Saturday, October 18, 2008

Insiden Malam Minggu di Pizza Hut

Sabtu malam, aku dan temanku jalan-jalan di BIP. Tujuan utamanya sih cari kado untuk salah seorang teman kami yang akan menikah di hari Ahad. Jalan ke sana ke mari, pertimbangan sana-sini, ditambah belanja keperluan pribadi, ternyata capek juga ya. Lapar pula. Pikir punya pikir, kami putuskan untuk mencoba peruntungan di Pizza Hut. Siapa tahu... malam minggu begini nggak terlalu penuh, karena banyak pasangan yang asyik-asyik nonton bioskop (ketahuan, ketika jalan-jalan di sekitar rak belanjaan Yogya supermarket dan antri di kasir tadi, banyak juga pasangan yang beli snack dan minuman kemasan untuk bekal nonton).
Sampai di depan pintu resto Pizza Hut, kami disambut oleh mbak-mbak waitress yang cantik-cantik, menanyakan tujuan kedatangan kami. Dine-in untuk berdua, pesanan kami. Meja kosong disiapkan. Kami diminta menunggu sebentar karena meja sedang dirapikan. Kami pun melanjutkan berbincang dan duduk di belakang seseorang (mungkin manajer PH) yang berbadan extra large. Dari sudut mataku, kulihat sepasang pemuda dan pemudi datang dan memesan meja untuk dine-in berdua juga. Mereka harus menunggu lebih lama dari kita dong, pikirku waktu itu. Eh, tahu-tahu... mereka dipersilakan masuk duluan. Wah... urusan nggak tertib antri, aku bisa 'meriang' nih. Untungnya, aku sedang happy, jadi dengan sok santai aku bertanya lagi pada seorang mbak waitress yang ada di dekat kami. "Mbak, meja untuk berdua di non-smoking area, ada?" Dia terlihat agak kaget (pasti karena sadar bahwa antrian kami diseling orang lain yang datang belakangan). Untungnya, nggak lama juga kami dipersilakan masuk. Sementara itu, kulihat dia (si mbak waitress itu) berbisik dengan waitress lain yang sebelumnya mempersilakan kami menunggu. Ha! Kurangi satu poinmu! Hihi... apaan sih? Jadi ingat satu game komputer yang 'lihay' dimainkan ponakanku di Depok sana, Diner Dash. Seru juga.
Tidak menunggu lama, kami memesan satu paket Delight untuk berdua plus Cooly cup (yang diucapkan dengan pronunciation "koli kap" oleh mbak waitress yang lain lagi), menu tambahan agar-agar yang baru di-launch di PH. Pertama, datang agar-agar (yang pada intinya mah, nutrijel nutrijel juga...). Eh, sendoknya kok cuma satu? Masa sih pakenya gantian? Ya kami minta satu lagi dong.
Berikutnya, datang minuman yang kami pesan, red and green soda. Kali ini terlihat sirupnya lebih banyak, sedangkan susu lebih sedikit. Pembandingnya adalah minuman serupa yang kita pesan beberapa waktu yang lalu di PH Carrefour Kircon. Hm... nggak apa-apalah.
Yang berikutnya, garlic bread datang. Kulihat, bentuknya agak lain dibanding biasanya. Biasanya gembung dengan tekstur agak kasar, kali ini gepeng dengan tekstur lebih lembut. Maaf, aku agak sering juga 'berkunjung' ke PH, jadi kalau ada sedikit perbedaan, bisa segera terdeteksi. ;) Sampai sini, kami sudah lebih sering tersenyum-senyum berdua. Bakal ada kejadian apa lagi nih di PH kali ini? Perbincangan berlanjut sambil mulai 'membahas' hidangan yang sudah tersaji di meja di depan kami.
Setelah kira-kira 17,5 menit seperti yang dijanjikan si mbak waitress, Pizza pesanan kami datang. Pan pertama, hm... toppingnya kok ada jamur dan potongan sosis ya? Padahal yang kami pesan jelas beda. Idaho berisi potongan kentang dan daging cincang, sedangkan Egg Sunshine rata dengan warna kuning telur plus 4 potongan salami (? Salami ya? bukan salaman? :p). Lha ini, apaan tuh? Ketika kutanya, dia bilang itu pizza Chicken Mushroom Barbeque. Eh, kita kan nggak pesan itu? Dia coba konfirm, bahwa pesanan kami kan delight bertiga, katanya. Lha, emang ada? Bukannya cuma ada paket delight berdua atau delight berempat? Ih... kayaknya hari ramai begitu, si mbak waitress kecapekan kali ya, jadi salah-salah menanggapi pesanan pelanggan. :)
Sesekali (tampaknya sesuai SOP), salah seorang waitress menghampiri meja kami dan berbasa-basi menanyakan sesuatu. Apakah pesanan sudah datang semua, apakah kami menikmati hidangannya, apakah pan kosong sudah boleh diambil, apakah mau tambah minuman ekstra, dsb. Tapi... setiap kali ditanya, Umi selalu dalam kondisi mulut fully loaded. Nggak bisa njawab-lah, dia.

4 comments:

zuki said...

biasanya (ceile ...) pizza hut cukup akurat pelayanannya ... mungkin karena kebanyakan tamunya kali ya mbak :)

Diah Utami said...

Ya... itu tadi, bang Zuki. Saya sih maklum aja. Mungkin karena malam minggu, udah shift malam (waktu itu sekitar jam 8-an), mbak-mbak waitress di sana udah pada capek kali ya. :)

Diana said...

Ahh, biar byk kekurangan, teteup seru kan? Hehe... :)

Diah Utami said...

Seru dong, teteup, apalagi kalau sama teman-teman yang baik, terlebih lagi kalau dibayarin. (Hihi... cari untung banget ya? ;))

Tak Ada Apa-apanya Dibanding Mereka