Aku dan Nenden, menghayati 'Lestari" |
Monday, December 27, 2010
Lestari on Stage ;)
Monday, December 20, 2010
Citizen Journalism
Tuesday, December 07, 2010
Saturday, November 06, 2010
Setahun Setelah Ibu Tiada
Anggrek tanah |
dendrobium? varian ungu |
Saturday, October 30, 2010
Paranoid
Monday, October 25, 2010
Lomba Blog Sehat. Aku Ikut...!
Monday, October 18, 2010
Statistik Blog-ku
Header blog Sketsamania |
Statistik pengunjung Sketsamania |
Handphone, How Are You, Today...?
Friday, October 15, 2010
Karena Seni Rupa ITB Juga
fotoku 20 tahun lalu, nongol di situ |
Jaket Seblu, nggak bisa dikancingin lagi. Hihi... |
Tuesday, October 12, 2010
Setelah 20 Tahun Tak Bertemu...
Pasukan hijau warnai kampus Ganesha, berfoto di mana-mana. |
Monday, September 20, 2010
Berkelana Bersama Sammy
Bersama Layla, di depan poster timbul Sammy's Adventure |
Wednesday, September 15, 2010
Batik Depok, Ikon Sebuah Kota
Batik gitu loh… Yang asli, apalagi batik tulis, tentu harganya tidak murah. Aku sih setuju setuju saja, jika dengan begitu kita bisa memberi apresiasi kepada para pengrajin batik. Aku tahu bagaimana ‘susahnya’ membatik. Berpanas-panas di depan kompor, menggambar dengan bantuan canting yang sekali gores tak boleh salah, atau menstempel pola pada kain, lalu mewarnai dengan bahan kimia yang bisa merusak kulit, setelah itu melunturkan lilin dengan rebusan air mendidih, wah… pada intinya, membatik itu bukan pekerjaan yang mudah. Jadi, sudah selayaknya sehelai kain batik dihargai dengan harga tinggi.
Apalagi saat ini batik sudah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia. Alhamdulillah… Tak boleh lagi dong di-claim oleh negara lain, apalagi oleh negara tetangga yang suka ngaku-ngaku itu. :p Apresiasi kita terhadap budaya bangsa sendiri ini, harus semakin tinggi. Kalau memang punya uang, jangan ragu untuk membayar lebih, toh keuntungannya untuk bangsa sendiri.
Berbagai daerah menggunakan batik sebagai sarana eksistensi diri alias ikon daerah. Setahuku, ada beberapa daerah yang sudah merancang motif batik sendiri, termasuk Depok. Melalui sebuah lomba desain motif batik, diluncurkanlah batik khas Depok itu di tahun 2009 lalu. Beragam hasilnya, semua indah dan menampilkan ciri khas Depok. Yang sangat kentara terlihat adalah pola/gambar irisan buah belimbing yang memang telah menjadi ikon kota Depok.
Paduan motif dan warna harus dirancang secara cermat agar dapat memperlihatkan ciri khas Depok, agar terlihat berbeda dengan daerah lainnya. Beberapa desain yang membuatku tertarik, kudapat gambarnya dari situs jejaring facebook dan kupampang di bawah ini.
Motif irisan buah belimbing yang menjadi ciri khas Depok dipadu dengan sulur-suluran dalam paduan warna merah-terakota terlihat anggun. Bapak Toni sang perancang motif terlihat luwes menggambarkan bagian demi bagian motif batik ini. Cukup sederhana, sebetulnya, namun rancangan ini pastilah dibuat dengan penuh ketekunan dan kesabaran untuk menghasilkan yang terbaik.
