Sunday, October 19, 2008

Minggu Seru

Minggu pagi, jadwal rutinku jadi "Upik Abu". Harus hari ini, soalnya pekan lalu nggak bisa nyuci gara-gara pompa air rusak, nggak ada air-lah buat nyuci. Jadi, nyuci harus hari ini!
Selesai nyuci, segera siap-siap menyongsong saat kondangan ke nikahannya bu Tini, salah seorang rekan di Salman dulu. Janjian dengan Intan, kami sampai di tempat kondangan selepas dzuhur. Ketemu teman-teman Salman, lagi-lagi serasa reuni. Ada b'Neneng Ami yang kabarnya jadi caleg PKS, ketemu dengan pasangan pak Ridwan dan bu Tina, ketemu b'Neneng R.F. (kembaranku yang lain. kembar tanggal lahirnya. ;) ), ketemu b'Endang beserta ketiga anaknya yang asyik-asyik aja bermotor-ria. Eh, ketemu juga dengan Ita yang dulu sempat jalan bareng di Jepang. Dia sedang hamil anak kedua. Alhamdulillah. Semoga sehat. Nah, ketemu juga dengan tiga orang 'petinggi' Salman (soalnya kantor mereka ada di tempat yang tinggi. Hehe...), mereka 'konfirmasi' tentang berita paling gres tentang aku. (Eh, berita apa tuh? Masa aku sendiri nggak tahu?) Menurut sumber mereka yang entah siapa (tapi jadi penasaran nih), katanya aku akan segera menikah. "Ditunggu undangannya ya." kata mereka kompak. Iddih... itu berita dari mana? Kalau dimaksudkan sebagai doa sih, boleh-boleh aja (sekalian aja, kabarnya, sama siapa nikahnya? :p) tapi kalau gara-gara itu aku lantas batal dilamar orang (gara-gara disangka sudah akan segera menikah, lha... situ berani tanggung jawab?) Bikin berita tuh yang bener dong. Jadi lapar nih. Aku dan Intan lantas beranjak dari hadapan mereka, berburu makan siang.
Sayang, nggak dapat foto yang bagus dari acara nikahannya bu Tini, padahal aku sudah nitip kamera. Lagi-lagi kamerawannya mungkin tidak biasa dengan kamera saku otomatis yang harus dapat 'perlakuan khusus'. Padahal pengantennya cantik sekali. Bu Tini yang biasa nggak berdandan, jadi manglingi banget ketika didandani dengan riasan pengantin. Periasnya pinter. Oya, pengisi acaranya juga asyik, nasyid life, dari Ed-coustic. Aku sendiri nggak begitu tahu, mereka personil asli Ed-coustic atau bukan, tapi yang jelas, lagu-lagunya sangat familiar buatku. Asyik-lah. ;)
Selepas kondangan, sempat telefon-telefonan sama Evi yang saat itu masih di Garut. Mereka berencana mau ke Bandung sih, tapi belum bisa memastikan jadwal. Entah bakalan sempat ketemuan atau nggak. Untuk merintang waktu, aku dan Intan berencana mampir ke CiWalk dulu. Kebetulan aku mau nyari kado ultah buat Panji, salah satu ponakanku. Alhamdulillah. Dapat-lah, satu kaos yang kayaknya sih kegedean. Tapi harganya pas (sama kantongku) Hehe...
Abis beli kaos, mampir ke supermarket sebentar beli snack dan minum. Niatnya buat bekal nonton "Laskar Pelangi". Yang kedua buatku (tapi kayaknya asyik aja nonton lagi) tapi yang pertama buat Intan. Nonton bareng temen, tanpa interupsi dari kanan-kiri, kayaknya asyik juga. Dapat jadwal yang jam 16.45, kebagian tempat di barisan kedua kanan. Leher pegel juga nih nengok kiri sambil setengah tengadah.
Selepas nonton, Evi masih belum ngontak lagi nih. Akhirnya kita memutuskan untuk pulang. Dari Cihampelas aku naik jalan layang ke daerah Dago. Karena kondisi bensin agak kritis, kuputuskan untuk isi ulang di SPBU Dipati Ukur. Sebelum nyampe sana, eh... mampir lagi di Rabbani. Cari kerudung praktis ah. Milih buat Evi juga. Siapa tahu sempat ketemu.
Agak lama juga rasanya di Rabbani, sibuk milih-milih yang modelnya nggak terlalu aneh, yang masih gampang urusan nyuci dan nyeterikanya. ;) SSetelah itu, siap-siap pulang deh kita. Ngisi bensin di Dipati Ukur, lalu nelfon Evi di depan perpus Unpad. Eh, ternyata mereka sedang di SuperIndo Dago, nggak jauh dari tempat kita berada. Yuk atuh, ketemuan ah. Mumpung ada di Bandung, harus sempat ketemuan dong. nTar kalo udah balik ke Amrik, nggak tentu setahun sekali bisa ketemu. Via e-mail ataupun sms juga jarang, ya ketemu muka sekalian ajalah. Harus hari ini!
Ketemu Evi yang sedang hamil anak kedua, Ibrahim sang suami dan anak mereka, Maryam Muthmainnah yang nggak rewel, mau aja kugendong. Ketemu Lina juga, adik Evi yang mulai kuliah S-2 di Unpad. Cerita-cerita, nggak bisa panjang-panjang juga, soalnya kita sudah sama-sama jalan seharian, ya capeklah. Perlu istirahat. Ayolah, insya Allah jika Allah memberi umur, kita bisa ketemuan lagi di lain waktu dan lain tempat. Insya Allah.

2 comments:

Diana said...

Wdh, beneran kudu konsen ya baca kisahnya mbak Diah, menclok sana-sini, hehe... Buttenan, serru banget bacanya, harusnya bisa jadi reportase perjalanan :D

Diah Utami said...

Iya ya? Menclok-sana menclok sini. Abisnya... kalo ceritanya dipisah-pisah, nggak berasa sebagai rangkaian kegiatan seharian. ;)

Tak Ada Apa-apanya Dibanding Mereka