Tuesday, July 29, 2008

Ke Depok Lagi

Jumat lalu jadi hari yang 'penuh kesan' buatku. Diawali dengan ketergesaan pagi. Aku tak membawa katana-ku, jadi harus berangkat jauh lebih pagi, 40 menit lebih awal. Sorenya aku mau pergi ke Depok.
Lalu lintas cukup lancar, dan aku sampai di PTT -tempat pemberhentian bus kota baru- sekitar jam setengah tujuh. Bis pertama mungkin sudah lewat. Aku menunggu bis kedua. Tahu-tahu, dari sebuah angkot, sebuah wajah yang kukenal muncul di hadapanku. Erlin. Ah... senangnya ada teman seperjalanan. Tak lama kemudian, bus yang akan membawa kami ke Padalarang pun datang. Beramah-tamah dengan pak sopir dan pak kondektur (bukan berarti makan-makan ya...) di perjalanan, ketemu juga dengan bu Shita di Alun-alun Bandung. Padalarang, here we come... Sayang, kami sedikit terlambat sampai sekolah. Berarti perjalanan bus makan waktu sekitar 1 jam nih.
Mulai berkegiatan di sekolah, ada beberapa hal yang harus kukerjakan. Urgent. Jadwal sangat padat, beberapa deadline lewat tanpa sempat 'menungguku' menyelesaikannya, dan 'tetangga sebelahku' mutung. Be-Te dia. Terimbas juga aku dengan sikapnya. Mungkin sebagiannya gara2 aku juga, walaupun aku (akhirnya) tahu, penyebab utama perubahan sikapnya. Sorenya, kusempatkan untuk minta maaf dan membahas permasalahannya. Lama juga, sampai akhirnya aku baru bisa pergi ke halte bus jam 5-an. Ketinggalan bus deh...
Nunggu di halte hampir 1 jam, akhirnya dapat bus terakhir ke Leuwi Panjang. Eh... ketemu Erlin lagi (dan Nova) di dalam bus. Bareng deh menuju Bandung. Turun di gerbang tol Pasirkoja, aku tinggal nyebrang jalan. Nunggu lagi bus MGI jurusan Depok. Tunggu punya tunggu, jam 7 lewat aku baru dapat bus. Bus terakhir ke Depok. Semua kursi terisi penuh. Aku dikasih tempat di belakang, di smoking area (untungnya nggak ada yang merokok saat itu), dikasih bantal ekstra karena nggak kebagian kursi. Nggak nyaman sih, untuk perjalanan 2-3 jam begitu, tapi apa boleh buat. Lebih nggak nyaman lagi, tepat di depanku ada sepasang sejoli yang mesra sekali berpacaran. Bukannya sirik, cuma risih aja lihat laki-perempuan bermesraan di depan mataku. :(

2 comments:

Diana said...

Beside story-nya seru juga ya? Hm, soal sejoli yg 'too-expressive' gini kadang bikin kita bertanya-tanya, ni di Indonesia atw Eropa sono sih?? Hehe, ikutan sewot :)

Diah Utami said...

Haha... iya nih. Denger-denger, kalau sudah resmi suami-istri, malah nggak suka 'pamer' kemesraan di muka umum ya mbak? ;)

Tak Ada Apa-apanya Dibanding Mereka