Tuesday, September 14, 2010
Depok, Sebuah Kota Dengan Tangan Terbuka
Kemacetan tak terhindarkan ada di mana-mana, sementara perilaku pengemudi juga tak jarang gila-gilaan, menerjang segala jalanan berlubang sesukanya saja. Belum lagi pengendara motor yang menyalip dari kanan dan kiri dengan lihainya. Wah… tak jarang aku ‘memuji’ mereka, tapi tentu saja was-was juga. Kalau aku yang mengendarai mobil di Depok, wah… alamat bakalan terjaga selalu. Alert! Tapi lama-lama mungkin jantungan juga, atau malah kebas dan mati rasa :p Sisi baiknya, kondisi itu membuat kita belajar sabar dan ikhlas, dan banyak-banyak berdzikir di dalam kendaraan. Sama sekali tidak jelek, bukan? Hikmahnya kita bisa cepat sampai tujuan, dan... makin dekat pada Tuhan sepanjangnya dzikir yang dirapal sepanjang jalan. Bukankah itu baik? ;)
Belasan tahun berlalu sejak pertama kali kakakku menetap di Depok. Saat ini kota itu sudah berkembang sangat pesat. Pusat perbelanjaan, jangan ditanya… banyak tersebar di seantero Depok. Mulai dari Tiptop, Depok Plaza, Depok Town Square hingga Margo City, semua bisa dicapai dengan akses yang begitu mudah. Gebyar potongan harga yang selalu ada, wah… membuat kita tak boleh sering-sering berkunjung ke sana jika ingin isi dompet tetap selamat ;) Tapi justru hal inilah yang membuat laju roda ekonomi di Depok berputar kencang. Banyak tenaga kerja terserap, yang ujung-ujungnya, memakmurkan warga juga kan? Salut-lah untuk Depok.
Kota yang lahir kembali 11 tahun lalu ini, semakin berkembang saja. Depok yang ’berubah wujud’ dari sebuah kota administratif ini telah berubah menjadi kotamadya, dan kini bisa disejajarkan dengan Bogor, Bekasi dan Tangerang sebagai sebuah kota yang maju dengan dukungan infrastruktur yang memadai. Seperti Bogor, salah satu Perguruan Tinggi besar di Indonesia, ada di Depok. Universitas Indonesia sepertinya sudah bedol desa, transmigrasi ke Depok, menjadikan kota ini sebagai salah satu pusat pendidikan tinggi terpercaya. Dengan kampus yang luas dan asri, UI masih selalu menjadi salah satu perguruan tinggi favorit putra-putri terbaik bangsa ini. Satu poin lagi untuk Depok.
Lagi-lagi berkait dengan roda perekonomian, banyaknya pendatang ini tentu saja membuat bertumbuhnya sebuah bahkan beberapa peluang bisnis baru bagi warga setempat. Mulai dari pengadaan tempat kost, servis cuci-laundry pakaian dengan harga mahasiswa, warung makan, rental komputer, perpustakaan, dan… tinggal sebut saja, banyak peluang bisnis ada di sana. Depok makin berkembang, dan hanya tinggal menunggu waktu, ketika usai lebaran nanti, Jakarta tidak lagi jadi tujuan utama para perantau yang ingin mengadu nasib, tapi Depoklah yang akan jadi tujuan berikutnya, yang akan menerima para pendatang itu dengan tangan terbuka.
Sunday, September 12, 2010
9-11, Masa Lalu dan Masa Kini
Tahun ini, 9 tahun setelah tragedi itu terjadi, rencana didirikannya sebuah masjid di ground zero di-counter oleh rencana pembakaran masal al-quran yang diusulkan oleh seorang pendeta di Amerika, pendeta Jones. Dia sangat menentang rencana pembangunan masjid di tempat runtuhnya gedung kembar itu. Menurut dia, hal itu akan menyakiti warga Amerika. Berita itu, tentu juga menyebar dan sampai ke belahan dunia mana pun. Sebagian orang menyambut "gembira" rencana itu dan bersiap melaksanakannya, sementara tentu saja umat Islam di seluruh dunia protes berat!!!
Presiden SBY mengirim nota khusus untuk presiden Amerika, Barrack Obama, agar dapat melakukan langkah-langkah 'penertiban' untuk meredam aksi yang dapat memicu kemarahan muslim di seluruh dunia. Beliau menindaklanjuti dengan cukup sigap, kukira, sehingga tampak olehku dalam berita di salah satu televisi swasta, pendeta Jones menyatakan untuk mengurungkan niatnya melakukan aksi pembakaran al-quran dalam rangka mengenang runtuhnya gedung kembar WTC 9 tahun lalu itu. Tapi sebagai imbalannya, dia meminta agar pembangunan masjid di ground zero dibatalkan. Dia dan imam masjid sudah berdialog dan keduanya telah mencapai kata sepakat. Rencana pembangunan masjid di Ground Zero dibatalkan, begitu pula aksi masal pembakaran al-quran yang diprakarsai oleh pendeta Jones.
