah??
Eh...? Kiriman apa? batu kerikil lagi? kan udah banyak di taman mbak Diana ;) Hehe... Hayu atuh, kalau ke Bandung lagi, kita janjian ketemu ya. Mau ke rumah langsung juga boleh. Ibu saya pasti dengan senang hati membagi-bagikan sebagian tanamannya buat mbak Diana. Insya Allah.
comot gambarnya ya.........
suka berat ma kaktus ne
makasih.......
Post a Comment