Thursday, February 08, 2007

Guru Piket

Nggak bermaksud mengeluh, tapi hari ini betul-betul capek. Beberapa orang guru tidak masuk sekolah dengan beberapa jam mengajar yang ditinggalkan. Dua di antaranya tidak meninggalkan tugas untuk anak-anak, dan masing-masing meninggalkan 4-5 jam pelajaran untuk diisi. Sebagai guru piket, aku mesti masuk kelas dong untuk mengisi kekosongan itu. Cukup menguras energi karena jadwal kegiatanku hari berubah drastis, bertambah padat! Ketika masuk kelas lain, misalnya, aku harus berupaya lebih keras untuk menyatukan konsentrasi anak-anak itu. Maklum deh, aku adalah guru yang tidak biasa mengajar mereka, jadi aku perlu ‘cuap-cuap’ dengan mengerahkan energi ekstra untuk meraih perhatian mereka, bahkan agar mereka mau masuk kelas… saja dulu. Ada saja anak yang ngeyel dan ngotot ingin semaunya mereka.
Sementara itu, sudah sepekan ini aku jadi 'single parent' di kelas. Partnerku sakit, nggak masuk sekolah. Batuk, komplikasi dengan sakit kepala. Katanya dua hari lalu sudah siap berangkat ke sekolah, tapi sakit kepala menjadi. Mungkin karena teringat anak-anak yang akan dihadapi, sakit kepalanya jadi kumat. Haha...! Cepet sehat ya bu.
Sementara itu, kelas 3 sedang menyelenggarakan ‘hajatan’, fashion show, sesuai dengan tema pembelajaran mereka di awal semester 2 ini. Bolak-balik ke ruang guru dan kelas, masuk kelas satu dan yang lain, membimbing anak-anak belajar di kelas (yang bolak-balik minta dijelaskan kembali, yang sibuk bercanda dan perlu ditenangkan, dsb dsb), menyempatkan nonton fashion show sebentar, lalu kembali ke rutinitas harianku, mengisi tumpukan buku penghubung, memandu kegiatan shalat dan makan siang, 'menyemangati' anak-anak untuk makan sayur, mengingatkan mereka untuk menghabiskan makanan di piring mereka, lalu pergi ke masjid untuk shalat dzuhur, menyempatkan diri untuk mengaji sedikit. I need oase. Disambung lagi dengan mencari info untuk acara KBM lapangan nanti, persiapan rapat level, ah... 'kekuatan' level IV selalu tak bisa penuh nih. Tahu-tahu, pimpinan sekolah ngajakin rapat lain. Rapat level dibatalin deh. Eh... tahu-tahu rapat bareng pimpinan juga batal. (Nggak nyesel, malah bersyukur. Paling tidak, aku tak perlu menguras energi cadanganku untuk kegiatan itu. Be grateful with it!)
Kegiatan hari ini betul-betul menguras energiku. Nggak biasanya seperti ini.

May tomorrow be better.

No comments:

Koleksi Memori