Peristiwa 11 September 9 tahun yang lalu memang sebuah tragedi, tidak saja bagi bangsa Amerika, tapi juga bagi warga dunia. Aku bersimpati pada para korban, dan ikut mengutuk pelakunya. Hari ini merupakan peringatan bagi kita semua, mengingat tragedi besar yang terjadi di belahan dunia sana. Tapi kupikir, tak selayaknya peristiwa itu dikenang dengan cara-cara kekerasan. Apakah tidak mungkin seluruh penduduk bumi ini bersatu padu membangun perdamaian dunia, tanpa perlu memandang suku bangsa, ras, dan agama. Damainya...
Masa lalu menjadi tempat kita bercermin, sedangkan masa kini menjadi ladang amal kita untuk berkarya, dan masa depan adalah tujuan yang akan kita raih untuk mencapai sebaik-baik kualitas hidup. Bisakah kiranya...?
Saturday, September 11, 2010
Idul Fitri Kali Ini...
Silaturahmi dengan kerabat, tetap kami lakukan. Adik-adik ibu kami telefon satu-persatu. Kakak tertua yang kuminta untuk mewakili kami berbicara. Kami cukup titip-titip salam ;) Walau tak dapat bertemu muka, biarlah suara jadi penyambung sua.
Sunday, August 29, 2010
Ramadhanku Tanpa Ibu
Ketika ibu masih ada, seringkali takjil disiapkan ibu, atau paling tidak, disiapkan atas instruksi beliau (hehe... kurang inisiatif banget sih, aku :p). Tapi sekarang ini tentu saja harus mandiri menyiapkan segala sesuatunya sendiri. Jika dulu ibu sering bertanya tentang menu untuk dimasak sehari-hari, kali ini aku harus putar otak sendiri, atau ngintip buku resep masakan lagi. Contek abiss!!!
Aku sudah menyiapkan puding jelly di dalam lemari pendingin. Rasa apa saja, tak jadi soal tentunya. Tape singkong yang lembut pun masih tersedia. Keduanya kupotong kotak kecil-kecil. Tambahkan air soda hingga jelly dan tape singkong terendam. Terakhir, siram dengan susu kental manis. Gampang sekali, bukan? Nikmati selagi dingin, dan ummm... sedap sekali! Oya, tambahkan susu belakangan, karena jika soda yang dituang terakhir, dia akan berbuih banyak dan menurutku, kurang asyik ah. :p
Tuesday, August 17, 2010
KTP Seumur Hidup Untuk Negaraku
Hmm... hingga saat ini rupanya Indonesia masih selalu mengalah nih. Jaman penjajahan dulu, mengalah pada penjajah, dan berlama-lama di bawah kekuasaan bangsa lain. Ketika Indonesia menyatakan kemerdekaan, apakah bangsa penjajah itu berkenan memberikan pernyataan selamat atas kemerdekaan kita? Hm... rasanya aku belum pernah dengar. Walaupun saat ini banyak memberikan bantuan -terutama berbentuk beasiswa- kepada para putra bangsa, tapi hingga saat ini aku belum pernah mendengar pernyataan perwakilan mereka mengenai pengakuan mereka atas kemerdekaan kita. Dan Indonesia bersikap biasa-biasa saja. Low profile, kali ya... :p
Dan sekarang... Indonesia yang sudah mulai renta ini diminta untuk barter 3 pejabat perikanan Indonesia yang ditangkap di perairan kita sendiri!!! Dan mereka bertiga ditukar dengan 'dikembalikannya' 7 nelayan Malaysia yang melewati batas laut Indonesia untuk mencuri ikan!!! Sangat tidak berimbang.
Maklum... Indonesia sudah renta. Sudah 65 tahun usianya. KTP-nya juga sudah seumur hidup. Apa perlu dibawakan kursi roda? Atau cukup tongkat saja? Kita bantu doa saja deh. Semoga Indonesia masih bisa unjuk gigi di muka dunia, baik di bidang politik, olah raga, iptek, pada intinya mah, upayakan yang terbaik deh, untuk Indonesia Raya. Merdeka!!!
Monday, August 16, 2010
Training Guru di Barak Militer
Sedikit masalah yang kutemui terletak di kamar mandi. Deretan kamar mandi cukup banyak tersedia, tapi gayung hampir tak ada :( Air cukup, bahkan di waktu-waktu tertentu bisa dibilang melimpah. Alhamdulillah. Tapi tiap kali mau menggunakan kamar mandi, aku harus keluar masuk kamar-kamar kecil itu untuk mencari gayung yang layak pakai. Tapi tak apa. Ini cuma sebuah perjuangan kecil... ;)
Tuesday, July 20, 2010
Apa Kabar Lagu Anak Indonesia?
