Beberapa hari lalu, sebuah berita singkat via e-mail mengatakan bahwa eyang putri di Solo (ibu dari ayahku) tidur lama sekali. 30 jam! Tidak biasanya bukan? Beberapa waktu kemudian, update berita menyatakan bahwa eyang sudah bangun, bisa minum susu lalu tidur lagi. Lama juga. Tito, sepupuku yang dokter dan memang berdomisili di Solo, jadi dokter pribadi eyang. Dia bilang, kondisi jantung eyang baik, tapi memang pola tidurnya yang lama (sekali) sempat bikin khawatir. Update kabar di hari-hari berikutnya mengabarkan bahwa kondisi eyang kurang stabil. Sempat dipasangi sonde (selang) untuk makan dari hidungnya dan infus. Kabarnya dicurigai ada stroke. Kondisinya nggak stabil.
Usia eyang saat ini sudah 91 tahun. Sudah sepuh, memang... kondisinya memang ya... sakit tua-lah. Tante Wiwik dan tante Sri langsung berangkat ke Solo untuk menemui eyang, sementara cucu-cucunya yang tersebar di Bandung, Bogor, dan Jakarta, 'asyik-asyik' bertukar kabar via sms dan e-mail. Kita doakan yang terbaik untuk eyang. Jika memang Allah masih memanjangkan umurnya, semoga diberi sehat. Tapi jika Allah berkehendak lain, semoga eyang diberi kemudahan pada saat Dia memanggilnya.
Putra-putri eyang ada 10, dan 3 di antaranya sudah meninggal dunia mendahului ibu mereka. Menantu eyang pun, 3 orang telah mendahului beliau dipanggil ke haribaan-Nya. Selain itu, cucu eyang pun sudah 3 orang yang meninggal. Ketiganya cucu menantu. Yang lebih muda malah sudah meninggal dunia lebih dulu. Ini sungguh jadi bukti bahwa usia adalah rahasia Allah, dan hanya Dia yang berhak mengetahui, kapan saat seseorang sudah tiba.
Jumat malam, kudengar kabar eyang mangkat. Innalillaahi wa inna ilayhi raaji'uun. Semoga Allah SWT memberikan tempat terbaik sesuai dengan amal ibadah eyang. Amiin. Ibu dan kakakku memang sudah pesan tiket untuk berangkat ke Solo hari Sabtu pagi. Tak sempat melihat eyang terakhir kali selagi masih hidup, mungkin hanya sempat menziarahi makamnya. Selamat jalan, eyang.
Usia eyang saat ini sudah 91 tahun. Sudah sepuh, memang... kondisinya memang ya... sakit tua-lah. Tante Wiwik dan tante Sri langsung berangkat ke Solo untuk menemui eyang, sementara cucu-cucunya yang tersebar di Bandung, Bogor, dan Jakarta, 'asyik-asyik' bertukar kabar via sms dan e-mail. Kita doakan yang terbaik untuk eyang. Jika memang Allah masih memanjangkan umurnya, semoga diberi sehat. Tapi jika Allah berkehendak lain, semoga eyang diberi kemudahan pada saat Dia memanggilnya.
Putra-putri eyang ada 10, dan 3 di antaranya sudah meninggal dunia mendahului ibu mereka. Menantu eyang pun, 3 orang telah mendahului beliau dipanggil ke haribaan-Nya. Selain itu, cucu eyang pun sudah 3 orang yang meninggal. Ketiganya cucu menantu. Yang lebih muda malah sudah meninggal dunia lebih dulu. Ini sungguh jadi bukti bahwa usia adalah rahasia Allah, dan hanya Dia yang berhak mengetahui, kapan saat seseorang sudah tiba.
Jumat malam, kudengar kabar eyang mangkat. Innalillaahi wa inna ilayhi raaji'uun. Semoga Allah SWT memberikan tempat terbaik sesuai dengan amal ibadah eyang. Amiin. Ibu dan kakakku memang sudah pesan tiket untuk berangkat ke Solo hari Sabtu pagi. Tak sempat melihat eyang terakhir kali selagi masih hidup, mungkin hanya sempat menziarahi makamnya. Selamat jalan, eyang.
Blogged with the Flock Browser
No comments:
Post a Comment