Tapi walaupun dia bilang dia (tentu saja) sempat nangis-nangis, tapi ketika menceritakannya, dia terlihat sangat tenang dan terkendali. Wah… kalau aku yang ada di posisi dia, aku nggak yakin apa aku bisa setenang itu. Laa yukallifullaahu Nafsan illa wuts’aHaa.
Jadi kepikiran… apa ya maksud Allah di balik semua kejadian ini? Pertemuanku dengannya, mendengarkan ceritanya, juga tentang seorang teman lain yang rela jadi istri pertama yang diduakan. Kenapa semua cerita yang kudengar ternyata berhubungan dengan pernikahan-pernikahan ganda. Apa maksudnya, ya Allah? Beri aku pengertian…!
Siang, dapat sms dari Ita dan Lina, ngajakkin karaoke-an. Hihi… hayu. Janjian ketemu di masjid Salman bada shalat maghrib, kita lalu pergi ke karaoke box di daerah Buahbatu (pelanggan setia deh ya…?). Masuk waiting list, akhirnya kita minum-minum dulu di cafĂ© seberang. Haus banget, aku minum 2 botol sekaligus! Lina minum 1, Ita ambil jus avocad setelah sempat ragu. Sambil ngobrol banyak juga.
Karaoke-an, kurang seru ah. Beberapa lagu yang kita minta (terutama lagu Jepang), ternyata nggak bisa ditampilin. Kecewa aja. Akhirnya, tentu saja, mengalihkan pilihan lagu ke kategori lain, misalnya lagu-lagu barat atau lagu Indonesia. Tapi sempat jadi ‘buang waktu’ karena kelamaan milih. Sayang aja, waktu dan kesempatan nggak termanfaatkan secara optimal. Tapi bagaimanapun, we were having fun that night. O tsukare sama deshita… m(_ _)m Aku sendiri sempat nyanyiin satu lagu (cukup baru) dari Kahitna yang jadi my soundtrack of the month, Aku, Dirimu, Dirinya. Nada dasarnya terlalu rendah euy, jadi kurang nyaman nyanyinya. Kapan-kapan mau download lagu itu ah buat jadi nada dering handphone-ku. ;) Sekarang ini banyak orang protes atau bertanya-tanya. Kenapa sih nada deringku kok lagunya Iwan Fals, Aku Bukan Pilihan. Buatku, ya… ganti aja kata lelaki di lagu itu dengan wanita. Gue banget kan? Tapi memang lagu Kahitna lebih gue lagi. Hehe… ;)
2 comments:
mau dicopy ya bu foto nya
Silakan. Foto kita juga kok. ;)
Post a Comment