Tak kupungkiri, lagu ini bagus, dengan irama semangat menghentak, lirik lagu yang mudah, ditambah lagi dengan penyanyinya yang cakep, lagu dan penyanyinya memang pantas jadi idola anak-anak dan remaja. Tapi sedikit sedih juga sih… menyayangkan bahwa setelah Sherina dengan lagu-lagu cantiknya (hmm… siapa saja ya pencipta lagunya?), belum ada lagi lagu yang khusus dibuat untuk anak-anak, dengan lirik dan melodi yang bagus. Anak-anak saat ini lebih asyik menyanyikan lagu-lagu untuk orang dewasa, dengan tema cinta segitiga, patah hati atau dendam membara. Aku jadi ikut dendam membara nih. Apa kabar lagu anak Indonesia? Aku jadi pengen juga nih bikin lagu untuk anak-anak. Sudah punya beberapa stok sih, nunggu yang berani memproduseri. Kalau penyanyi, pasti ada deh anak-anak yang mau jadi penyanyinya. Beberapa muridku juga cukup potensial untuk nyanyiin lagu-laguku. Tapi yang jadi sponsornya, hm… ada yang berminat? Boleh dong kontak aku. Japri aja deh... ;)
Sunday, June 20, 2010
Belajar Bisnis
Bisnis kecantikan kayak gini, awalnya nggak pernah terpikirkan untuk kulakukan. Nggak banget deh. Pada dasarnya aku bukan orang yang suka dandan, kok. Tapi toh aku pakai juga beberapa produk kecantikan, dan kupikir... memang tak ada salahnya mengalihkan budget belanja kosmetikku ke Oriflame untuk kupakai sendiri. Kalau ternyata bisa juga bantu orang lain untuk beli (melalui aku, tentunya) atau sekalian memfasilitasi mereka sebagai agen juga, mengapa tidak?
Saat ini aku mungkin mau jadi pemakai dulu, selain pengedar pasif. Setelah yakin dengan produknya, baru meningkat lagi jadi pengedar aktif. Setelah itu, tahap selanjutnya tentu jadi bandar ;)
Selain bisnis kosmetik online ini, aku juga sebetulnya punya mimpi berbisnis lainnya. Banyak teman menyarankan aku untuk membuka butik, gara-gara aku suka menggambar rancangan sketsa desain busana. Ah... cuma yang sederhana saja sebetulnya, untuk kupakai sendiri ataupun teman. Beberapa kali, sempat juga sih mendesainkan untuk seragam sekolah ataupun yang agak 'ambisius', ikutan lomba, biarpun belum pernah menang gara-gara garis rancanganku kurang 'gila'. Itu kata kakakku. Mungkin benar juga. Sementara ini, kudokumentasikan beberapa karya rancanganku di sebuah blog lain yang teramat jarang ku-update karena belum punya karya baru.
Sementara itu, untuk bisnis baruku, aku bikin blog baru lagi!!! Targetnya, beberapa waktu ke depan, aku mau berbisnis dari rumah saja. Bikin order dari rumah, mencari pelanggan dari depan komputer, bikin desain baru (bukan kosmetik, tentunya) dari studio pribadi di rumah, pokoknya home-base business deh. Saat ini masih merintis, tapi tentu saja bermimpi besar, suatu saat nanti akan sukses! Insya Allah. Nyontek semangat Oriflame tahun ini, Dare to Dream ;)
Tuesday, May 04, 2010
Suwe Ora Nge-Blog
Ada langlangbahasa.blogspot.com yang isinya mengulas kebahasaan, tentunya. Curhatan tentang bahasa, deh. (Ting...!! Baru muncul ide baru untuk menulis posting-an baru di situ. Tentang perolehan nilai UN anak-anak SMA)
Ada asabunga.blogspot.com yang isinya mengulas harapan/asa sang bunga untuk bisa hidup lebih leluasa di bumi yang makin padat ini. Blog 'hijau'-lah, maunya.
Ada dunia-batikmania.blogspot.com yang mengulas tentang kegiatan keseharianku juga murid-muridku, proyek-proyek yang kami kerjakan di kelas, pada intinya, tentang dunia yang berkaitan dengan keseharianku, tentang warna, swara, dan rupa.
Sementara itu, versi Inggrisnya bisa dilihat di batikmania.wordpress.com (hehe... belajar bahasa Inggris, ceritanya. Mudah-mudahan nggak malu-maluin karena masih banyak salahnya. Terbuka kok untuk saran dan kritik.)
Ada satu lagi yang rasanya sih cukup rajin kutengok dan ku-update, batikmania.blogdetik.com. Ini sih gara-gara blogdetik rajin menyelenggarakan lomba menulis posting-an, dan hadiahnya cukup menggiurkan (danmakin penasaran, karena aku belum pernah jadi juara pertamanya :p)
Wednesday, April 07, 2010
Good Friends Great Pizzas
Moment pertama, ditraktir teman karena dia lulus ujian sidang S2. Aku ikut bahagia karenanya. Berbincang dengan seorang teman lain yang sudah lebih dulu mendapatkan gelar masternya, aku merasa tertinggal sendirian. Tapi semangatku masih ada. Aku ingin juga seperti mereka, sekolah setinggi-tingginya, dapat ilmu sebanyak-banyaknya. Masih selalu berdoa, dan berusaha tentunya.
Moment kedua, kulewatkan berdua saja, bersama seorang teman sekerja. Berbincang tak kalah banyak, melewatkan waktu berlama-lama. Selain memang karena ada perlunya, mau menukarkan kupon pizza gratisan. Haha... Nggak mau rugi dong. Akhir Maret adalah deadline-nya, maka kami sempatkan ke sana. Bincang-bincang panjang, tentunya harus berakhir juga.
Pizza Hut, harus kuakui bahwa harga paket delight-nya cukup realistis. Mengenyangkan, dan nggak bikin kantong kerontang. Selain itu, suasanyanya juga cukup nyaman, sepanjang tidak bersinggungan dengan asap rokok. Kami asyik-asyik aja berbincang lama-lama. Kalau tidak ingat ada calon pengungjung lain yang mengantri, kami tak akan berhenti bicara kayaknya. ;) Memang sesuai dengan slogannya, good friends, great pizza, Pizza Hut ;)
Monday, March 29, 2010
Bunga Bunda
Selain dua yang ini, masih ada banyak lagi yang lainnya, keindahan dari taman bunga bunda.
Wednesday, March 03, 2010
Rindu Ibu
Tuesday, February 02, 2010
Sang Pemimpi
Bukunya sudah kubaca lama, jadi sudah banyak lupa. Berharap bakal dapat kejutan-kejutan kecil dari tayangan film yang ditunggu-tunggu banyak orang ini (termasuk aku, tentunya), membayangkan akan seperti apa penggambaran bahasa tulisan jadi gerak dan suara. Selain itu, sangat mungkin ada adegan-adegan lain, yang 'berbeda' dengan yang kubaca dan kubayangkan melalui bukunya. Dan ternyata... aku tak kecewa.
Mengurai jalan hidup Ikal dan Arai dalam tiga masa, film ini beralur maju-mundur, dinamis. Dimulai sejak SMP awal bertemunya Ikal dan Arai sepupunya. Berlanjut dengan kehidupan masa SMA mereka yang penuh gejolak, perjuangan dan pemberontakan. Lalu sedikit, sekilas masa kuliah mereka, hingga bersama-sama dapat beasiswa ke Perancis. (Aku juga mauuu...!)
Belajar berjuang dari film ini. Berkaca diri. Rasanya usahaku belum sekeras mereka (walaupun nggak mesti jadi kuli pasar juga sih...). Ayo ah, semangati diri lagi, berjuang lagi dan perjuangkan mimpi!!!
Tuesday, January 12, 2010
Super Training untuk Guru Super ;)
Dalam event itu juga Mario Teguh meluncurkan sebuah buku karyanya yang ditujukan khusus bagi para guru, panduan untuk menjadi guru super. Buku ini pertama kali diluncurkan dalam event seminar ini, bisa didapat di sini saja, tidak di tempat lain, tidak di toko buku manapun. Merupakan suatu kehormatan bagiku untuk memiliki buku edisi pertama itu. Sayang, aku tidak bisa mendapatkan buku dengan autograph Mario Teguh di dalamnya. Sebuah catatan: seminar serupa akan segera dijadwalkan pula di kota-kota lainnya.
Acara seminar itu usai selepas pukul 4 sore. Ketika yang lain menyempatkan diri “berjuang” untuk berfoto bersama pak Mario Teguh, kami nih, 4 orang dari sekolah yang sama, menyelinap ke luar ruangan dan melanjutkan perbincangan di luar ruang seminar. Kita makan-makan, tertawa-tawa, dan tak lupa ditutup oleh sesi foto bersama dengan gaya Mario Teguh. Begitu. Upload...
Monday, January 04, 2010
Sambut Tahun Baru 2010
Kadang aku membandingkan dengan pekerjaanku sendiri. Sebagai guru, aku masih punya waktu untuk mengerjakan hal-hal lain di luar kerjaan sekolah, termasuk menulis blog (biasanya aku tulis di rumah, tapi ku-posting di sekolah). Di sela-sela kesibukan mempersiapkan bahan pelajaran, membuat contoh karya untuk ditunjukkan kepada murid, mengajarkannya, merapikan kembali ruang seni setelah dipakai anak-anak berkegiatan (menggunting, mewarnai, memahat dsb), membuat panduan penilaian, plus memeriksa dan menilai hasil karya mereka. Sesekali ikut meeting, sibuk di kepanitiaan atau menyiapkan anak-anak ikut lomba, atau 'hanya' memperhatikan murid-muridku di kelas. Mengisi buku komunikasi setiap hari, melerai yang bertengkar, mengobati luka jika ada yang jatuh. Giliran "istirahat" makan siang, kita "on" terus dong. Memastikan bahwa anak-anak makan dengan benar, kalau perlu sedikit dipaksa untuk mau makan sayur, setidaknya mencoba makan deh, sepotong sayur atau sesendok keciiil aja. Setelah itu dilanjut dengan mengawasi mereka wudhu dan shalat di mushala (walaupun aku... harus kuakui, agak jarang melakukannya gara-gara biasanya aku belum selesai makan. Soalnya aku selalu makan paling akhir, setelah semua anak menghadapi piring dengan menu makan siang mereka. Tapi bagaimanapun, kayaknya aku harus belajar untuk makan lebih cepat!). Kegiatan sore ditutup dengan memandu anak-anak shalat asar bersama, kali ini dilakukan di kelas masing-masing. Biasanya mereka menagih cerita sebelum shalat, yang membuatku harus aktif mencari info dan referensi cerita-cerita berhikmah yang menarik untuk mereka, yang harus kuceritakan dengan cara yang menarik pula. Maaf-maaf... biasanya aku pakai bahasa Indonesia (padahal sekolah kami memiliki kebijakan global, termasuk dalam penggunaan bahasa Internasional di lingkungan sekolah). Maaf, seringkali aku memang membuat permakluman, dengan alasan supaya waktu yang singkat sebelum bubaran sekolah itu termanfaatkan secara efektif, tanpa perlu mengulang dan menterjemahkan, setelah mulutku berbusa-busa bicara dalam bahasa Inggris, eh ujung-ujungnya mereka minta diterjemahkan juga.
Berbicara dalam bahasa Inggris pun perlu upaya keras, kuupayakan semampuku. Walau bagaimanapun, bahasa Inggris bukan bahasa ibu kita, sehingga untuk menggunakannya otakku kadang perlu berpikir dua langkah sebelum bicara. Tapi bagaimanapun, ini harus kuupayakan. Aku kerja keras mencari kata dan kalimat yang tepat untuk kukatakan, dan mereka pun harus bekerja keras untuk memahami dan mengingat apa yang kukatakan. Kerja keras, itulah energi kita. Kerja cerdas, itu yang lebih utama.
Friday, January 01, 2010
Kumulai Tapaki Hari di Tahun Ini
Berharap berkah dari Sang Pemurah
Kumulai langkah dengan basmalah
Semoga Dia rela, beri ku mudah
Serahkan urusanmu, pasrahkan masalahmu
Pada Tuhan Yang Kuasa agar tenang hatimu
Kuakhiri hari dengan hamdalah
Semoga esok lebih indah
-
Hari Minggu pagi, pukul 3 dini hari, telefon berdering. Kupikir, pasti bukan kabar yang terlalu baik. Emergency, pasti. Pada intinya, kesimp...
-
Suatu siang di Kota Baru Parahyangan. Aku berada di kawasan niaga di tatar Ratnasasih. Kuparkir mobilku menghadap jalanan supaya memu...
-
Berawal dari keingintahunan tentang kisah dan cerita di balik benda koleksi orang-orang, kuusung tema koleksi ini untuk menjadi salah satu t...